Part 3

62 11 3
                                    

Happy reading guys💕💕

...

Sudah limabelas menit mereka berjalan, tapi tak ada satupun diantara mereka yang ingin membuka percakapan.

Sebenarnya mulut Jimin sudah gatal ingin bicara, karena biasanya dia yang paling berisik di antara mereka.

"Tae," ucap Jimin tiba-tiba. Tae yang dipanggil pun menjawab dengan mengangkat sebelah alisnya, yang bisa diartikan dengan "ada apa?"

"Sungjae ingin berbicara katanya," ucap Jimin yang langsung bergeser ke pinggir di mana seharusnya posisi itu ditempati oleh Sungjae.

"Apa?" tanya Sungjae yang kaget tiba-tiba ia dipanggil namanya dan dirinya sudah berada di tengah.

"Kau tadi bilang sama aku kan Jae, kalau kamu mau ngomong sesuatu sama Tae. Ayo sekarang ngomong," ucap Jimin sambil melihat Taehyung dan Sungjae bergantian.

"A-apa sih Jimin? Emang aku mau ngomong?" tanya Jae ke Jimin sambil mengangkat alisnya.

"Kan kalian tadi istirahat udah ngomong berdua terus kata kamu tadi mau dilanjutin sekarang, ya kan?"

"Oh iya," jawab Jae sambil menggaruk tengkuk belakangnya.

"Hmm.. Tae, sebenarnya kau ini kenapa? Aku dan Jimin memperhatikan mu beberapa hari ini, kau sepertinya sedang dalam masalah, benarkah itu?" Tanya Sungjae pelan-pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Iya, aku memang sedang ada masalah tapi kalian tenang saja ini hanya masalah kecil dan aku masih bisa menyelesaikannya jadi kalian tidak usah khawatir oke?" Jawab Taehyung sambil tersenyum ke arah Sungjae dan Jimin.

"Hmm Tae, tapi bolehkah kami tau apa masalah mu itu?" Tanya Jimin berhati-hati.

Taehyung yang mendengar itupun tersenyum kepada Jimin.

"Sebenarnya ini masalah kedua orang tua 'ku tapi aku hanya terlalu memikirkannya jadi aku agak murung akhir-akhir ini," ucap Taehyung.

"Ohh begitu, semoga masalah 'mu tidak jadi besar ya Tae," ucap Jimin sambil menggeser Sungjae ke pinggir tempat di mana ia sebelumnya berada.

Sungjae yang dipindahkan pun hanya bisa mendengus dan memperlihatkan wajah jijik kepada Jimin.

"Kau ini Jimin, tadi saja aku dijadikan tumbal untuk sebuah pertanyaan bodoh dan sekarang lihat aku dihiraukan oleh 'mu," ucap Sungjae dengan cemberut.

Jimin yang mendengar hal itu pun tersenyum dan memegang lengan Sungjae.

"Maaf Jae, tapi kan ini tempat ku sebelumnya," ucap Jimin yang membuat Taehyung terkekeh dan Sungjae mendengus.

"Terserah apa katamu baby boy," ucap Sungjae sambil berjalan cepat mendahului Jimin dan Taehyung.

"Heii.. Kau. Kau berbicara apa padaku Sungjae!!" Ucap Jimin kesal.

"Hehehe.. Sudahlah Jimin biarkan Sungjae bodoh itu berjalan duluan dan kita lihat apakah dia tau jalan untuk sampai ke rumahnya," ucap Taehyung sambil tersenyum kepada Jimin.

"Benar juga, kita lihat saja apakah anak bodoh itu tau jalan," ucap Jimin lalu mendengus.

Jimin dan Taehyung pun berjalan kembali tepat di belakang Sungjae yang berjalan duluan dari mereka.

Tiba-tiba Sungjae terdiam di tempatnya yang membuat Jimin dan Taehyung berhenti juga sambil menunjukkan wajah bingung.

"Kenapa Jae?" Tanya Jimin.

"Aku tidak tau apakah kita harus belok kanan atau lurus Chim," ucap Sungjae masih berdiam diri di posisinya.

"Huahahahaha.." Tiba-tiba Taehyung tertawa keras sambil memegang perutnya.

Jimin dan Sungjae pun hanya bisa melihat tanpa mengeluarkan protes satu pun.

"Benar kan Chim apa yang ku katakan? Si Jae ini anak mamih yang selalu dijemput supirnya makanya dia gk tau jalan," ucap Taehyung yang masih mengumpulkan nafasnya akibat kelelahan tertawa.

Sungjae yang mendengar hal itu hanya mendengus lalu berbalik ke arah Jimin dan Taehyung.

"Hei kau bocah, jangan tertawa ya!! Nanti aku menertawai kebodohan mu saja baru tau rasa kau," ucap Sungjae agak keras yang membuat kuping Jimin dan Taehyung sakit.

"Hehehe.. Maaf hyung aku kan hanya mengatakan kebenaran saja," ucap Taehyung sambil menepuk-nepuk pundak Sungjae.

"Cihh.. Aku tidak suka dipanggil hyung kau tau bodoh? Sial aku jadi banyak berkata kasar hari ini," ucap Sungjae sambil melepas tangan Taehyung dari pundaknya.

"Oke, sebenarnya aku juga tidak mau memanggil kau hyung karena kau itu seperti anak kecil, hehehe. Owww..." Ucap Taehyung sambil meringis karena pundaknya dipukul Sungjae terlalu kencang.

"Heii sudah lah kenapa kita jadi berkelahi di sini, kalian liat? Ini sudah sangat senja jadi kita harus cepat pulang agar orang tua kita tidak mengamuk nantinya," ucap Jimin sambil berjalan melewati Sungjae dan Taehyung.

Mereka yang mendengar hal itu pun mendengus dan mulai berjalan sambil bergumam sesuatu yang untungnya tidak didengar Jimin.

"Dasar bantet cerewet"

Tbc~


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang