BONUS : Suatu Hari di Hutan

311 53 8
                                    

Siang itu aku berjalan di hutan dengan keadaan lapar. Sudah dua jam berlalu namun aku tidak mendapatkan satupun buruan untuk aku makan. Sial, aku bisa mati. Di tengah rasa lapar yang menghantuiku, telingaku menangkap sebuah jeritan gadis kecil. Jika kukira – kira, sepertinya posisi gadis itu tak jauh dari posisiku. Maka dengan gerakan cepat, aku berlari menghampirinya.

Kusiapkan cakar dan taring runcingku untuk mengoyak dagingnya yang lezat. Aku bersembunyi di balik semak sebelum aku menerkamnya. Sekarang di depanku, sosok gadis kecil bertudung merah itu berlari ke dalam hutan. Aku berdecak kesal lalu mengejarnya. Kenapa dia malah mempersulitku, sih?

BRUK!

Dia jatuh ke jurang. Syukurlah, dengan begitu aku akan lebih mudah memakannya. Dengan langkah antusias, aku berlari memutari jurang untuk sampai ke dasarnya. Lalu begitu aku sampai ke dasarnya, kudapati seorang gadis cantik tengah terkulai lemas di tanah. Telapak tangan dan kedua kakinya terluka cukup parah.

Tanganku bergerak memeriksa denyut nadinya. Masih hidup. Aku menghembuskan nafas panjang. Perasaan aneh muncul di dalam dadaku. Rasanya sesak dan menyebalkan. Entah bagaimana caranya, namun perasaan sesak tersebut membuatku tak mampu memakan gadis ini. Kutatap wajahnya yang tengah tak sadarkan diri.

DEG! DEG!

Uh, jantungku langsung berdebar tak karuan. Sialan, dia...dia...cantik sekali.

Kemudian aku tersenyum dan terkekeh geli. Sudah kuputuskan, aku akan membawanya dan merawatnya. Bodoh sekali aku ini. Aku rasa aku adalah Ookami terbodoh. Dengan hati – hati kugendong tubuh mungilnya dan kusadari sesuatu.

Aku telah jatuh cinta dengan seorang manusia.

Aku telah jatuh cinta dengan seorang manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr. OokamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang