Chapter 4

77 13 0
                                    

Angel pov

Bangun pagi,lalu bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Ya hari ini aku tak telat bangun,karena lily menelfon ku pagi-pagi buta. Menyebalkan. Tapi tak apa,aku beruntung memiliki sahabat seperti dia. Berjalan menuju halte sendirian sudah menjadi kebiasaan ku. Sebenarnya aku mempunyai motor,itu pemberian dari ayah ku. Bukan nya aku tidak suka,hanya saja aku suka malas mengendarai nya. Aku lebih baik dibonceng daripada membonceng.Bisa saja aku memakainya sesuka hati,tapi entahlah aku lebih suka menaiki kendaraan umum,itung-itung mengurangi polusi.

Sampai di kampus aku langsung pergi menuju keruangan Mr.smith untuk mengumpulkan tugas ku kemarin lalu keluar.
Mengingat tidak ada jadwal hari ini aku memutuskan untuk pergi ke kafetaria. Berniat ingin menelefon lily,aku merasa seperti ada yg mengikuti ku sejak tadi dan benar saja seseorang langsung mencengkram lengan ku dengan kasar

"Kenapa kau kabur kemarin?"

"Hei apa mau mu. Lepaskan"

"Apa mau ku?apa kau bodoh?kau sudah berjanji untuk bertanggung jawab kemarin,kenapa kau malah menghindar?"

"Aa-ku tidak menghindar,aku hanya ingin ke kamar mandi kemarin"ucapku asal

"Oh ya? Kamar mandi kata mu? Ikut aku!"

Dia membawa ku ke parkiran sambil mencengkram tangan ku dia pun membawa ku masuk ke mobil nya. Heii dia ingin membawa ku kemana sih? "Turunkan aku sialan,apa yg kau lakukan?"

"Menghukum mu"

"Ku mohon,jangan berlebihan"ucap ku

"Salah mu sendiri" ucapnya datar
Benar memang ini salah ku,tapi kemarin aku benar-benar takut dengan tatapanya.

"Baiklah-baiklah,aku akan bertanggung jawab. Katakan,apa mau mu?"

Dia masih diam dan tak mengubris omongan ku
"Kau punya telinga kan?apa kau tuli?jawab pertanyaan ku tadi. Aku ingin menyelesaikan masalah ini"

"Bisa diam?aku sedang fokus menyetir"

"Kalau begitu turunkan aku,kita urusi nanti saja masalah ini lain kali"

"Aku akan menurunkan mu di tengah hutan nanti"

"Jadi,kau membawa ku ke hutan sekarang?"

"Ya. Dan jangan berisik"

"Ayolahh,kumohon jangan berlebihan,aku akan membelikan baju yangg baru juga hot coffee untuk mu. Jadi masalah selesai. Kumohonnn"
Sudah berapa kali aku memohon padanya,tetap saja tak di dengar. Ya tuhan lindungi aku.

Ku kira dia benar-benar membawaku ke hutan,entah ada setan apa dia membawa ku mungkin ke apartemennya. Dan oh tidak-tidak,aku benar-benar takut sekarang. "Untuk apa kau membawa ku kesini?"

"Menggaulimu"
Apa dia bilang?kurang ajar sekali dia ini.

"Bisa kau jaga ucapan mu?aku akan lapor polisi jika kau-"
Belum juga melanjutkan ucapan ku,dia sudah memotong pembicaraan ku

"Turun,kita sudah sampai"
Bukannya menjawab pertanyaan ku,dia malah menyuruh ku untuk turun. Dasar laki-laki gila.

Berniat untuk kabur,dan dengan cepat dia memegang tangan ku
"Jangan coba-coba untuk kabur. Jika kau berani melakukan itu,aku benar-benar akan menggauli sekarang juga"

Deg

Ya tuhan lindungi aku. Apa yang harus ku lakukan? Berjalan
Memasuki gedung ini,kami pun menaiki lift untuk menuju ke kamarnya. Kulihat dia menekan angka 3 disana. Aku masih diam. Benar-benar diam setelah mendengar perkataanya tadi. Itu membuatku takut setengah mati.
Sampai di kamar no 202,dia membuka pintu nya dan menyuruh ku untuk duduk.
Kulihat suasana apartemen nya cukup bagus. Bangunannya bercat putih dan abu mungkin akan terlihat nyaman di tempati,hanya saja banyak sekali sampah yg berserakan. Jorok sekali dia ini.

Aku bingung dengan sikap nya pagi ini. Bisa dibilang dia aneh. Apa dia mengidap penyakit bipolar? "Kau ingin minum apa?"

"Tak usah" ucapku

"Aku tak ingin kau mati kehausan. Cepat katakan kau ingin apa?"

"Aku ingin p.u.l.a.n.g" aku menekankan kata pulang itu padanya

"Benarkah?"

"Iya. Cepat katakan apa hukumannya?aku ingin pulang sekarang" Lelah jika harus terus berdebat dengan lelaki gila ini. Lama-lama aku bisa ikut gila sama seperti dirinya.


Heihooo akhirnya bisa update lagi. Maapkan daku karena kemarin2 ceritanya sih mau fokus UNBK dulu haha😂 Oiya minta doanya juga buat hari ini karena jam 2 siang nanti bakal ada pengumuman SNMPTN semoga bisa lolos aamiin

Oiya untuk di awal2 chapter ini belum ada kisah percintaan maupun konflik yaa. Tunggu aja.

Jangan lupa vote sama comment nya. Salam sejahtera dari penulis amatiran ini

Poor GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang