Bab 2 : Kaum Adamas

76 6 0
                                    

Pernah dengar tentang bangsa Adamas. Kalian bisa mencarinya di kamus-kamus Yunani kuno, sebuah berlian dengan kemurnian paling kuat yang pernah ada. Bangsa paling kuat diantara bangsa-bangsa Vampire yang lainnya. Bangsa yang berada di puncak paling tinggi karena tidak bisa dikalahkan. Vampire Adamas berbeda dengan kaum Vampire yang lainnya. Mereka tidak meminum darah manusia dengan sengaja, mereka hanya mengabulkan permohonan para manusia yang paling menderita. Manusia yang menginginkan keabadian dan menyerahkan darahnya sebagai imbalan.

Kaum Adamas hanya tinggal di negeri tak berbatas waktu, negeri di mana manusia tak akan pernah bisa membayangkannya. Negeri paling elok dengan kemewahan kristal dan keanggunan singgahsananya. Kaum Adamas adalah bangsa Vampire yang terhormat, mereka tidak meminum darah manusia secara liar, mereka hanya mengabulkan permintaan yang sudah terlalu menyakitkan. Lagipula kaum Adamas tidak suka berada di bumi, untuk apa? Mereka punya negeri paling menawan di singgahsana, mereka punya negeri paling sempurna yang pernah ada. Jadi, tidak ada alasan untuk meninggalkan negeri itu. Namun para iblis mengacaukan semuanya. Para iblis rendahan itu turun ke bumi, menyusup ketika manusia sedang lengah. Hati manusia yang sedang terluka membuat para iblis itu terbangun. Membuat kekacauan dengan menghasut para makhluk tak berdaya.

Vampire Adamas, pemburu para iblis yang menghilang, serta penjaga agar para iblis itu tetap terlelap. Mau tidak mau Vampire Adamas harus turun ke bumi. Membereskan kekacauan dan memusnahkan para iblis. Dilain waktu, Vampire Adamas akan datang untuk memberikan keabadian, mengabulkan permohonan paling menyakitkan dan mengakhiri segala penderitaan yang pernah ada. Dan salah satu dari kaum Adamas itu adalah Moon Sae. Vampire dengan sepasang bola mata emas yang memikat.

Jika kau menginginkannya, negeri keabadian tanpa rasa sakit. Ucapkan permohonanmu, maka kaum Adamas akan datang dan mengabulkannya.

♣♣♣

Hembusan angin malam yang dingin seolah datang menemaninya. Langit hitam tanpa bintang, bulan bertengger sempurna menguasai singgahsana dan lolongan binatang purba membuat suasana terasa memikat. Dia duduk di atas bangunan tertinggi di kota Seoul, bangunan 63 lantai yang membuat dirinya tak terlihat dari pijakkan tanah. Gaun hitam selututnya menari bersama semilir angin yang datang. Gadis itu duduk sendirian, memandangi lukisan kota dengan kedua mata emasnya yang menawan.

"Aku kesepian. Tidak bisakah kau datang." Katanya di hadapan langit. Gaun hitam tanpa lengan itu memamerkan bahu pucat yang diterpa cahaya bulan. Malam sudah beranjak larut, tapi gadis itu seolah tidak peduli akan gelapnya malam, atau dinginnya angin.

"Kau sungguh tidak ingin menemuiku?" Ucapnya lagi masih berbicara dengan langit.

Lalu sedetik kemudian, angin berhembus kencang. Menerbangkan rambut panjangnya yang tergerai. Moon Sae tersenyum simpul, puas melihat suatu yang ada di hadapannya.

"Kenapa mencariku?" Suara itu membuat Moon Sae tersenyum lebih lebar.

Seorang pria merangkul lembut leher Moon Sae, dengan jubah hitam panjangnya dan tudung jubah besar yang hampir menutupi wajah tampan itu. Ewild Lee. Dia terbang di sekeliling Moon Sae. Menemaninya. Pria yang membuat Moon Sae tak pernah merasa sendirian.

"Aku merindukanmu." Kata Moon Sae dengan senyum jenaka. Pria yang duduk di sebelahnya tersenyum hangat.

"Ada apa?" Ewild menatapnya berbeda. Pria itu tentunya tahu bahwa ada sesuatu yang sedang mengusik Moon Sae.

"Aku hanya merindukanmu." Moon Sae hanya menjawabnya tanpa menoleh. Ewild memeluknya mesra, jubah hitam itu membuat tubuh ramping Moon Sae terbenam di dalamnya.

"Kau memikirkan apa? Ada sesuatu yang mengusikmu dan itu terlihat jelas di matamu." Hembusan suara Ewild memantul hangat di wajah Moon Sae. Pria yang mempunyai mata paling indah yang pernah Moon Sae dapatkan. Wajah tampannya yang memukau, bibir merahnya yang menggoda dan suara rendahnya yang selalu Moon Sae suka. Pria tampan itu kini berada begitu dekat di hadapan Moon Sae. Pria yang selama ini selalu berada di sisinya.

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang