7. Frans Gilbert Wijaya

34 6 0
                                    

"Kita hari ini main apa ya"

"Kelvin. Aku mulai sore ini ada les bahasa inggris."

"Jadi? Kita gak bisa main lagi?"

"Bisa kok. Tapi mainnya gak sampai sorenya. Aku gak boleh telat di hari pertama les ku."

"Okee dehh.. Kamu les jam berapa Frans?" tanya Kelvin.

"Aku les jam 4 sampai jam 5," jawab Frans.

"Sekarang baru jam 2. Berarti kita punya waktu 2 jam lagi."

"Iya."

"Jadi? Sekarang kita main apa?" tanya Kelvin.

"Aku baru beli mobil control baru. Kelvin. Kerumahku yuk. Kita main balap-balapan mobil."

"Wahh.. Kamu baru beli mainan baru? Enak sekali, kamu selalu mendapatkan hadiah. Perasaan minggu lalu kamu beli yoyo kan?" tanya Kelvin dengan mata yang berbinar-binar.

"Iya. Papa dan Mamaku memberikan hadiah baru karena prestasiku di kelas sangat memuaskan," jawab Frans dengan senyuman yang lebar.

"Bangga sekali aku mempunyai sahabat pintar sepertimu. Yasudah ayok kita main kerumahmu."

"Ayookk kita main balap-balapan mobil. Tapii, kita main balap sepeda dulu ya. Siapa yang sampai duluan di rumahku. Nanti dia yang mainin mobil barunya," kata Frans dengan mengayuhkan sepedanya di tempat start.

Mereka pun menjajarkan sepeda mereka.

"Satu.. dua.. tiiiiigaa..." kata Frans. Mereka pun langsung mengayuh sepeda mereka dengan sekuat tenaga. Agar, bisa menjadi pemenangnya.

"Frans, tunggu aku.." kata Kelvin tetap sambil mengayuh.

"Enak sajaaa.. Jika aku menunggumu, nanti malah aku yang kalah.." balas Frans sambil melihat kebelakang. Melihat Kelvin.

Brukkkk....

*****

Di langit sana, bintang-bintang tengah menetap dengan cahaya yang sangat berkilaukan. Bulan juga saat ini sedang menyengat seisi dunia. Malam ini adalah malam yang indah.

Malam yang indah bagi semua orang kecuali Kelvin. Lelaki mungil yang baru kelas 4 itu duduk di depan ruang UGD menunggu teman tercintanya bangun dari koma. Sudah 4 jam semenjak Frans koma. 4 jam Frans terlelap.

Kelvin shock saat melihat Frans tertabrak mobil. Ia lihat dengan mata kepalanya sendiri badan Frans yang terhempas beberapa meter. Seseorang yang baru kelas 4 SD menyaksikan darah yang bercucuran dari kepala sahabatnya dan melihat sepeda yang sudah hancur tak berbentuk tergeletak di samping tubuhnya. Siapapun yang berada di posisi Kelvin pasti hanya bisa menutup mata.

"Kelvin.. Kamu masih mau disini? Udah 4 jam loh kamu temanin Frans. Pulang gih nak. Kamu juga butuh istirahat," kata wanita paruh baya sambil mengelus rambut Kelvin.

"Gapapa Oma. Aku masih mau tungguin Frans bangun," kata Kelvin sambil mendongak melihat wajah Oma Frans.

"Kamu udah masuk lihat Frans?" tanya Oma Frans.

Kelvin menggeleng.

"Kita masuk yuk. Kita doain Frans yang terbaik semoga ia bisa cepat bangun dari komanya dan sembuh," kata Oma Frans sambil menarik tangan Kelvin.

Mereka pun masuk ke ruang dimana Frans terbaring lemah.

"Kita doain Frans ya. Biar dia bisa cepat sembuh dan main sama Kelvin lagi," kata Oma Frans.

Tuhan, semoga Frans cepat sembuh. Kelvin pengen main sama Frans lagi. Kelvin kangen sama Frans. Frans tidur lama banget Tuhan. Apa Frans mimpi indah?Mama Papa Frans kasihan Tuhan. Mereka nangis terus ngelihat Frans. Tuhan kabulkan doa aku Tuhan. Terimakasih Tuhan. Amin...

"Yaudah, Kelvin sekarang pulang gih. Itu, mama papa udah tunggu Kelvin diluar. Kelvin tidur, besok kan harus sekolah. Entar pulang sekolah Kelvin ke sini jenguk Frans" kata Oma sambil membelai lembut rambut Frans.

"Baik Oma, Kelvin pulang dulu, kalau Frans udah bangun langsung bilang Kelvin ya.." kata Kelvin.

"Dadahh.."

*****

"Kelvin.. Kelvinn bangun Kelvin," panggil Mama membangunkan Kelvin.

"Hmmm.. Kenapa Ma? Ini masih pagi kan? Belum jam 6 kan?" Tanya Kelvin dengan samar samar ngantuk.

"Kelvin, kita hari ini gak sekolah nak. Kita pergi ke rumah sakit sekarang. Frans keadaannya memburuk." Kata Mama.

"Frans....?"

*****

"Oma.. Frans gimana oma?" Tanya Kelvin saat sampai di depan ruang Frans.

"Ke...ll..viinn.. kaaa..taa dokterr.. Fransss.. memburukk..." kata Oma sambil sesegukan menahan isak nangis.

"Frans jadi makin sakit ya Oma??" Tanya Kelvin.

"Udahh.. Kelvin udahh.. jangan ganggu oma dulu. Sekarang kamu duduk, kamu doa buat Frans." Kata mama Kelvin sambil menggendong Kelvin menuju kursi terdekat.

"Ma.. Frans gak boleh ketemu sama Tuhan dulu. Kelvin masih mau main mobil-mobilan sama Frans." Kata Kelvin dengan polosnya.

"Iya nak. Kamu berdoa yang banyak ya. Biar Frans masih berada di samping kita." Kata mama. Kelvin pun menangis di pelukan mama.

Tak berapa lama. Dokter pun keluar dari ruangan Frans.

"Maaf Bu, Pak. Kami sudah mencoba semaksimal mungkin. Tapi ini memang sudah rencana Tuhan." Itulah kata-kata yang Kelvin dengar dari seseorang yang keluar dengan mengenakan jas putih. 

Semua orang nangis, kecuali Kelvin. Ia terlalu tidak mengerti untuk anak seumuran dia. Dan terakhir ia melihat Frans di ruang rumah sakit itu dengan tubuh yang sudah ditutup kain putih.


♦Jangan lupa vote and comment ya guys❤

♦25 April 2017

-Sheren Lee

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Petrichor ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang