2

29 4 0
                                    





SeungHoo pov

"apa kali ini dia menangis lagi? SooRa kuharap kamu menjadi gadis yang dulu, gadis yang ceria dan selalu tersenyum" ucapku ketika sampai di apartemen

SooRa dari dulu bukan gadis yang lemah dia gadis yang kuat, tapi semenjak kepergian orangtuanya dia mengurung diri di kamar hinnga seminggu aku paham perasaannya saat itu tapi aku juga yakin orang tuanya akan sedih dengan perubahannya. SooRa tumbuh dewasa dan dia bukan gadis periang lagi, hingga dia bertemu dengan seorang namja yang membuatnya kembali ceria. SooRa menjadi gadis yang cerewet dan periang lagi hingga aku bersyukur kepada namja tersebut yang membawa perubahan pada hidup SooRa.

Tapi kebahagian SooRa tak bertahan lama mereka hanya merajut kasih selama 1 tahun dan kekasihnya kembali meninggalkannya dengan cara yang sama seperti kedua orangtuanya alami. Dunia SooRa yang ceria kembali ke dunianya yang kelam bahkan dia berniat bergabung denganku menjadi mata-mata, aku tak langsung mengijinkannya tapi aku berdiskusi kepada Kang Nam Joo yang merupakan pemimpinku dan dia menyetujui keinginan SooRa.

Selama 3 tahun SooRa menjalani trainer akhirnya dia berhasil menjadi ketua dari pasukan dan aku menjadi partnernya. Iri? Awalnya aku ingin protes tapi kalau ini yang membuatnya bahagia apa aku harus merebutnya kembali? Jawabannya pasti tidak. Sudah cukup aku melihatnya menderita walau ku akui aku juga yatim piatu sepertinya tapi SooRa tetaplah seorang gadis yang gak harus mengalami pahitnya hidup ini.

Aku bukanlah SooRa di saat merasa sedih hanya berdiam diri di kamar tapi aku adalah SeungHo dan di saat aku tertekan atau sedih aku pergi ke club minum sepuasnya dan menikmati jalang yang ada. SooRa yang mengetahuinya sangat membenciku bahkan kami pernah tak berbicara selama 1 bulan penuh, tapi lambat laun dia mengerti dan kadang sesekali ikut minum denganku. Di saat aku sedang menikmati jalang yang ada dia hanya menari hingga aku selesai menikmati jalang yang ada. Aku pernah menawarinya tidur dengan namja yang kupilihkan tapi dia selalu menolak dengan alasan dia gak bisa melakukannya tanpa cinta.

Apa SooRa masih perawan? Tentu saja jawabannya tidak, dia pernah melakukannya sekali dengan kekasihnya dulu yang telah meninggal dan di saat itu juga dia gak mau jatuh cinta lagi.

"aku gak mau kehilangan orang yang kucinta lagi SeungHo karena rasanya itu sakit jadi biarkanlah aku sendiri hingga tua"

Itulah yang diucapkannya di saat mabuk, kalian bisa mengetahui semua rahasianya di saat mabuk Karena di saat mabuk dia akan berbicar sejujurnya tapi bagiku aku gak perlu melakukan itu karena SooRa selalu terbuka padaku dan begitupun aku padanya.

♦♦♦

"SooRaa apa kau sudah bangun" tanyaku pada SooRa lewat telpon

"jam berapa ini?" tanyanya dengan suara khas bangun tidur

"ini sudah jam 9 pagi, apa kamu gak jadi ke daegu?" tanyaku mengingatkannya karena dia selalu susah di bangunkan saat pagi hari

"ohh jam 9. APA JAM 9!! Kenapa gak bangunin aku dari tadi sih!" bentaknya sontak membuatku menjauhkan telpon dari telingaku

"yak aku sudah menelponmu sebanyak 5 kali dari tadi" bentakku padanya agar dia gak asal menuduh

"benarkah? Yaudahlah aku siap-siap dulu dan sampai bertemu bulan depan" ucapnya lalu mematikan telpon

"apa kau seorang perempuan? Ku rasa bukan" ucapku sambil kembali menyiapkan sarapan untuk diriku sendiri

"sepertinya aku harus berlibur ke pulau jeju" pikirku dan itu merupakan ide yang bagus

SooRaa pov

Setelah mendapat telpon dari SeungHo aku langsung bergegas mandi dan menuju daegu tempat dimana aku di lahirkan. Sesampainya di daegu aku langsung menuju rumahku dan tentunya sudah rapi setelah diperbaiki di beberapa tempat pasca tragedi dulu.

"aah aku merasa appa dan eomma disini" ucapku sambil merebahkan badanku di tempat tidurku dulu

"selama beberapa tahun aku gak pernah bertemu dengan EunRa, apa dia baik-baik saja? Terakhir kudengar mereka pergi ke Australia" ucapku sambil mengingat sahabat kecilku yang menggemaskan

Kenapa aku mengatakannya menggemaskan karena dia memang mengemaskan, dia selalu berkata bisa padahal dia gak bisa dan di saat dia berusaha melakukannya pasti dia memajukan bibirnya dan itu juga dia lakukan saat sedang berbohong. Makanya aku sangat menyukainya yang apa adanya, di saat aku masih sekolah dulu dia satu-satunya orang yang mau menemaniku padahal dulu aku di bully karena lahir perpaduan dari appaku asli Korea dan eommaku asli Indonesia.

"sebaiknya aku mandi dulu dan mencari makan di daerah sini" ucapku dan langsung mandi, selesai mandi akupun pergi mencari makan

Tak butuh waktu lama aku mencari makan akhirnya aku tiba di kedai makan dekat club yang cukup ramai. Di saat aku asik menikmati makanan aku melihat seorang yeoja yang dengan santainya mengijinkan lelaki tua itu mengelus badannya.

"apa kehidupan disini menjadi keras" ucapku sambil menikmati makanan yang sangat nikmat ini

"ya beginilah hidup kadang kita gak bisa memprediksikan gimana kita kedepannya di saat orangtua tak di samping kita" ucap seorang wanita paruhbaya di sampingku

"dia dulu terkenal sebagai keluarga kaya tapi kedua orangtuanya meninggal dan kini dia menjadi seperti itu, tapi dia menjadi idola para lelaki di daerah sini" sambungnya lagi dan aku hanya diam sambil menikmati makan ku

"kupikir hanya hidupku yang berat" ucapku dalam hati

Setelah puas menikmati makan malam aku kembali berjalan-jalan menikmati suasana di daegu dan berhenti di taman duryu. Sambil mengingat masa dimana aku dan orangtuaku sering bermain bersama tanpa ku sadari air mataku kembali jatuh.

"ah kenapa aku jadi cengeng gini sih" ucapku sambil menghapus air mataku

Di saat waktu sudah menujukan tengah malam aku kembali melangkahkan kaki menuju rumahku, tapi di saat aku mendekati rumahku aku melihat sesosok bayangan.

"siapa dia? Apa dia Jun Woon Ki?" tanyaku pada diriku sendiri

"ah tapi seingatku WoonKi memiliki tubuh atletis dan sosok ini seperti seorang yeoja" sambungku lagi

Jun Woon Ki merupakan orang yang membunuh orang yang ku cinta, setauku dia telah hilang saat SeungHo mengejarnya. Kalau pun itu dia siap gak siap aku harus meladeninya, tapi kalau di liat posisiku saat ini sepertinya gak mungkin bisa mengalahkannya.

Setelah pikir panjang akhirnya aku beranikan diri mendatangi sosok itu. Dengan jarak yang agak dekat aku menutup kepala orang tersebut dengan karung yang kudapat di tempat sampah.

"ahhh siapa kamu" tanyanya sambil menendang angin

"seharusnya aku yang tanya kamu siapa! Ngapain berdiri di depan rumahku ha!" jawabku dan setelah memerhatikan badannya ternyata dia seorang yeoja, tunggu dulu pakaian ini bukannya mirip pakaian jalang tadi.

"SooRa?" panggilnya pelan

"yaakkk kamu siapa kenapa tau namaku! Apa kamu anak buahnya si brengsek WoonKi" tanyaku lagi dan seketika itu juga aku mendengar tangisan dari dalam karung yang merupakan suara tangisan dari yeoja eh bukan jalang ini. Dengan sedikit khawatir aku membuka karung tersebut. Tepat saat aku membukanya jalang ini memelukku erat.

♦♦♦

Let me be your guardian angel  [private]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang