Satu (01)

66 8 2
                                    

Berubah itu karena diri sendiri bukan karena orang lain
~ Melva ~

~~©©®~~

Hari dimana Melva masuk sekolah barunya.Melva sekolah di SMA Satu Nusa. Melva anak pindahan dari Prancis. Melva pindah ke Asia karena dia telah dikeluarkan dari sekolahan sebelumnya.Melva yang terkenal nakal dan juga kepandaiannya disekolah sebelumnya.

Melva keluar dari mobil yang diparkirkan di parkiran sekolah.Semua murit yang sedang berlalu lalang disana melihat Melva, melihat cara berpakaian Melva. Melva memakai seragam yang tidak sama karena baju yang dari SMA Satu Nusa belum diambilnya,tidak hanya itu Melva juga menggunakan topi yang terbalik seperti pereman.Melva berjalan di koridor yang ramai menuju ruang guru,banyak pasang mata yang menatapnya. Walaupun dia seperti anak laki-laki tapi kulit putih dan muka cantik nya membuat kesan berbeda bagi para kaum adam. Melva berjalan ke Ruang Guru untuk menemui Pak Heru,guru Matematika dan juga walikelas Melva.

"Melva, Melva Enjelin?" tanya seorang guru yang memiliki kumis tebal,iya itu Pak Heru guru yang ingin dia temui

"Iya,Pak saya! Bapak,Pak Heru ?walikelas saya?" tanya Melva

"Kamu ikut saya kekelas baru kamu,kamu masuk kelas XI IPA 3" kata Pak Heru "Oh ya nak Melva tolong topi nya dulepas!" lanjut Pak Heru. Sontak Melva kaget

Napa topi guwe harus dicopot sih bangek gerutu Melva dalam hatinya.

Mau tidak mau Melva melepaska topinya dan memasukkannya kedalam tas. Tidak lama kemudian Pak Heru berhenti di suatu kelas,iya itu kelas baru Melva kelas XI IPA 3.

"Woi..woi..diem..diem ada Pak Heru dateng" kata salah satu siswa didalam dan semua siswa yang lain berlarian ketempat duduk masing masing.

Pak Heru dan Melva masyk kedalam kelas semua mata menuju kepada Melva kecuali satu cowok yang duduk dipojok belakang dekat jendela.

"Anak-anak ada murit baru disekolahan ini,dia akan masuk kekelas kita ,perkenalkan dirimu!" kata Pak Heru sambil mundur mempersilahkan Melva untuk memperkenalkan dirinya.

"Kenalin nama guwe Melva Enjelin bisa dipanggil Melva" kata Melva yang sedang memperkenalkan dirinya "gue pindahan dari Prancis" lanjutnya.

"Silahkan Melva kamu duduk bersama Putri!" kata Pak Heru sambil menunjuk Putri. Melva pun berjalan menuju tempat duduknya.

" Ok anak anak saya permisi,jangan pada berisik sekian trimakasih " kata Pak Heru berpamitan.

"Hai, guwe Putri Kartika, " kata putri sambil mengulurkan tangannya, Melva menjabat tangan Putri dan berkata "Gue Melva" meraka berdua pun tersenyum dan melanjutkan kegiatan masing masing, si Putri membaca novel dan Melva melihat anak anak yang ada dikelas. Ditengah Melva sedang bersantai,ada seseorang yang mendatanginya.

"Hai,Melva guwe Gilang Saputra,inu Sakti,dan ini Putra" sambil mengenalka teman temannya,Melva hanya tersenyum "Gila senyumnya aduh jadi hati tenang" kata Sakti yang berbisik pada Putra.Melva hanya pura pura tidak mendengarnya. "Oh ya satu lagi hampir lupa orang yang ada dipojok itu namanya Nicko Jastin bisa dipanggil Nicko." lanjut Gilang sambil menunjuk sosok laki laki yang ada dibelakang pojok deket jendela,dan orang itu sedang melihat luar jendela. Gilang,Sakti,dan Putra pergi dari sana dan kembali kemeja belakang ditempat Nicho duduk. Sunyi beberapa saat, Putri pun membuka pembicaraan diantara mereka. "Va?" "Hem" jawab Melva yang sibuk dengan ponselnya. "Tau nggak" belum selesai berbicara Melva memotong pembicaraan Putri " Nggak" " iih,Melva guwe belum selesai ngomong tau" kata Putri sambil memajukan mulitnya."Ya udah lanjuttin Put" ujur Melva. "Tau nggak cowok cowok yang kenalan sama lo tadi mereka adalah cogan sekolah,nggak cuman itu mereka juga pentolan SMA Satu Nusa lo Va!" kata Putri yang serius menatap Melva.

MELVA AND NICHO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang