Tiga bulan sudah aku menjadi satu-satunya perempuan di kelas 1-B dan satu dari tiga orang perempuan di sekolah ini. Alasannya simpel, ES yang awalnya sekolah khusus laki-laki, tiba-tiba berubah menjadi sekolah campuran.
Lalu, mengapa aku masuk sekolah ini? Bodoh. Karena aku bodoh. Bukan bodoh dalam hal pelajaran, tapi aku rela masuk sekolah ini hanya untuk "mengejar" seorang guru olahraga 23 tahun yang kutemui saat aku mendukung sahabatku bertanding.
Sekarang, alasan itu sangat kusesali. Saat aku tahu Urashima-sensei sudah punya tunangan, mau tak mau aku harus berhenti menyukainya. Aku menyesal masuk sekolah ini. Bodohnya aku, "mengorbankan" masa depan hanya untuk mengejar sesuatu yang tak pasti. Kuharap nantinya, ada sesuatu yang membuatku bersyukur masuk sekolah ini.
※
"Miyamizu Anko-san?" suara berat yang terdengar riang itu menyebut namaku.
"Iya?" ketika aku menengok, suara itu datang dari Tanaka Koki-kun Si-Pemilik-Selera-Humor-Picisan.
"Kamu masih belum masuk klub apapun, kan?" tanya Tanaka-kun.
"Iya, memang kenapa?" jawabku singkat.
"Aku melihat lukisanmu di pelajaran melukis, menurutku gambarmu bagus. Sebenarnya, klub melukis juga masih kekurangan orang. Jika sampai akhir bulan ini tidak anggota lain yang masuk, klub ini akan dibubarkan. Intinya, sebagai perwakilan klub, aku mau mengajak kamu masuk klub kami. Apa kamu mau?" tanyanya panjang lebar dengan puppy eyes yang bersinar dengan terangnya.
Aku memang tertarik di bidang melukis dan menggambar, tapi aku tidak pernah berpikir untuk masuk klub melukis yang isinya laki-laki semua. Mungkin ini kesempatanku untuk mendapat alasan bersyukur masuk sekolah ini.
"Kapan pertemuan selanjutnya? Akan aku usahakan datang," jawabku.
"Besok! Datang, ya! Arigatou! Arigatou gozaimasu!" ucapnya sambil membungkuk.
"Jangan membungkuk begitu. Itu bukan masalah besar," ucapku.
"Aku tunggu, ya, besok!" kata Tanaka-kun sambil berlalu.
※
Hari berganti dan sekarang sudah bel pulang sekolah. Tanaka-kun menghampiri mejaku. Dengan senyumnya dia bertanya, "Hari ini, bisa datang, kan?"
"Iya," jawabku sambil berdiri.
"Bisa kamu tunjukan di mana ruang klubnya?" tambahku.
"Aku juga mau ke sana. Jadi, bareng aja," katanya.
Aku mengangguk. Sekolah ini punya dua gedung klub dan Tanaka-kun mengarah ke gedung B yang jaraknya lumayan jauh dari gedung utama. Ketika masuk gedung, Tanaka-kun menaiki tangga hingga lantai tiga. Dia terus berjalan hingga ujung lorong. Akhirnya, kita menemukan papan yang bertuliskan ruang klub lukis.
"Ayo masuk," ajaknya.
Ketika aku masuk, sudah ada seorang senpai kelas 3 dan teman seangkatan dari kelas 1-E. Ruangannya kecil, tapi untuk ruangan yang diurus anak laki-laki ruangan ini cukup rapi. Setidaknya ruangan ini cukup nyaman.
Seperti biasa, ada perkenalan. Kita bisa lewat bagian itu karena kurasa terlalu panjang.
"Ano, Miyamizu-san, apa kamu mau langsung mengikuti proyek baru kami atau punya ide?" tanyanya.
"Aku ikut saja," jawabku.
Daichi-senpai membagikan kertas yang berisi teknis proyek ini.
Isinya
Proyek Tahunan : Lukisan Candid
1. Buat lukisan berdasarkan foto seseorang yang kalian ambil secara diam-diam. Foto diambil dalam waktu satu minggu.
2. Bagaimanapun caranya, yang dilukis tidak boleh melihat lukisanmu sampai waktu presentasi.
3. Deadline : sehari sebelum kelulusan. Tapi jika semua sudah selesai sebelum deadline, boleh langsung presentasi.
4. Jika bosan, boleh melakukan proyek lain. Asal saat deadline, bisa langsung presentasi.
5. Untuk mengetahui harus melukis siapa, dilakukan undian."Apa kalian semua bersedia melakukannya?" tanya Daichi-senpai.
Kami semua mengangguk."Sekarang ambil undiannya. Sebutkan kalian dapat undian berapa."
Aku dapat undian nomor satu. Tanaka-kun nomor satu. Yang lain dapat nomor dua.
※
20 Februari, lukisan candid Koki-kun yang aku buat sudah selesai. Artinya, minggu depan presentasi lukisan. Karena yang lain sudah selesai sejak bulan lalu.
27 Februari, waktunya presentasi.
Presentasi Daichi-senpai dan Nakamura-kun bejalan lancar. Ini saatnya Koki-kun yang menunjukan hasil lukisannya.Wajah tersenyumku terlukis di sana. Tapi, bagaimana bisa dalam waktu satu minggu, mendapatkan foto candid seperti itu. Padahal, dulu aku sangat jarang tersenyum. Penjelasannya singkat, tapi ada sesuatu yang membuatku penasaran. Dia menuliskan kanji cinta 【愛】 di sudut kanan atas dengan ukuran yang sangat kecil jika dibandingkan dengan kanvasnya.
Saat mempresentasikannya wajahnya telihat pink, mungkin dia malu mempresentasikannya di depan kami.
Sekarang giliranku."Ini lukisan yang aku buat. Kenapa aku memilih foto ini untuk dilukis? Karena, meski dia tertidur dan wajahnya tenang, Koki-kun si ceria itu masih kulihat dengan jelas. Jadi judul lukisan ini adalah "Keceriaan dalam Tidur"," jelasku singkat.
Secara tiba-tiba, udara disekitarku terasa panas. Padahal tadi biasa saja. Jangan-jangan wajahku memerah? Semoga tidak terlalu terlihat.
"Etto. Anko-chan. Tulisan itu bahasa apa? Artinya apa?" tanya Koki-kun.
Kurasa yang dia maksud adalah tulisan Yunani 【αγάπη】. Aku tidak mau langsung memberitahunya begitu saja. Bisa-bisa aku pingsan saking malunya."Koki-kun, just google it!" ucapku sambil tersenyum.
※
Sekarang, aku bersyukur masuk sekolah ini.
※
こんにちわ~ Ai di sini~
Yup! Bisa dibilang, ini rute pertama yang di ceritain. Seperti yang udah dijelasin sama kita di aturan pakai :v , kedepannya bakal ada banyak rute lainnya.
Btw, mana Hana? Maaf semua, tapi Hana bilang, "Gue lagi stuck. Gue gak berguna."
Sebenernya Hana udah bikin banyak cerita, tapi belum ada yang selesai :v
Sekian. Makasih udah baca and please keep support us. (^○^)
-Ai
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPER MISSION : Bring Her to Your Club
FanfictionEbidan School yang awalnya khusus cowok berubah menjadi sekolah campuran. Tapi kok tidak banyak cewek yang minat, ya?? Walaupun begitu... Satu sekolah sudah sangat bersemangat menyambut 3 murid cewek angkatan pertama. Semua, terutama 9 ketua klub t...