Hari-hari dilewati Adetta seperti biasanya, kampus, apartment, perpus. Sampai akhirnya dia harus mempresentasikan hasil tugas akhirnya di depan dosen penguji untuk syarat kelulusannya. Di hari dia akan mempresentasikan hasil tugas akhirnya, Adetta sangat nervous dan sedikit merasa tak tenang.
"Udah gausa gugup, lo pasti bisa" kata Titi menyemangati
"Adetta bakalan sukses deh, kalo gugup berdoa dulu aja yaa biar sedikit tenang" kata Mey memberikan semangat
"Oke, gue berangkat duluan yaa doain gue pokoknya"
"Pasti, sukses yaa sayangkuuu kalo udah kelar biar jalan-jalan, mianhae gue gabisa dateng bimbingan hari ini" kata Mey
"Gapa doain aja, yauda berangkat yaa, see you" kata Detta sambil berangkat ke kampus.
Adetta berangkat ke kampus seperti biasa, yg berbeda hari ini adalah lebih rapi dan jas almamater yang dipegangnya. Sampai di kampus dia langsung menuju ruang sidangnya. Teman-teman sebimbingannya sudah menunggu di depan ruangan untuk menyemangatinya. Hampir 2 jam Adetta berada di ruangan itu, setelah dosen penguji menyatakan dia lulus akhirnya dia merasa lega. Selesai sidang dia menelpon orang tuanya dan memberikan kabar bahagianya. Setelah segala urusan di kampus selesai akhirnya dia pulang ke apartment.
"Hah akhirnya selese semua, setahun lagi buat profesi dan kelar pulang ke Indonesia deh" kata Detta pada dirinya sendiri
Ttok ttok ttok
"Siapa sih ganggu aja" dumel Detta tapi tetap berjalan menuju pintu
Kreek
"Chukkae uri Adetta" seru Mey dan Titi di depan pintu sambil membawa buket bunga dan hadiah
"Astaga, gomawo chingu" sahut Detta sambil memeluk dua sahabatnya itu
"Hmm masuk yokk, lelah" kata Titi menginterupsi
"Hish lo ini lagi so sweet juga" dumel Mey
"Haha yauda, mari masuk" kata Detta
"Berasa apartment lo doang deh yaa, ingat ini apartment bersama" kata Titi
Detta dan Mey hanya tertawa. Menghabiskan waktu bertigas sungguh sulit bagi mereka. Kesibukan masing-masing jadi salah satu alasan, meskipun tinggal bertiga berkumpul bersama bukan hal yang mudah bagi mereka.
"Kayaknya lama ya ga kyk gini" kata Detta
"Pada sibuk sih, eh bukan sibuk sih tapi sok sibuk" kata Titi
"Eh sorry yaa bukan sok, emang sibuk tau sendiri dosen gue kyk apaan tau" kata Mey
"Hahaha dosen singa siap menerkam mangsa" kata Detta sambil menirukan suara singa
"Sialan lo, dosen gue bukan singa, tapi perfect abiss"
Mereka bertiga menghabiskan waktu di apartemen bersama sampai malam. Pukul 11 mereka baru beranjak dari ruang tengah ke kamar masing-masing. Adetta yang sudah di kamar dan mencoba tidur malah semakin terjaga
"Hasih sialan gue insom lagi" kata Detta
Insom memang sudah menjadi temannya, kalo saja efek lelah yang menyerang Detta akan langsung tertidur berbeda cerita kalo insom yang menyerang. Detta bakalan terjaga sampai entah kapan. Karna bosan Detta akhirnya bermain hp dan stalking instagram miliknya. Rasa penasaran yang masih menjalar membuat Detta masuk dan melihat instgram Danny. Ia menscrol instagram Danny. Membuka setiap foto dan tautan tentang Danny. Ia berhenti di satu foto yang memperlihatan Danny di coffe shop lama dengan beberapa barista. Ia melihat tautannya dan menemukan instagram dari barista yang menanyai dia kemarin.
"Gotcha, i got your social media" batin Detta dalam hati.
Ia akhirnya melihat seluruh foto dan tautan yang terlihat untuk memastikan bahwa itu benar milik barista tersebut. Dilihat semua fotonya dan dia memastikan bahwa benar milih barista.
"Aaa namanya Arsya" kata Detta melihat username yang tertera.
Lama-lama rasa kantuk menyerang dan Detta memilih untuk tidur. Cukup pagi memang ketika Detta bisa memejamkan matanya.
----------------------To be continued---------------------
Dikit yaa sorry next mungkin lebih panjang. Kalo yang mau baca tinggalkan jejak jangan jadi SIDERS
YOU ARE READING
Signature Chocolate
Krótkie Opowiadania"Tempat, suasana, dekor dan orang yang sama tapi bikin gue balik lagi meski ini bukan coffe shop satu-satunya dengan nama yang sama di kota ini" Adetta . . . "Bukan menghindar tapi lebih memilih untuk meninggalkan karna gue bukan yang t...