Hari ini adalah hari pertama masuk kelas 11 bagi seorang siswa bernama Mutia Veronica yang dikenal dengan Tia. Bukan, ia bukan seorang anak yang mengharapkan punya kisah kasih di SMA seperti siswa-siswi lainnya. Ia hanya ingin menjalani kehidupan SMA dengan normal dan lulus SMA dengan nilai yang baik.
-
Mutia POVWaduh, gue di kelas mana ya? Ucapku dalam hati. Aku mencari-cari namaku di daftar siswa kelas 11 dan akhirnya menemukan namaku yang berada di kelas 11 IPA 4.
Aku menuju kelas 11 IPA 4 sendiri, dan aku menemukan teman yang se-SMP denganku.
"Eh, hai Fira. Gue kira gue bakal gapunya temen di kelas ini." ucap Tia.
"Hai, Ti. Mau duduk bareng?" Tia langsung mengangguk menerima ajakan Fira.Hari pertama masuk, berarti ada sesi perkenalan. Ya, ini merupakan hal yang selalu dilakukan oleh semua orang.
"Hai, nama gue Giovan, bisa dipanggil Gio." Ah, terimakasih Tuhan, karena Engkau menemukanku dengan dia kembali. Ya dia Gio, seseorang yang tidak mencolok, pendiam, tampan dan dia juga merupakan teman se-SMP ku.
Keesokan harinya, merupakan hari yang sangat produktif bagi siswa kelas 11 SMA Bakti Nusa. Hari ini proses KBM dimulai. Pelajaran pertama di kelas 11 IPA 4 merupakan pelajaran Prakarya & Kewirausahaan. Ya, pelajaran yang paling gabut.
"Jadi, ini ada tugas kelompok untuk kalian, akan dibagi menjadi 6 kelompok. Mulai berhitung dari kanan depan!" Kata Bu Tini.
Eh gila, si Rina sekelompok sama Gio. Sialan. Ucapku dalam hati.Akhirnya aku menemui Rina untuk membicarakan bahwa dia sangat beruntung bisa sekelompok dengan Gio di hari pertama KBM.
"Rin, gila enak lo sekelompok sama Gio. Cuci mata."
Rina senyum-senyum mendengar perkataanku dan dia langsung meneriaki. "APA TIA SUKA SAMA GIO???? WADUH."MATI. kenapa gue harus ngomong begitu tadi. Untung Gio lagi ke toilet. Ucapku dalam hati.
"WAAAH SERIUS NIH TI?? NTAR GUE BILANGIN DEH KE GIO." Ucap salah seorang sahabat Gio yang bernama Mario.
"Ih apaan sih, fitnah banget lu, Rin."Gio memasuki kelas dan kelas mendadak rusuh karena perkataan Rina tadi.
"Gio, lu disukain tuh sama Tia." bisik Rina."Ah masa sih?" Balas Gio dengan sok cool.
Ya, aku mendengar perkataan Gio kepada Rina. Ya, terdengar biasa saja tetapi bagiku itu sangat menyakitkan.
Pelajaran kedua hari ini merupakan Lintas Minat Bahasa Inggris. Guru LM Bahasa Inggrisku bisa dibilang guru yang killer.
"Hari ini saya tugaskan kalian untuk membuat drama perkelompok yang akan ditampilkan minggu depan. Kelompok terserah kalian." Ucap Mr.Farid.
"Fir, mau sekelompok sama siapa nih?" Tanyaku kepada Fira.
"Gatau nih, gimana kalo tanya ke Mario? Siapa tau bisa sekelompok sama Gio, peluang bagus kan bagi lu." Ucap Fira sambil menertawakanku.
"Eh yaudah, lumayan tuh kalo bisa sekelompok sama Gio, cuci mata."
Sepulang sekolah, aku membuka LINE dan chat Mario untuk menanyakan apakah aku dan Fira bisa gabung ke kelompoknya.
Mutia Veronica: Mar, kelompok lu udah berapa orang trs ada siapa aja?
Mario Andreas: Baru 4 orang nih ti, ada Gio, Vian, Julio, gue. Mau gabung?
Mutia Veronica: Wah, boleh tuh. Gue sama Fira gabung ya
Mario Andreas: Ok, pasti seneng kan lu bisa sekelompok sama Gio? HAHAHA gue ledekin lu pas kerkel
Mutia Veronica: GAK SENENG, BYE!
Aku matikan Handphone-ku dan langsung berbaring di kasur. Betapa indahnya hidup ini bisa sekelompok dengan cogan.
***
NOTE: Di media ada fotonya si Giovan tuh, ditengok dulu mending.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Feelings
Teen FictionApakah ini salahku? Kenapa semua ini menyakitkan? Seharusnya aku tidak menbantah hati ini kalau memang aku sayang dengan dia. Tapi kenapa aku tidak rela? PS: maaf ya kalau tulisannya masih kurang bagus, maklumin masih belajar nulis :')