Sinar Matahari menembus tirai gorden kamar Gadis itu, sinar matahari itu juga terasa menembus matanya menciptakan rasa silau walaupun matanya masih terpejam sempurna.
"aish" ringisnya kesal lalu membalikkan badannya membelakangi sinar matahari yang mengganggu tidur nyenyak nya.
Baru sekitar 5 menit ia kembali kealam bawah sadarnya kembali ada yang menggaggu tidurnya membuatnya kembali meringis kesal sembari menendang nendangkan kakinya ke udara.
"wae?" ujarnya setengah berteriak setelah mengambil handphone nya yang berdering di nakas sebelah ranjangnya.
" kau masih tidur?" ucap seseorang di seberang sana. Belum sempat ia menjawab lelaki itu kembali menyambar di teleponnya
"Bodoh cepat bangun!aku sudah berada di depan rumahmu!jangan lupa janjimu" ucapnya lalu mengakhiri panggilan itu. Gadis itu menghela nafasnya berat sebelum akhirnya mendudukan dirinya, bersiap siap untuk bertemu dengan lelaki yang sudah menunggunya di depan rumahnya.
"yak hwang kau lama sekali" oceh Lelaki itu pada Gadis yang bahkan belum menutup kembali pintu rumahnya,
"Jungkook-ah! Kau berisik sekali" ucap gadis itu saat berada di depan lelaki bernama jungkook ini sembari menutup mulut jungkook dengan satu tangannya.
"SinB kenapa kau suka mengulur waktu ? sampai kapan aku harus menjadi jam waker mu?" omel jungkook
"ne mian, kajja!" balas SinB merangkul Jungkook yang lebih tinggi darinya menyeretnya untuk mengikuti langkah SinB sedangkan jungkook memekik kesakitan karena lehernya yang tertarik menunduk karena gadis di sampingnya itu.
SinB dan Jungkook tiba di sebuah toko bunga di pinggir kota, sinB tersenyum bahagia saat memasuki toko tersebut "wah indahnya" ucapnya pelan seperti berbisik sembari berjalan ke sekitar untuk melihat berbagai macam bunga. sinB terhenti di depan sekumpulan bunga mawar merah yang indah ia memejamkan matanya lalu menghirup wanginya sekumpulan bunga yang ada di depannya.
"Pilih yang kau suka" ucap jungkook sembari mengacak pelan rambut sinB membuat gadis itu dengan segera membuka matanya. sinB tersenyum lalu menunjuk kumpulan bunga mawar merah di depannya sambil tersenyum.
Mereka berdua beranjak menuju Kampus Setelah membeli rangkaian bunga dari toko bunga tadi untungnya jarak antara toko tadi dengan kampus mereka dapat di bilang dekat sehingga mereka dapat berjalan kaki menuju kampus.
"Terima kasih" jungkook mengulurkan tangannya, memberi setangkai mawar yang ia ambil dari bucket mawar merahnya pada sinB
"yaa! Apa apaan kau jeon jungkook" ujar sinB heran sambil memandang tangan jungkook yang mengulurkan mawar padanya
Huuffttt.... Jungkook menghela nafasnya pelan
"aku tau kau juga menginginkan bunga ini, dan anggaplah ini sebagai ucapan terima kasihku" jelas jungkook sembari kembali mengulurkan tangannya di depan sinB dengan ragu sinB mengambilnya
"bagaimana dengan Yein?" Tanya sinB ragu sambil memutar mutar setangkai mawar yang kini berada di tangannya.
"Tenanglah aku masih punya banyak untuknya" balas jungkook sambil menatap bucket mawar merahnya dengan senyum membanggakan di wajahnya
"baiklah baiklah, gomowo jungkook , suatu hari aku akan segera mendapatkan bunga dari seorang pria" ucap sinB sambil tersenyum tanpa alasan
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Regret • Hwang SinB
Fanfiction"Lupakan apa yang terjadi dan kembalilah seperti biasa!" - Hwang sinB