Sore itu, Roma tengah sibuk mencari kakaknya, kak Rizal. Ada sesuatu yang ingin ia bicarakan hanya dengan kakaknya. Ia telah mencari di kamar, kamar mandi, ataupun dapur tapi ia belum juga menemukan kakaknya. Ibunya yang saat itu tengah menulis list bulanan, merasa terganggu oleh perilaku anaknya.
"Roma, sini deh" panggil Mama Roma, Nisa
Roma yang masih mondar-mandir akhirnya menghampiri Mamanya yang duduk di meja makan.
"Ada apa Ma?"
"Kamu itu kenapa sih nak? Dari tadi Mama lihat kamu mondar-mandir! Kamu cari siapa?" Tanya Mama bingung
"Kak Rizal Ma.. dari tadi aku cariin kok gak ada. Di kamar, kamar mandi, terus di dapur juga gak ada" Roma menjelaskan sedetail mungkin
"Di ruang tengah udah dicari? Atau gak di taman Rom. Lagian tumben kamu nyari kakak kamu, biasanya juga berantem" celetuk Mama yang biasanya memang mereka selalu bertengkar bila berkumpul
Ya, begitulah saudara. Bila berkumpul akan bertengkar, bila jauh akan saling merindukan. Sok cuek tapi sebenarnya sangat peduli.
"Mama mah gitu, ada yang mau aku ceritain sama kak Rizal Ma," sebal Roma pada Mama yang meledek nya terus menerus
"Hah, kok cerita nya sama kak Rizal gak cerita ke Mama sih, Rom. Masalah cewek ya?" goda Mama Roma
"Ya kali Ma cerita cewek sama kak Rizal, ini masalah cowok Ma. Maaf ya Roma gak bisa cerita sama Mama."
"Terus masalah apa dong? Mama kan juga pengen tau masalah anak-anak nya" Mama masih ingin tahu
"Udah Ma, kapan-kapan aja Roma ceritanya. Roma ke taman dulu. Assalamualaikum Mama cantik" balas Roma segera, sambil merayu Mama nya sebelum melangkah pergi
Mamanya hanya menggeleng dan menatap heran perilaku anaknya. Sembari menjawab salam dan melakukan kembali menulis list belanjaan yang akan dibeli akhir bulan ini.
🍀🍀🍀
Jreng...
Terdengar alunan gitar yang tengah dipetik, diiringi suara indah nan merdu. Di temani oleh suasana akan senja sore itu. Kak Rizal duduk di kursi taman samping rumah. Menyanyikan lagu yang selesai ia hafal.
🎶 Rewind, friday night never forget it
How you let me go,
No more lies i'll be fine where i'm headed
Probably should've known,
Now you're gonna say pretty please forgive me
Fool me once told you twice you're gonna regret it
Now you're all alone yeah,
Roma kini melihat kakaknya yang memainkan gitar dan menyanyikan sebuah lagu. Roma memanggil kak Rizal, namun tak mendapat respon.
"Kak Rizal!" panggil Roma yang masih berada di teras samping rumah
🎶 Turns out that no one can replace me
I'm permanent you can't erase me
"Kak Rizal" panggil Roma lagi yang belum mendapat respon
🎶 I'll have you remember me
One more kiss is all it takes,
I'll leave you with the memory and the aftertase
Roma yang benar-benar tak tahan akhirnya menghampiri kakaknya dan menepuk bahu kak Rizal yang masih serius dengan lagunya.
YOU ARE READING
Roma& Tika
Fiksi RemajaCerita masa SMA tak akan pernah ada habisnya. Masa SMA, juga masa terakhir bagi seorang pelajar. Pada saat menjalaninya, akan ada berbagai warna dan rasa, entah berujung suka atau malah duka? Roma dan Tika akan tiba menyapa 😄