Bab 1

966 26 1
                                    

Aliya pov

Namaku aliya kata keluargaku aku menjadi cewek pendiam, mungkin karna kejadian beberapa tahun yg lalu. Kebiasaan baruku yaitu selalu duduk didepan jendela dan melamun atau memikirkan sesuatu, aku selalu merasa ada yg hilang tapi aku tak tau apa yg hilang lebih tepatnya aku tak ingat.

"Sayang, kamu kok masih disini? Yuk kita siap-siap, papa udah nunggu kita dibawah, yuk!" Kata mama seraya mengelus kepalaku dan kubalas dengan anggukkan .

Ya, benar hari ini, hari pertamaku masuk sekolah lebih tepatnya aku aku pindah sekolah.

"Iya ma" ucapku sambil berjalan bersama mama menuju ruang makan

"Kamu sarapan dulu ya, kan gak lucu hari pertama tiba - tiba perut kamu bunyi karna kamu belum makan " ucap mama mengingatkan yg kubalas dengan menganggukkan kepala lalu mulai menghabiskan sarapanku

"Kita berangkat sekarang ya soalnya papa ada urusan penting dikantor" ucap papa dan menghampiri mama sambil mengecup pucuk kepala mama

"Hati - hati ya pa, jangan lupa anterin aliya dulu" ucap mama dan dibalas papa dengan menganggukkan kepala seraya tersenyum manis

Aliya pun sampai didepan gerbang sekolah barunya, dengan seragam yg berbeda dari murid yg ada, risih dengan tatapan murid yg melihatnya, aliya pun bergegas menghampiri guru yg sedang duduk di meja piket

"Permisi buk, ruang guru nya ada disebelah mana ya buk" ucap aliya sopan

"Oh kamu murid baru ya, masuk aja terus belok kanan nanti ada tulisannya RUANG GURU" ucap ibu guru tersebut

"Makasih ya bu" balas aliya tersenyum sambil meninggalkan ibu itu

Ali pov

Mimpi apa aku semalam, jatuh dari tangga, tidak, bertemu bidadari ,tidak, eh salah-salah aku selalu memimpikan bidadariku, seperti menang undian aku mendapat kabar dari sepupuku bahwa dia akan masuk ke sekolah kakekku, berarti dia akan satu sekolahan denganku, aku akan bilang kepada kakek bahwa dia harus satu kelas denganku, tentu kalian tau kan dia yg kumaksud adalah bidadariku, aku tidak sabar melihatmu mendapatkan hadiah atau hukuman dariku, terima kasih kau telah kembali dan membuka luka lama yg harus segera diobati oleh dirimu sendiri

"Gimana loe udah ngomong sama kakek" ucap Ryan sepupuku dan temanku di kelas, dia juga yg memberitahuku bahwa aliya telah kembali

"Udah, semuanya udah beres, kata kakek sih hari ini aliya masuk, thanks ya bro untuk info nya" ucapku yg sedang duduk di kooridor

"Santai aja kali bro, gue tau kok kalo tentang aliya itu penting buat loe" ucap ryan sambil tersenyum "ya udah gue mau cari cindy dulu" ucap ryan meninggalkan ali

"Otak loe pacaran terus" ucapku dan dibalas ryan dengan melambaikan tangan, aku hanya bisa tersenyum melihat ryan dan cindy, mereka seperti orang yg sangat bahagia bila bersama

"Itu..." pandanganku menajam saat melihat sesuatu "Itu aliya, iya itu aliya" ucapku sambil berlari menghampiri nya yg sedang berjalan menuju ruang guru, aku pun pura - pura menabrak pundak nya dan alhasil kami pun saling menatap

'aku senang melihatmu lagi tapi hatiku ragu akan hal itu, aku ingin selalu membuatmu bahagia tapi aku juga ingin selalu membuatmu merasakan apa yg aku rasakan, ya aku sakit karna mu' batinku

"Sorry" ucapku, tak sia - sia aku memohon pada kakek agar aliya bisa satu kelas denganku, aku terpesona dibuatnya padahal dia tidak memakai make up atau atribut yg membuatnya terlihat berbeda "lama gak ketemu" ucapku sambil menunjukan senyum manis yg ku miliki

"Loe siapa? Loe kenal ama gue?" Jawab aliya yg langsung menusuk jantungku












TBC

 Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang