My Troublemaker

ketiga

"Hey kalian berdua ngapain disitu?" Pak Romdon guru olahraga itu datang menghampiri mereka berdua

"Kita di..." baru juga Rani ingin menjelaskan,pak Romdon sudah memotongnya terlebih dahulu

"Kalau mau pacaran jangan disekolahan,kamu vano kembali ke kelas sekarang jga!" Akhirnya Vano berlari menuju kelasnya,sebelum ia pergi meninggalkan perempuan itu ia memeletkan lidahnya sambil memasang muka mengejek. "kamu siapa?dari sekolah mana kamu?ngapain kamu disini?"

"Tapi saya an..."

"Tidak ada tapi-tapian,pergi sekarang juga!"

¤¤¤

Bel tanda pulang sekolah berbunyi,anak-anak berhamburan keluar kelas.

"Van lu naik apa?" tanya Riko sambil menyisir rambutnya yg sudah panjang seleher.

"Naik motor,knapa?"

"Nebeng dongg,lu sendiri kan? Mana mungkin lu sama cewe,pacar aja ga punya!" Kata Riko sambil cengengesan

Vano hanya menatap Riko dengan alis mengangkat sebelah
"Lo liat aja" lalu Vano berjalan ke parkiran meninggalkan Riko yg sedang mencerna kata2 Vano barusan.
Vano memegang tangan ade kelasnya yg bernama Rachel dan berkata "lu mau ga jadi pacar gua?" Kata Vano to the point yg membuat Rachel tercengang dan seluruh siswi yg sedang hilir mudik di parkiran pun riuh dengan teriakannya

"Gila cewe jelek kyk gitu di tembak ka Vano?"

"Tuh cewe mimpi apa semalem yak?"

"Yahh,stok cowo ganteng disini berkurang dehh"

Vano yg mendengar itupun berusaha tak acuh.

"Mau ga?" kata vano sambil memegang tangan cewe itu,sambil sesekali melirik Riko yg tak percaya dengan temannya itu.

"Emm-mau ka" kata Rachel dengan senyum yg semringah. Siapa sih yg ga mau jadi pacar Vano?!.

"Yaudah,pulang bareng gua yuk." Vano menarik tangan Rachel dan memeletkan lidahnya ke Riko. Siswi-siswi yg melihat itupun hanya tercengang dan ada juga yg menangis karna mereka merasa sedih Vano mempunyai pacar yg tidak selevel dengannya. Dibalik itu ada sosok perempuan yg menatap Rachel dengan tatapan tak suka.

¤¤¤

"Disini ka"kata Rachel sambil memukul pundak Vano.

Vano langsung meminggirkan motornya

"Makasih ya kak" kata Rachel sambil mengembalikan helm kepada Vano

Vano hanya tersenyum tipis lalu berlalu pergi

Rachel yg melihat itu pun hanya tersenyum sembari berkata "ga nyangka yaa,dari sekian banyak cewe yg suka sama ka Vano tapi dia milih gua?."

¤¤¤

"Mikum" sambil membanting pintu

"Yaampun Vano ngucap salam tuh yg bener,trus gausah sambil banting pintu juga dong kalo pintunya rusak gmna?" Kata mama Vano yg kaget melihat kelakuan anaknya

Vano yg mendengar itu hanya berjalan saja ketangga menuju kamarnya

"Yaampun Vano makin aneh aja kelakuan kamu" kata mamanya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Vano langsung tidur dikamarnya,sambil memikirkan kejadian di parkiran

"Vano bangun dong" kata mama vano

"Ehmmm"

"Bangun dulu mama mau ngomong sama kamu" kata mama Vano sambil menggoyang-goyangkan bahu vano.

"Apaasih mah?" Kata Vano dan langsung duduk di tempat tidurnya.

"Mama mau pergi ke Surabaya ada yg harus diurusi,kamu ga boleh nakal ya sekolah yg bener, okeyy?, ohiyaa kalau kamu mau apapun minta aja ke bi Surti ya, nanti mama transfer jatah buat kamu perminggu." kata mama Vano sambil mengusap puncak kepala Vano

"Iya mah,ywdh sana aku mau tidur lagi" kata Vano langsung tidur kembali

Mamanya yg melihat sikap Vano hanya bisa menggelengkan kepalanya,dan mamanya pun pergi meninggalkan kamar Vano dan rumahnya

¤¤¤

Alarm Hp Vano berbunyi sangat kencang,vano yg mendengar itu pun langsung mencari hpnya,ia langsung mematikan alarmnya.

"Den vano bangunn" kata biSurti sambil mengetuk pintu kamar Vano

"Den bangun den sekolah" BiSurti terus mengetuk pintu kamar Vano

"Apaansih lu?gua ngantuk,udah sana pergi!" Vano langsung membanting pintu kamarnya

BiSurti pun langsung pergi meninggalkan kamar Vano menuju dapur.

Sejam kemudian

"Udah jam 8 aja" kata Vano dalam hati. Ia langsung mandi persiapan ke sekolah dan mengambil kunci motornya dan pergi meninggalkan kamarnya

"Den makan dulu,bibi udah siapin" kata biSurti sambil memegang tangan Vano

"Engga laper" sambil melepaskan tangan biSurti

"Makan den,nanti saya dimarahin nyonya lagi."

Vano hanya menatap pembantunya dengan tajam,dan berlalu pergi.

Hai semuanya!
Jangan lupa vote&comment