2. Rain Julian Pranata

6 2 0
                                    

Hi guys! Kalau ada yang typo komentar aja, nanti aku perbaiki. Hope you enjoy with this part!:)

***

--Rain's point  of view--

I met you in the dark

You lit me up

You made me feel as though

I was enough

We danced the night away

We drank too much

LINE!

Terdengar notifikasi LINE-ku berbunyi. Namun aku mengabaikannya dan lanjut memetik gitar dan bernyanyi.

I held your hair back when

You were throwing up

LINE! LINE!

Dari siapa sih? Ternyata ada 3 chat LINE dari Alfa.

Alfa: Rain! Lo di sekolah ga? Lo disuruh Pak Adi ke ruang guru sekarang.

Alfa: OIII RAIIN PENTING WOII

Alfa: LO DIMANA KAMPREET

Aku pun langsung menuju tangga untuk ke bawah.

LINE!

Apaan lagi sih?

Alfa: Please, RAIN. BELUM CUKUP APA DOI NGEREAD DOANG CHAT GUE? SEKARANG LO IKUT-IKUTAN JUGA NGEREAD DOANG? Kecewa anjiir :(

Si kampret nggak penting.

Ketika aku masih mengetik untuk membalasnya, Alfa meneleponku.

"LO ADA DIMANA SIH? KENAPA CHAT GUE CUMAN DI READ DOANG?" teriaknya.

"Abis dari atap," balasku santai.

"Buruan sini ke ruang guru,"

"Iya iyaa," ucapku sambil mempercepat langkahku ketika masuk kantin. Memang untuk menuju ruang guru dari atap sekolah harus melewati kantin dulu.

"Dalam waktu sedetik, lo harus udah ada di ruang guru. Buruan! Lari!" suruhnya. Aku pun reflek lari dan....

Bruk

Tidak sengaja aku menabrak seorang perempuan yang sedang berjongkok.

"Sorry," kataku singkat tanpa menoleh ke arah perempuan itu. Setidaknya aku sudah bilang maaf bukan? Lagipula aku sedang terburu-buru.

"Gue nggak butuh maaf lo Rain!" sahut Alfa.

"Bukan buat elo lagian. Tadi gue sampe nabrak cewe gara- gara lari,"

"Terus itu cewe gimana? Berdarah? Pingsan?" tanyanya panik.

"Gue kan bukan nabrak dia pake mobil zzz," jawabku malas.

"Oh iyaya. Gimana caranya lo naik mobil lewat tangga ya. Terus mana bisa lewat kantin," ucapnya manggut- manggut. Kenapa gue tahu dia manggut- manggut? Karena aku hany berjarak 3 meter dari Alfa sekarang.

"BODO AMAT," ucapku di telinganya ketika sampai di belakang Alfa.

"ANJIR KAGET," ucapnya sambil lompat.

"Mana Pak Adi?," tanyaku

"Noh," tunjuknya.

Ternyata Pak Adi ingin berbicara mengenai hadiah juara pertandingan basket kemarin. Karena selaku kapten Basket, aku disuruh memberitahukan kepada teman- teman yang lain untuk ikut makan malam yang akan ditraktir oleh Pak Adi. Sebagai hadiah katanya. Setelah selesai bicara, aku pun pamit.

My PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang