PERKENALAN

32 2 0
                                    

16 Juli 2013

Hari ini danu mengenakan stelan yang cukup rapi. Baju putih, celana kain hitam, sepatu formal, ditambah jas almameter kuning khas Universitas yang saat itu dia masuki. Hari ini hari yang cukup penting bagi para mahasiswa, tapi tidak untuk Danu.

* Di Kampus

Danu berhenti di depan gerbang kampus

Sebenernya buat apaan coba zaman maju kekgini masih aja ada Ospek? Palingan juga tujuannya mau bikin malu mahasiswa baru. Pake ngancam-ngancam ga bakal bisa lulus lagi kalo ga ikut.

Wajah Danu gelisah, ia terus menatap kebelakang, sambil terus menarik nafasnya panjang, jari telunjuk dan ibu jarinya pun tidak berhenti ia gesekkan.

Kalo gua pulang, beneran ga yah tuh ancaman? Danu masih dalam pikirannya.

Dia bahkan tidak sadar dari tadi orang-orang yang lewat terus menatapnya aneh karena tanpa sadar Danu membuat motornya maju-mundur.

Ahh yaudahlah, kalo bosen gua tinggal kabur sok-sok sakit atau apa kek gitu.

Danu kembali memacu motornya kesebuah parkiran. Parkiran kali itu benar-benar penuh.

Hmm.. ini semua orang mau dibego-begoin kok semangat bener ya. datangnya pagi bener sih ampe penuh gini.

Kemudian di sebelah kanan Danu ada seorang laki-laki mengangkat bagian belakang motor

Disini aja bro.. laki-laki itu tiba-tiba menawarkan tempat.

Danu langsung menaruh motornya ditempat yang disediakan oleh laki-laki itu. lalu Danu merogoh kantongnya, bersamaan itu laki-laki itu juga berlalu.
Makasih ya mas.. Danu mengangkat kepalanya, namun menyadari laki-laki itu sudah tidak ada.

Loh mana masnya tadi ya? Danu mencari-cari disekitar tapi tidak ada.

wah rezeki bener pagi-pagi ia memasukkan kembali duitnya ke kantong.

Tapi tumben tukang parkirnya ga mau dibayar ya? nih Universitas juga bisa dituntut nih, anak SMA malah dipekerjakan jadi tukang parkir, pake baju seragam lagih. Ada-ada aja. Danu meracau sendirian.

Danu berjalan menuju lapangan kampus yang sudah ditentukan panitia. Di lapangan kampus semua mahasiswa sedang berkumpul. Acara belum dimulai.

Mereka semua terlihat sedang berkenalan satu sama lain. Baru satu langkah menginjak lapangan itu Danu sudah merasa tidak betah. Ya, dia orang yang tidak bisa memulai pembicaraan lebih dulu dengan orang lain.

Hufh.. pantesan mereka datang pagi-pagi bener. Ternyata mau nyari kenalan buat kerjasama di ospek ntar. Bego berjamaah ini mah namanya, masa kerjasama untuk jadi gila bareng? Pasti ntar semua diminta Pake topi-topian, ikat rambut ahhh pokoknya pasti kek gitu-gitu lah. Ribet bener nih kampus.

Danu memasang headsetnya, dia hanya duduk di pojok lapangan itu, sambil membaca novel yang sengaja ia bawa.

Danu larut dengan dunianya sendiri.

Woyyy.. man kok lu diem aja disini. Suara seperti kaleng rombeng itu mengagetkan Danu.

Ikut kita-kita dong, kenalan sama temen-temen baru sonoh. Eh kenalin dulu nama gua Ryan. Lu siapa?

Danu melepas headsetnya, ia menarik nafasnya panjang, sambil menatap heran laki-laki tinggi itu.

Woy man.. kok lu diem?

Oh.. nama gua Danu. Jawab danu singkat, tangannya pun terlihat ingin memasang kembali headsetnya, tapi tertahan.

Ehh Dan.. lu suka cewe yang kayak gimana? Kayak gitu lu suka gak? bodynya hmmmm.. asik man pokoknya.

KOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang