ZACH POV
Ya, aku lebih memilih mengantarkan keponakanku yang lucu-lucu ini dalam keadaan belum mandi daripada harus merelakan anak-anak ini dianter sama orang asing.
Nadhira dan Nathan duduk di babyseat mereka di belakang, sedangkan si Yuwan duduk disampingku. Menggengam erat ransel si kembar. Seolah mengendalikan emosi agar tak meledak.
"Kenapa lo? Bete sama gue?" Tanyaku.
"Gapapa ko Mas." Jawabnya.
"Dari tadi pagi lo manggil gue Mas terus ya! Emang gue ikan!" Seruku.
"Maaf, cuma ya kayanya lebih sopan gitu." Jawabnya, ia menunduk sekarang.
Aku mengamatinya, hari ini ia memakai kemeja coklat bermotif dengan celana jeans sepinggang. Terlihat santai dan terlihat manis.
Ia bahkan belum ganti baju khusus pengasuh yang ia kenakan kemarin. Yak, kalo ganti dulu ini pinyik dua bakal telat masuk sekolah.
Kami sampai di sekolahan, dengan sigap Yuwan langsung turun dari mobil. Membuka pintu belakang dan menurunkan Nadhira dan Nathan. Merapikan baju mereka yang sedikit kusut, memberikan ransel untuk dikenakan oleh Si Kembar.
Setelahnya Si Kembar langsung meraih tangan Yuwan, dan Yuwan membimbing mereka masuk ke dalam. Aku hanya diam, memerhatikan mereka dari depan mobil. Terlihat sih kalau Yuwan anaknya rapi dan cekatan.
Hampir 15 menit kemudian Yuwan baru kembali. Gila emang dia ngapain dulu coba, lama banget!
"Ngapain aja lo?" Tanyaku.
"Nemenin mereka dulu Mas. Kaloga gitu, gamau masuk nanti." Jawabnya, asli suaranya enak banget didenger.
Otak gelapku malah membayangkan bagaimana suara ini kalau berada diatas ranjang, menjeritkan namaku. Sexy kayanya yaa. Oh shit! Masih pagi Zach!!!
"Ayok mas!" Ajaknya.
Aku tersadar dari lamunanku dan masuk ke mobil. Langsung saja kunyalakan mobilku dan mengarahkannya kembali ke rumah.
"Nata sama Nada sekolah sampe jam 2 siang. Terus kerja lo apa?" Tanyaku.
"Ya dirumah bantu-bantu beberes, tapi Ibu Jane seringnya minta saya masak." Jawabnya.
Aku mengangguk.
"Berarti lo digaji dobel dong? Buat Masak sama buat jagain?" Tanyaku.
"Ya enggalah Mas, kan itu bagian dari kerjaan saya." Katanya, sedikit kaget.
"Harusnya lo minta dobel!" Kataku.
"Gausah Mas, gaji saya cukup ko buat hidupin saya." Kataku.
Aku mengangguk, sudah hampir pukul 11 siang, kami masih di jalan karena sialnya Jakarta masih macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY GRAVITY ✔
Ficción GeneralGila, ini cewe nano-nano banget jadi manusia. Eh? Lebih deng, dia gacuma manis-asam-asin-pedes. Dia berjuta-juta rasanya. - Zach. Hidup lo berantakan banget dah, ehhh... sama deng! - Yuwan. A story by: kadallilah Published start 1 may 2017 Finish at...