1 : Dari Mata

29 6 3
                                    

Hanya melihatmu dari jauh sudah cukup -Risa

»|«

"MULAI!" Ucap wasit

"AYOKK RAIKAN! SEMANGATT!" Ucap salah satu fans fanatik Raikan.

Saat dia bertanding gue cuma bisa ngasih do'a yang terbaik, supaya dia menang.

Cekrek

Gue ngefoto dia dengan DSLR gue.

Cekrek


Satu foto lagi gue ambil.

Ohh god dia nengok ke gue.

Semangat Raikan! Gue bakal dukung lo, walau hanya dapat diam dan hanya mendoakan yang terbaik.

Bugh

Satu tinjuan mendarat ke arah lawan.

"AYOK RAIKAN TERUS LAWAN!!" Teriak para fans nya.

Setelah beberapa menit, pertandingan pun selesai.

Pritt!

Guru-guru mulai berdatangan ke arah Raikan memberi semangat dan ucapan lainnya.

Setelah itu aku mengambil tas kecil yang berisi minuman dan ucapan-ucapan selamat dan meminta tolong kepada adik kelas untuk memberi ini kepada dia.

"Eh lo" tunjuk gue ke anak yang rambutnya di lerai dan memakai kacamata.

"Saya kak?" Tanya anak itu.

"Iyaa, nggak usah pake kak Risa aja panggilnya" ucap gue ramah.

"Oke, ada apa Kak-eh Risa maksud aku" lalu anak itu terkekeh.

"Nama lo siapa?" Tanya gue.

"Dania, Ris"

"Gue boleh minta tolong gak?" Tanya gue lagi.

"Boleh. Apa tuh kira-kira?"

"Ini, tolong kasih ke Raikan ya? Boleh kan? Tapi jangan bilang dari gue ya? Bilang aja gini 'nih kak, tadi ada yang nitip ini ke aku buat kasih ke kakak' gitu yaa?" Ucap gue, gue pun ngasih tote bag nya

"Ohh, oke, Risa suka yaa sama Raikan? Cieee" ucapnya meledek.

"Apaan sih, Dan" iya gue suka.
Muka gue memerah.

"Ohya, gue boleh minta id line lo gak?"

"Boleh, mana hapenya?"

"Nih"

Dania menuliskan id linenya.

"Udah nih, kapan-kapan ketemu lagi yaa!" Ucap Dania.

Gue keluar dari lapangan indoor dan mengintip apa yang dilakukan Dania.

Goshh! I'm so nervous

Raikan menerimanya dan mengucap terima kasih lalu melihat sekelilingnya.

Dia ngeliat ke gue dan gue langsung pergi ke kelas.

The Regret [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang