Bab 6

6 0 0
                                    

Ali yg baru sampai ke sekolah langsung memarkirkan motornya, berjalan melewati lorong serta koridor yg masih belum banyak orang yang datang. Sambil bersenandung ringan Ali masuk ke dalam kelas yg didalam sudah ada aliya, sedang duduk manis sambil menatap keluar jendela kelas.

"Ehem.!?" Deheman Ali tak didengarkan Aliya

"Uhuk!..." Batuk ajaib Ali pun tidak dihiraukan Aliya.

Akhirnya karena gemas atau karna kangen berat  Ali melakukan hal yang diluar dugaan..

Ali menangkumkan tangannya pada kedua pipi Aliya.

Mata Aliya menatap langsung mata Ali yang sedang menatapnya intens. Tak ada kata yang keluar dari bibir Aliya, yang ia lakukan hanya menatap Ali yang wajah nya berjarak beberapa senti dari wajah cowok tersebut.

"Jangan melamun..!" Kata yang keluar dari Ali.

"....."

"Aliya...? Hey.. Liya... Kamu gak papa? Aku minta maaf kalo tadi aku ngagetin kamu". Ucap Ali karna Aliya tak merespon nya.

Lalu Ali menampilkan senyum minta maafnya, senyum itu lah yg menyadarkan Aliya dari lamunan panjangnya hingga menikmati wajah Ali dari jarak sedekat ini. Sontak Aliya memundurkan kepala nya hingga pipi nya terlepas dari tangkupan hangat jemari Ali.

"A-aku gak ngelamun kok..." balas Aliya

"Masa? Nih ya, Aku kasih tau. Jangan suka melamun, mau Kamu disamperi penghuni kelas? Engga kan. Mendingan disamperi cowok ganteng kayak Aku." Ucap Ali sambil menaik turunkan alis nya.

Aliya yg melihat itu pun langsung merasakan pipi nya memanas. "A-apaan sih, emang gak ngelamun kok.." Ucap Aliya meyakinkan Ali

"Iya-iya... Iyain aja daripada pipi nya tambah merah..." balas Ali

"Iihh, nyebelin..." Ucap Aliya sambil memukul pelan bahu Ali yg sedang terkekeh pelan.

Tak lama Cindy dan Ryan masuk kelas

"Aliya?" Panggil Cindy. Sontak membuat dua orang itu menoleh ke asal suara. Lalu Cindy menghampiri meja nya dan Aliya

"Ciee...  yg lagi berdua-an... Seakan yg lain pada ngekos" goda Cindy

"Ganggu banget sih, Lo." Balas Ali dengan wajah cemberut yg menurut Aliya sangat lucu melihat cowok ganteng sedang cemberut.

"Iihh, sewot banget sih, Lo. Aliya yg gue panggil aja, biasa aja." Ucap Cindy dengan nada tidak terima.

"Kok, Lo, mau sama nih orang." Tanya Ali pada Ryan yg ada dibelakang Cindy sambil mengarahkan dagu nya ke arah Cindy yg langsung melotot mendengar pertanyaan Ali pada kekasih nya.

Ryan terkekeh mendengar pertanyaan dari Ali. "Gimana ya...? Emm... Itu pertanyaan berat." Jawab Ryan santai.

Cindy langsung menoleh ke belakang menghadap Ryan. Dengan mimik seakan tak percaya akan dengan jawaban Ryan yg meladeni pertanyaan Ali.

Ryan yg melihat ekspresi kekasih nya, langsung menunduk mensejajarkan wajah nya dengan wajah Cindy. Tangan nya di letakkan di bahu kekasih nya. "Karna kata-kata aja gak cukup, dan gak akan mampu menjawab pertanyaan 'Kenapa Aku menyayangi, mencintai, dan menyukai Kamu" Ucap Ryan pelan terdengar sangat tulus dan jujur. Cindy langsung tersenyum bahagia dengan kedua pipi yg mulai merona.

"Pamerrrr....... Mau pamer jangan di sini dong" Ucap Ali yg seketika merusak suasana bahagia yg singkat itu. Ryan langsung mengajak Cindy keluar daripada membiarkan 2 orang itu adu mulut. Meninggalkan Ali dan Aliya.

"Kayak nya, Aku tau deh yg ngajari Ryan ngegombal siapa? Kamu kan?" Ucap Aliya tak terduga. Karena Ia dari hanya jadi pendengar dan penonton.

"Hahh?" Ali langsung menoleh dan melongo pada Aliya yg sedang mencari-cari sesuatu dalam tas nya. "Aliya... Kamu kira aku buka les ngegombal apa? Sampe-sampe mau ngajari Ryan ngegombal. Kurang kerjaan banget" batin Ali

***

Saat di kelas menanti jam pelajaran yg akan dimulai. Aliya mencoba fokus pada buku mata pelajaran yg akan dimulai tetapi aktivitas orang di sebelah bangkunya atau teman sebangkunya sedikit membuatnya salah tingkah

"Kenapa?" Tanya Aliya yg risih pada Ali yg terus menatapnya

"..."

Yg di Tanya tak menjawab apalagi merespon hanya menatap Aliya dilengkapi senyum yg sangat manis.

"Hey?" Aliya mengibas - ibaskan tangan nya di depan muka Ali

Ali yg saat ini sedang bertopang pipi dengan satu tangan, menatap Aliya. Hingga Akhirnya..

"Ssstt... Jangan ganggu orang yg lagi menikmati keindahan." Jawab Ali

"Ha?? Keindahan? Maksud nya?" Bingung Aliya mendengar ucapan Ali.

Karna bingung dengan sikap Ali, Aliya memutuskan untuk tidak menghiraukannya dan kembali melihat buku di tangannya.

"Kamu... Iya Kamu... Keindahan yg Aku maksud" jawab Ali dengan senyum menawan.

Aliya langsung menoleh ke arah Ali yg masih dengan posisinya. Aliya mengerjap mata nya, Entah lah dia bingung harus merespon nya bagaimana. Jujur saja Ia rasa Ali sedang menggombal receh dengannya tapi Ia merasa itu bukan lah gombalan melainkan yg benar-benar cowok itu ingin katakan padanya.

"Yeeee... Bisa aja nih bocah" jawaban yg keluar dari mulut Cindy yg duduk dibelakang Aliya.

Suara yg tiba-tiba muncul bukan dari mulut manis Aliya membuat Ali langsung menoleh ke belakang melihat Cindy yg berlagak seperti ingin muntah akibat mendengar ucapan nya pada Aliya

"Ehh.. Pokemon, Gue gak lagi ngomong ama Lo" jawab Ali sewot

"Ehh... Pikacu resek. Gue juga ogah ngomong ama Lo. Ngurangin pahala, tau gak?" Jawab Cindy yg juga kesal dengan Ali. "Mending Lo pindah gih, Gue mau cerita - cerita cantik ama Aliya" usir Cindy.

"Gue heran deh ama Lo, jangan - jangan Lo diciptain cuman buat ganggu quality time Gue ama Aliya. Iya kan? Ngaku gak Lo?" Tuduh Ali yg membuat Cindy menganga

"Pada gila Lo" balas Cindy sambil memasang wajah ilfel

"Aduh please deh, Kalian berdua tuh ribut terus kerjaan nya. Gak capek apa?" Keluh Aliya yg melihat tingkah dua orang itu.

Hingga akhirnya Cindy meninggalkan dua orang itu dan mencari Ryan. Kini keadaaan yang berbalik.

"Kenapa?" Tanya Ali yang merasa diperhatikan. Menoleh pada Aliya

"Entah kenapa, Aku ngerasa familiar aja sama Kamu. Sesuatu yg terlupakan bukan berarti yg ingin dilupakan. Sesuatu yg terlupakan bukan berarti sengaja dilupakan" ucap Aliya dengan menatap langsung mata Ali.

"...."

Ali terdiam. Benar-benar terdiam karna tak tau harus merespon bagaimana, jangankan merespon menjawab pun Ia tidak bisa.

Ali menatap serius pada mata Aliya begitu pula Aliya yg balas menatap Ali. Ali tak tau apa yg terjadi pada Aliya tapi saat mendengar Aliya tadi Ia yakin sesuatu pernah terjadi pada Aliya.

"Aku gak tau apa yg terjadi sama kamu, saat kita berpisah" kamu pergi ninggalin aku, Aliya. Batin Ali.
"Tapi please, try to remember me!" Lanjut Ali dengan suara yg sangat lembut dan pelan. Hal itu membuat senyum Aliya muncul, Ali pun balas tersenyum. Hingga gelak tawa seseorang merusak momen manis yg baru saja terjadi.

"Huwaahahah.." tawa Cindy yg cukup besar benar-benar menggangu momen romantis Ali dengan Aliya.

Ali langsung menatap pasang yg baru datang, Ryan dan Cindy. Ryan yg berjalan dengan gaya cool nya dan Cindy yg menggandeng sebelah tangan Ryan sedang menceritakan sesuatu yg lucu di iringi tawa

Benar-benar di ciptakan untuk mengganggu Ali dengan Aliya. Batin Ali mengeram.




Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang