Hi guys! Kalau ada yang typo komentar aja, nanti aku perbaiki. Hope you enjoy with this part!:)
***
--Rain's point of view--
I met you in the dark
You lit me up
You made me feel as though
I was enough
We danced the night away
We drank too much
LINE!
Terdengar notifikasi LINE-ku berbunyi. Namun aku mengabaikannya dan lanjut memetik gitar dan bernyanyi.
I held your hair back when
You were throwing up
LINE! LINE!
Dari siapa sih? Ternyata ada 3 chat LINE dari Alfa.
Alfa: Rain! Lo di sekolah ga? Lo disuruh Pak Adi ke ruang guru sekarang.
Alfa: OIII RAIIN PENTING WOII
Alfa: LO DIMANA KAMPREET
Aku pun langsung menuju tangga untuk ke bawah.
LINE!
Apaan lagi sih?
Alfa: Please, RAIN. BELUM CUKUP APA DOI NGEREAD DOANG CHAT GUE? SEKARANG LO IKUT-IKUTAN JUGA NGEREAD DOANG? Kecewa anjiir :(
Si kampret nggak penting.
Ketika aku masih mengetik untuk membalasnya, Alfa meneleponku.
"LO ADA DIMANA SIH? KENAPA CHAT GUE CUMAN DI READ DOANG?" teriaknya.
"Abis dari atap," balasku santai.
"Buruan sini ke ruang guru,"
"Iya iyaa," ucapku sambil mempercepat langkahku ketika masuk kantin. Memang untuk menuju ruang guru dari atap sekolah harus melewati kantin dulu.
"Dalam waktu sedetik, lo harus udah ada di ruang guru. Buruan! Lari!" suruhnya. Aku pun reflek lari dan....
Bruk
Tidak sengaja aku menabrak seorang perempuan yang sedang berjongkok.
"Sorry," kataku singkat tanpa menoleh ke arah perempuan itu. Setidaknya aku sudah bilang maaf bukan? Lagipula aku sedang terburu-buru.
"Gue nggak butuh maaf lo Rain!" sahut Alfa.
"Bukan buat elo lagian. Tadi gue sampe nabrak cewe gara- gara lari,"
"Terus itu cewe gimana? Berdarah? Pingsan?" tanyanya panik.
"Gue kan bukan nabrak dia pake mobil zzz," jawabku malas.
"Oh iyaya. Gimana caranya lo naik mobil lewat tangga ya. Terus mana bisa lewat kantin," ucapnya manggut- manggut. Kenapa gue tahu dia manggut- manggut? Karena aku hany berjarak 3 meter dari Alfa sekarang.
"BODO AMAT," ucapku di telinganya ketika sampai di belakang Alfa.
"ANJIR KAGET," ucapnya sambil lompat.
"Mana Pak Adi?," tanyaku
"Noh," tunjuknya.
Ternyata Pak Adi ingin berbicara mengenai hadiah juara pertandingan basket kemarin. Karena selaku kapten Basket, aku disuruh memberitahukan kepada teman- teman yang lain untuk ikut makan malam yang akan ditraktir oleh Pak Adi. Sebagai hadiah katanya. Setelah selesai bicara, aku pun pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Petrichor
Fiksi RemajaKetika kebanyakan orang mengeluhkan tentang datangnya hujan, aku malah akan dengan senang hati menunggu hujan tiba. Salah satu alasan aku menunggu hujan karena tidak ingin ketinggalan untuk menikmati bau hujan ketika pertama kali menyentuh tanah. Ka...