"Hari ini kerja kelompok ya." Ucap Mario sebagai ketua kelompok drama.
"Ok." Ucap serentak anggota kelompok.
Sepulang sekolah, mereka (Vian, Julio, Mario, Tia, dan Fira) kerja kelompok di cafe "Ngopi Yuk" dekat SMA Bakti Nusa.-
Mutia POVHari ini merupakan hari yang sangat menyenangkan bagiku, aku bakalan ngopi bareng dengan Gio? Siapa sih yang tidak senang kalau ngopi bareng cogan?
"Gue mau vanilla latte." Ucapku berbarengan dengan Gio. Semua temanku langsung melirikku dan aku balas lirikan mereka dengan muka sinis.
"Ok. Ada pesanan lain?"
"Sudah mbak, itu aja." Ucap Vian."Pertama kita bakal tentuin tema dari drama kita dulu, mungkin ada yang punya ide?" Ucap Mario.
"Hmm.. Gimana kalau tentang cewek jelek yang naksir sama pangeran ganteng?" Balas Julio.
"Wah, boleh juga tuh. Cewek jeleknya si Tia dan pangeran gantengnya si Gio. Kan bisa heboh tuh, dari situ pasti kita dibilang bisa menimbulkan emosi penonton." Ucap Fira.
"IHHH emangnya gue jelek ya?" Balas aku.
"Iya, kenapa juga harus gue sama Tia? Gaada tema---" Balas Gio tetapi omongannya langsung dipotong oleh Mario sang ketua kelompok.
"Udahlah, gapapa Ti, Gi. Bukannya lu harusnya seneng ya, Ti? Bisa ngedrama bareng prince charming Gio?"Semua temanku kecuali Gio menertawakan perkataan Mario barusan. Aku hanya cemberut tidak bisa membantah lagi perkataan Mario.
"Ini pesanannya Mas, Mbak."
Aku langsung mengambil Vanilla Latte-ku, tetapi... kenapa pegangan gelasnya seperti jari manusia ya?
Ternyata, aku dan Gio mengambil gelas Vanilla Latte yang sama."Waduh, Prince Charming and the Ugly Girl lagi bikin chemistry buat drama nanti nih?" Ledek Fira
"Apaan dah, Fir. Garing lu." Balasku.
"Garing gimana? Padahal Gio senyum-senyum tuh. Kayanya lu seneng ya, Gi bisa megang tangan Ugly Girl?" Balas Fira.
"Hah? Apaan dah." Balas Gio dengan dingin. Ya, sikapnya kepada wanita memang sedingin es.
-
Author POVSepulang kerja kelompok, Vian pulang bersama Julio dan Mario mengantar Fira ke rumahnya. Sedangkan Tia hanya mengotak-atik aplikasi Grebnya (ya, ini sengaja diplesetin) yang sedari tadi tidak mendapat driver.
-
Giovan POVSepulang kerja kelompok, aku langsung menuju parkiran untuk mengambil motorku. Dan saat di depan gerbang cafe "Ngopi Yuk" aku melihat seorang wanita yang sedari tadi sibuk mengotak-atik handphone-nya.
"Mau bareng, Ti?" Ucapku.
"Eh.. Gio, gausah, ntar ngerepotin lu. Ini juga gue lagi pesen Greb kok." Balas Tia.
"Serius nih? Tuh liat, gaada yang mau ambil orderan lu." Balasku.
"Yaudah, boleh deh." Balas Tia dengan sedikit senyuman.
-
Mutia POVSedari tadi aku mengotak-atik aplikasi Greb. Dan aku melihat Gio menghampiriku.
Ya, hari ini aku diantar pulang oleh Prince Charming Gio. How lucky i am.
"Gi, lu kenapa gak ngebantah tema drama tadi sih?" Ucapku untuk meredakan kesunyian di perjalanan menuju rumah.
"Ya, mau gimana mereka udah kekeh." Balas Gio dengan dingin.
Yelah, ni orang ngomongnya kenapa singkat-singkat amat dah. Ucapku dalam hati.
Akhirnya, terimakasih Tuhan. Aku sampai di rumah. Aku senang karena akhirnya ke awkward-an di perjalanan tadi selesai.
"Makasih ya Gi, hati-hati di jalan." Ucapku kepada Gio
"Iya." Balas dia dengan singkat, padat, dan jelas.
"Eh, Tuan Putri. Kok baru pulang jam segini?" Kata Mamah-ku sambil menunjuk jam dinding yang menunjukkan bahwa sekarang jam 17.00.
"Iya, Mah. Tadi abis kerja kelompok." Balasku
"Oh gitu ya.. Kirain abis nge-date sama cowok yang barusan nganter ke rumah."
"Apaansih, Mah. Itu temen sekelompok aku, tadi aku pesan Greb tapi drivernya gaada yang mau, jadi aku bareng dia." Balasku.
"Okelah kalo begitu." Ucap Mamah.
Aku langsung menuju kamarku untuk berganti pakaian. Betapa indahnya hari ini diantar oleh cogan ke rumah. Andai setiap hari Greb gaada yang mau ambil orderan gue.
***
NOTE: ditengok dulu yuk medianya, ada foto si Mutia tuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Feelings
Novela JuvenilApakah ini salahku? Kenapa semua ini menyakitkan? Seharusnya aku tidak menbantah hati ini kalau memang aku sayang dengan dia. Tapi kenapa aku tidak rela? PS: maaf ya kalau tulisannya masih kurang bagus, maklumin masih belajar nulis :')