ZACH POV
Mirzha, sahabatku sedari SMA langsung bangkit dari duduknya saat melihat Yuwan.
"Gila Yu aku kangen banget sama kamu!" Seru Mirzha, ia memeluk Yuwan dan mengecup pipi kiri dan kanan gadis itu.
Yuwan terlihat bengong, dan entah kenapa aku merasa risih melihat ini. Kurang suka aja aku liat orang mesra-mesraan di hadapanku.
"Lo kenal dia Cha?" Tanyaku. Yaa Mirzha biasa kupanggil Ncha.
"Yaps, dulu dari dia SD sampe SMP jadi tetangga gue. Eh pas SMA ini anak ngilang." Jawab Mirzha santai.
"Kak Mirzha, lepasin!" Pinta Yuwan, ia sedikit mendorong tubuh Mirzha yang masih memeluknya.
"Mas Zach, ini ponselnya. Saya langsung balik ya?" Katanya mengulurkan HP ku.
"Wait! Baby girl!" Seru Mirzha.
"Saya mau jemput Nana sama Nata, Mas Zach." Kata Yuwan, tidak menghiraukan ucapan Mirzha.
"Yaudah lo boleh balik lagi." Kataku.
Yuwan mengangguk dan berbalik meninggalkan ruang kerjaku.
"Lo kenal dia Ncha?" Tanyaku saat Yuwan sudah menghilang.
Aku duduk di single sofa yang ada di ruanganku sedangkan Mirzha sudah duduk di sofa panjang.
"Yaps, gue udah bilang dia tetangga gue. Tapi dia ngilang gitu pas mau SMA. Pas gue kuliah laah yaa itungannya." Jelas Mirzha.
"Tadi apa lo bilang? Dashkov? Leia bilang ke gue kalo nama dia Yuwan Liberty Aswan." Kataku.
"Aswan nama belakang ibunya kalo gasalah, Dashkov nama bapaknya. Masih turunan Italy gitu deh." Kata Mirzha.
Bener deh, ada yang aneh sama Yuwan. Ganti nama belakang, sakit lama tapi gainget sakit apa, mukanya punya dua sisi (sisi baik dan sisi bahaya). Aku bener-bener harus cari tau tentang dia.
"Ko bisa dia yang nganterin HP lo? Awas yaa lo macem-macemin dia. Dia udah gue anggep adik!" Ancam Mirzha.
"Dia kerja di rumah gue Ncha. Jadi babysitter." Kataku.
"What the hell? Are you fucking kidding me? A babysitter? That girl is so special, she's so nice, so smart, so ahhh fuck! Jangan becanda lo nyet!" Maki Mirzha.
Ia terlihat kesal sekarang.
Oke, apa yang gue tau dan dia gatau?
Apa yang dia tau dan gue gatau? Sepertiya kita bisa saling sharing."Apa yang lo tau tentang dia dan gue gatau?" Tanyaku.
"Dia? Gue gabanyak tau soal dia. Yang jelas dia baik, pinter, rajin. Om Aro, kaya kontraktor gitu kerjanya, sukses banget deh." Jelas Mirzha.
"Om Aro bapaknya?" Tanyaku.
"Yaps? Why?"
"Dia bilang bapaknya meninggal setahun lalu, apa 7 bulan gitu. Gue lupa." Kataku.
Iya parah banget ingetanku padahal baru tadi pagi Yuwan cerita.
"Fuck! Terus tante Gendis?"
"Siapa tuh?" Tanyaku.
"Ibunya!" Seru Mirzha.
"Udah meningal dari dia umur 18 tahun, apa 17 tahun ya?" Kataku tak yakin.
"Njirrr dia sendiri dong! Dia di rumah lo?" Tanya Mirzha
"Iyaa, tapi semalem sih pulang gitu kayanya dari pagi sampe malem gitu di rumah gue." Kataku.
"Gue ikut ke rumah lo ya nanti!" Pinta Mirzha.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GRAVITY ✔
General FictionGila, ini cewe nano-nano banget jadi manusia. Eh? Lebih deng, dia gacuma manis-asam-asin-pedes. Dia berjuta-juta rasanya. - Zach. Hidup lo berantakan banget dah, ehhh... sama deng! - Yuwan. A story by: kadallilah Published start 1 may 2017 Finish at...