Bab 4

118 1 0
                                    

Selang beberapa menit jemputan yg ditunggu - tunggu pun telah datang dengan memasang tampang kesal aliya masuk ke  dalam mobil, mama aliya yg lagi tersenyum manis menyambut anak satu - satunya pulang sekolah pun menyerit bingung melihat ekspresi yg aliya tampilkan saat masuk ke dalam mobil tanpa bicara sepatah kata pun.

"Mama telat ya jemput kamu?" Tanya mama aliya disela - sela kesibukan nya menyetir mobil

Aliya menggelengkan kepala

"Kamu kelamaan ya nunggu mama?" Tanya mama aliya lagi

Aliya menggelengkan kepala nya lagi

"Terus apa dong, kasih tau mama kenapa anak mama yg cantik ini cemberut gitu muka nya?" Tanya mama sambil menoleh ke aliya sebentar lalu fokus kembali pada jalanan

"Aliya gak papah kok ma, mama fokus aja nyetir nya, kalo mama mau nanya - nanya tentang hari ini sama aliya, nanti aja tunggu kita udah sampai di rumah" Jawab aliya yg seakan sudah tau bahwa mama nya akan banyak bertanya pada nya tentang hari pertama nya di sekolah barunya

Mama aliya tersenyum tanpa menoleh ke aliya tetap fokus pada jalanan. "Iya - Iya kamu ini bisa aja ngelak pertanyaan mama" ucap mama yg membuat aliya tersenyum kecil

***

Saat mobil aliya pergi meninggalkan halaman sekolah saat itu juga ali keluar dari tempat persembunyian nya yaitu dibalik pohon besar yg letaknya tak jauh dari tempat aliya menunggu jemputan nya tanpa disadari oleh aliya, ali hanya pura - pura pergi meninggalkan aliya tapi sebenarnya ali tidak benar - benar pergi meninggalkan aliya, ali khawatir jika terjadi sesuatu pada aliya yg masih setia menunggu jemputan nya jadi ali harus memastikan nya sendiri bahwa aliya telah dijemput atau jemputan aliya telah datang.

Keinginan yg hanya ali sendiri ingin kan sekarang adalah memeluk erat tubuh aliya, sungguh ali benar - benar merindukan aliya, merindukan senyuman, tawa dan saat - saat mereka menghabiskan waktu bersama dulu tapi kenyataan pahit harus ali alami karna aliya telah melupakan nya bahkan aliya seperti tak mengenal nya. Ali tak tau apa yg terjadi pada aliya? Mengapa aliya begitu mudahnya menghapus semua tentang diri nya? Sekarang yg ali rasakan hanya kebingungan Apakah bisa ia tetap menghukum atau mengerjai aliya yg telah membuatnya merasakan sakit? Ali benar - benar tak tau lagi.

"Aku merindukan mu" Gumam ali saat menatap mobil yg aliya naiki menjauh

***

"Aku boleh nanya gak?" Tanya cindy pada ryan saat mereka menuju parkiran sekolah, ya mereka memang pulang terlambat hari ini karna semua murid cowok di kelas mengadakan nonton bola barsama jadi mau tak mau cindy harus menunggu urusan ryan selesai.

Ryan yg sedang asik mengayunkan tangan nya dengan tangan cindy kedepan dan kebelakang hanya mengangguk asal.

"Emang bener aliya orang nya? Ucap cindy berhasil menghentikan aktivitas ryan

"Maksud kamu?" Ucap ryan bingung

"Iya bisa aja ali salah orang"

"Kok kamu ngomong gitu?"

"Soalnya tadi waktu aku ngobrol sama aliya diperpus dan bawa - bawa nama ali, kayak dia gak kenal gitu deh"

Ryan mengusap wajah nya sekilas "Aku yakin kok itu aliya nya ali, denger ya cindy ku, Kita hanya ngelakuin yg memang seharusnya kita lakuin. Tinggal kita yg mau jadi pemeran baik atau enggak. Ngerti kan, sekarang kita pulang ya" Ucap ryan sambil memasang helm dikepala cindy dan cindy pun mengangguk tanda ia mengerti apa yg dikatakan ryan tadi.

"Pegangan dong" Goda ryan sambil menoleh kebelakang

"Apaan.. Orang kamu bawa motornya aja gak ngebut" ucap cindy yg tidak menuruti ucapan ryan

 Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang