9. Mimpi Basah

13.8K 1.5K 170
                                    

Pukul 01:14 dini hari.

Ogif terbangun karena desakan hajat alias kebelet pipis. Dengan langkah malas dia pergi ke toilet. Setelah selesai pipis dan mencuci tangan di wastafel, dia pergi ke dapur untuk mengambil kuenya. Lapar.

Dia duduk di tepian kasurnya dan makan perlahan. Tiba-tiba, dia mendengar suara desahan. Ogif mengerjap, terkejut.

###

[Ogif]

Itu tadi desahan si Than? Lah? Ngapain dia di pagi buta gini?

Penasaran, gue naik dua tangga ke atas. Gue langsung jatuh prihatin begitu melihat kondisi Than yang—haha—‘berdiri’. Dia lagi mimpi basah sepertinya, bung. Baru pertama kali lihat cowok horny di tempat tidur, gue menopang dagu dan memutuskan melihat atraksi gratis tengah malam ini.

Ah…ah…” Than tampak gelisah di tengah desahannya. Gue tetap diam, gak berani bergerak karena takut dia terbangun dan mergokin gue lagi nonton. Lucu banget kan kalau kejadian beneran.

Lama gue menonton bokep live action si Than sampai desahan panjang keluar dari mulutnya. Dia gak pakai selimut, jadi apapun yang terjadi selanjutnya gue tau. Cairan sperma merembet dari boxer merahnya. Wajah putih Than sedikit memerah dan berkeringat.

Jadi, dia bisa bikin wajah itu ya. Manis mirip cewek.

Karena Than udah tidur nyenyak setelah mimpi basahnya berakhir, gue pun turun tangga. Gak perlu waktu lama sampai gue ikutan terlelap ke alam mimpi.

###

[Than]

Gue iseng nge-video adegan memalukan si Ogif. Hoho. Dia lagi mimpi basah sambil nyebut nama gue. Baru 2 menit, eh memori gue penuh. Gue memasukkan hp kembali ke saku. Dasar hp gak berguna.

Ceritanya, tadi pagi gue bangun cepet karena ‘ngompol’. Setelah mencuci boxer dan sempak naga, gue mandi trus pakai seragam. Pas gue berniat bangunin Ogif, tau-tau dia merintih manggil nama gue.

Gue tau gue emang ganteng, tapi masa iya seganteng itu sampai Ogif tetep kepikiran gue saat tidur?

Gue akhirnya duduk di tepi kasur Ogif. Gue memperhatikan gerak-geriknya, aneh banget. Iya, dahi si Ogif berkeringat, alisnya berkerut samar, dan mulutnya sedikit membuka. Harus ya mimpi basah se-alay itu? Karena masih lumayan pagi, gue gak jadi bangunin Ogif. Sebagai gantinya, gue menunggu dia sampai matanya membuka dengan sendirinya.

Setengah jam kemudian, Ogif baru sadar. Sebenarnya, dia tidur apa mati suri? Lama banget.

“Lo ngapain disini?!” dia menatap gue kaget.

“Liatin lo tidur sambil nyebut nama gue.” Balas gue tak acuh,“cepetan mandi.”

Dia masih belum beranjak dari tidurnya. “Ngaco, siapa juga yang nyebut nama lo!” elaknya, gak terima.

Gue yang tau kejadian sebenarnya, langsung memutar video ‘Ogif XXX’. Dan selama 2 menit itu pula Ogif menutup wajahnya. “Hapus Than, please. Itu bukan gue.” Pintanya memohon.

Gue mengangguk. “Ya, ini bukan lo tapi setan. Lagian, ini hp siapa?” tanya gue, mengejek.

“Hp lo.” Balasnya, “hapus ya? Gue minta maaf kalau lo tersinggung.”

“Kenapa gue harus tersinggung?” gue balik tanya.

“Karena nyebut nama lo di mimpi gue. I am really sorry.”

“Gak usah pakai Bahasa Inggris, gue udah terlalu jago.” Gue beranjak berdiri ketika Ogif menarik lengan gue. “Please, hapus ya?” ulangnya lagi.

Gue melepas tangan Ogif. “Gak, gue suka lihatnya.” Balas gue datar. Melihat keadaan memalukan orang lain adalah hal paling membahagiakan buat gue.

Ogif terdiam. “Than..?” panggilnya kemudian.

“Apa?”

Ogif beranjak dari kasurnya, kemudian menghampiri gue ”Hapus fotonya, ok?” Katanya sembari meremas bahu gue, “gue akan ngajakin lo jalan-jalan.”

Jalan-jalan?

“Cuma itu?” gue menatapnya remeh.

“Kurang ya? Lo mau apa?”

“Jalan-jalan yang jauh.”

“Iya, nanti gue ajak jalan-jalan yang jauuuuh.”

“Makan?”

Hm—asalkan lo gak makan banyak-banyak—oke.”

“Ok, deal.” Balas gue akhirnya. Seneng? Iya lah, gue punya sopir baru coy. Keren.

Ogif tersenyum semangat. “Makasih, Than! Gue mandi dulu.”  Ucapnya, kemudian melepas tangannya dari bahu gue.

###

Ogif baru saja tersenyum senang karena Than bersedia menghapus video memalukannya, sebelum dia menyadari ada kesepakatan tak tertulis dibaliknya.

Ya, dia harus menemani Than jalan-jalan.

Kacau,” batinnya merasa bego. Dari sekian banyak perjanjian, bagaimana bisa dia terpikir satu hal merugikan itu? Apakah mimpi basahnya tentang Than tadi bener-bener bisa mempengaruhi otaknya?

Mau gimana lagi, Ogif gak tahan lihat wajah manis Than versi cewek sampai-sampai kebawa mimpi segala. “Betapa mesumnya gue.” Monolog  Ogif.

###

“Than kok gak pernah pulang ya? Gue kangen.” Dias menghembuskan napas berat.

Galang yang sedang main game di hp, gak mau repot-repot menatap Dias. “Sms aja besok Minggu suruh pulang, gampang kan.” Balasnya, cuek.

“Gak ah, gue takut ganggu.”

“Susah amat sih hidup lo? Sini gue smsin,” ucap Galang, kesal sendiri. Dias langsung melempar hpnya ke Galang, bete karena dikatain.

Send : <Anak Perawan Kami> +628xxxxxxxxxx
Pulang.

“Tuh udah,” katanya kemudian mengembalikan hp Dias dengan cara yang sama, melemparkannya. Dias berteriak marah ketika hpnya jatuh bebas ke lantai. Galang sialan, batinnya dongkol.

Sementara itu, Than yang lagi mandi sambil dengerin musik, keganggu sama sms Ayahnya. Dia disuruh pulang. “Ya kali gue pulang telanjang,” gerutunya pelan.

Send : <Abah Ayah> +628xxxxxxxxxx
Y

“Cepetan, gue kebelet pup.” Ogif yang berdiri sejak 20 menit yang lalu, mengetuk pintu kamar mandi gak sabar. Dia gak ngerti
kenapa orang yang ada di dalem lama. Siapa sih? Batinnya.

Pintu kamar mandi langsung terbuka, menampilkan Than dengan handuknya. “Ganggu aja,” ucap Than.

Ogif terkejut. Dia menundukkan kepala dan buru-buru masuk ke kamar mandi. Tanpa melirik Than sedikitpun.

Hei, gue lagi ngomong sama lo.” Than yang dicuekin, akhirnya ngamuk. Dia menendang pintu kamar mandi kesal. Demi apa, Ogif sama sekali gak membalas ucapannya.

Sedangkan Ogif, belum siap ketemu Than setelah perjanjian—berat sebelah—antara dirinya dan Than disetujui. Dengan perjanjian itu, dapat dipastikan dia akan bangkrut. Sooner or later.

Ogif harus mempersiapkan mental.

###

Selamat pagi…
Paket midnight emang sesuatu :D

Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa vote dan comment ya. :v

Next chapter besok pagi hoho :D

22/4/2017

Gay Code 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang