Bab 1 : Vampire

197 10 0
                                    

Di negeri malam yang gelap dan dingin itu. Para iblis sedang terlelap. Negeri yang sunyi dan tak berbatas waktu, tempat di mana semua iblis berkumpul. Hati manusia yang sedang terluka akan memanggil para iblis itu datang dan menyusup ke dunia manusia. Dan sang pemburu para iblis yang menghilang serta penjaga agar mereka tetap terlelap adalah Moon Sae. Vampire Moon Sae.

"Akan ku berikan keabadian bila kau mau, dan darahmu sebagai penggantinya. Akan ku kabulkan impianmu. Negeri keabadian tanpa rasa sakit, hanya milikmu, milikmu selamanya." Ucap Moon Sae dingin, senyum cantiknya terlihat begitu sempurna di wajahnya yang beku. Kedua bola mata yang terlihat indah. Namun kemudian dia kembali mengungkit masalah lain.

Pernah dengar tentang hutan boneka? Gemeretak pepohonan terdengar seperti suara manusia.... Suara tawakah itu?Atau bahkan suara tangis? Aku tak tau... Penunjuk jalan menuju ke sana adalah pinokio. Hutan yang aneh... Di mana gerangan letaknya?

♣♣♣

Derap langkah kakinya terdengar sangat jelas di tengah jalanan yang sunyi. Jalanan gelap dan tak bernyawa. Hembusan angin malam yang sesekali datang, seolah sedang menyuruh gadis itu untuk cepat pergi. Hembusan angin malam yang tak mau diam, menghasilkan gemeretak pepohonan yang terdengar seperti suara manusia. Suara rintihan yang memanggil-manggil.

Jalanan ini semakin menyeramkan karena sebuah lampu remang-remang yang berada di toko tua itu kadang kala menyala dan redup dengan sendirinya.

Gadis itu masih di sana, menyusuri langkah kakinya yang entah kenapa terasa begitu berat. Jalanan kota yang terlihat suram, entah apa yang terjadi. Hanya saja ada sesuatu yang membuat gadis itu tidak suka, membuatnya ingin sekali cepat-cepat pergi dari tempat ini.

"Aish, kenapa aku harus melewati jalanan sepi ini." Sesal gadis itu pada diri sendiri. Gadis yang baru saja menyelesikan kerja paru waktunya. Kim Ra, seorang gadis cantik yang sedang bergegas untuk pulang.

Hembusan angin kembali menghampiri dirinya, membuat gadis itu merasa bahwa ada seseorang yang sedang mengawasinya, mengikutinya dengan gerak perlahan. Satu per satu, bahkan hampir melayang. Semua pemikiran itu berhasil membuat dirinya sendiri takut karenanya.

Kim Ra mempercepat langkah kakinya, hanya ingin bergegas pergi dari tempat ini. Membenarkan posisi jaket biru yang saat ini melekat di tubuhnya agar terasa lebih hangat. Memeluk tubuhnya sendiri erat seolah tak membiarkan hembusan angin malam ini untuk mengusiknya lagi. Sesekali kedua bola mata itu tak pernah mau diam, terus menjelajah sekelilingnya yang tetap saja terlihat hanya gelap. Dia hanya penasaran, dan rasa penasaran itu selalu saja diimbangi oleh rasa takutnya yang begitu kuat.

Sampai pada akhirnya dia terhenti dengan seketika, seseorang menghentikan langkah kakinya. Atau sesuatu yang entah itu apa telah berhasil membuat langkahnya membeku. Membuat kaki jenjangnya itu seolah terpaku kuat di atas aspal jalanan yang menghitam. Tak dapat bergerak, tenggorokkannya seakan tersedak. Disaat seperti ini dia tidak tahu apa yang mestinya harus dilakukan. Sebelah tangan itu tepat berada di bahu Kim Ra, menyentuhnya lembut namun entah kenapa terasa begitu menusuk. Seseorang dengan tangan dingin dan terlihat begitu pucat.

Kim Ra membeku seketika, wajah cantiknya yang merona karena angin malam kini pias sudah. Seakan napas dan darah berhenti mengalir di dalam tubuhnya. Hantukah, apakah ini tangan hantu? Jika iya, apa yang harus aku lakukan? Kaki bodohku kaku seketika. Aih aku tidak mau mati seperti ini, aku tidak mau mati dimakan hantu, lagipula aku masih terlalu cantik untuk jadi salah satu mayat yang menyedihkan. Dia berbicara omong kosong dalam hatinya.

"Kim Ra, apa yang sedang kau lakukan?" Seseorang berbicara tepat di daun telinganya. Suara yang hampir membuat jantung Kim Ra berhenti berdetak. Dia bahkan sudah berniat untuk lari sekencang mungkin jika tak ada tangan dingin yang sudah menahan langkahnya. Kekuatannya menghilang dibawa pergi rasa takutnya, tapi seseorang dengan tangan dingin menahan tubuh Kim Ra agar tidak tumbang.

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang