kringg
Benda kecil diatas pintu supermarket berdering tanda ada orang yang masuk kedalam supermarket itu.
"Selamat Malam dan Selamat Datang di Ans Market." sapa gadis yang berumur belasan tahun itu pada seorang pengunjung.
Nampaklah seseorang dengan baju serba hitam tetapi dekil, menggunakan masker dan menggunakan topi usang ala cowboy yang tak menampakan wajahnya dibalik topi itu.
Dan orang itu bertanya kepada gadis penjaga kasir, "Dimana aku bisa membeli pisau dan gergaji?" Suaranya yang serak dan menakutkan gadis yang memiliki badan kurus dan berkacamata itu.
Gadis itu menjawab dengan terbata, "A-ada disebelah situ, t-tuan." Gadis itu mem-pointkan jarinya yang lentik kearah belakang dimana disana tempat perlengkapan dapur berada.
Lalu orang menakutkan itu pergi meninggalkan gadis itu.
beberapa detik kemudian
prang prang
Suara gaduh mengalihkan perhatian gadis yang bernama Ahn Yoojung itu ketempat dimana orang misterius tadi pergi. Gadis itupun lari menghampiri kegaduhan itu.
grep!
"Mpphhh!!"
-
-
-"Ahh, ini sangat enak." Lelaki tampan yang mempunyai bahu lebar nan tegap, memakai baju formal dan sedang meneguk segelas wine merah.
"Biarkan winenya disini saja, kau hanya berdiam diri disitu saja. Tak lebih." Bak anjing yang menurut pada tuannya, pegawai itu menuruti apa kata tuannya.
Kim Seokjin aka CEO perusahaan terkenal di Seoul itu terkenal dengan ketampanannya. Tetapi, dibalik ketampanannya itu ada sesuatu yang mengganjal.
"Tuan, ada sesuatu diwajah anda." Ucap sang pegawai perempuan yang hendak mendekati CEO itu, "Stop! Tidak usah. Biarkan aku saja." Lalu Seokjin pergi meninggalkan pegawai itu sendirian.
Saat diluar, Seokjin seperti kesal.
"Ahh! Kenapa harus terjadi lagi dengan wajahku? Sudah kubayar mahal masih saja seperti ini." Kesal Seokjin.
Tiba-tiba ada seseorang yang melihat kejadian Seokjin,
"Permisi, anda tak apa?"
Seokjin langsung gelagapan, dia takut jika ada orang yang mengetahui identitasnya dan wajahnya itu.
Seokjin pun menutup wajahnya yang terjadi sesuatu dan berkata, "Ahh, aku tak apa." Dan perempuan itu hanya mengangguk mengerti lalu hening seketika.
"Ahh, aku harus pergi sekarang permisi," Ujar Seokjin.
"A-aa tapi--"
Benda kecil menancap cukup dalam ketelapak tangan Seokjin. Alhasil, telapak tangannya mengeluarkan air merah yang menetes hingga mengenai tuxedonya itu.
"A-a, maafkan saya. Kuku saya terlalu tajam, maafkan saya." Ucap perempuan yang membuat ulah itu.
Secara tiba-tiba, perempuan itu berniat untuk membersihkan tangan Seokjin dengan cara,
"Aku akan mengisapnya."
-
-
-