smile

3.3K 225 10
                                    

Felly dengan perlahan membuka mata, tubuhnya terasa berat, seperti dalam dekapan seseorang.

Dan seketika ia tersentak kala menyadari sebuah lengan kekar memeluk tubuhnya erat hingga ia tidak bisa bergerak.

Dari aromanya ia yakin itu pasti Lucius, dengan susah payah ia mencoba terlepas dari dekapan Lucius, tapi yang ada malah Lucius semakin mengeratkan pelukannya.

"Hey aku tidak bisa bernapas!" sentak Felly membuat Lucius sedikit melonggarkan pelukannya.

"bisakah kau melepaskan aku?" Felly mulai jengah.

"sebentar, sebentar saja," suara Lucius terdengar lirih, dengan heran Felly membalikkan tubuhnya dan kini bergadapan dengan Lucius.

Wajah Lucius terlihat lebih pucat dari biasanya.

"Hey kau kenapa?" ucap Felly terdengar khawatir.

Dengan perlahan Lucius membuka matanya, matanya bewarna merah.

"Tidak apa apa," ucapnya lirih, lalu matanya mulai terpejam lagi, hari sudah malam, Apa ia harus kabur sekarang??

Ditatapnya lagi Lucius yang terlelap dengan wajah pucatnya, okay wajahnya memang selalu pucat, tapi ini beda, dia terlihat lemah, Ada rasa tidak tega dalam dirinya, tapi ah bodo amat.

Dengan pelan felly turun dari ranjang, dibukanya pintu dengan sangat hati hati, jangan sampai pintu berdecit dan membangunkan si Vampir.

Dengan cepat Felly menuruni anak tangga, di bukanya pintu rumah, sebelum pintu terbuka, felly sekali lagu menoleh ke belakang.

"selamat tinggal,"

Pintu terbuka dan felly berlari sekencang kencangnya untuk mencapai pintu pagar, Felly mengutuk pada halaman luas ini.

Pintu pagar tidak terkunci, Felly mengernyit heran, mengapa malam ini semua orang ceroboh sekali.

Dengan cepat Felly berlari menyusuri jalanan, dia menggunakan indra penciumannya, dia tidak merubah wujudnya, bagaimana nanti bila ia kembali ke wujud manusianya dengan keaadan telanjang, Felly bergidik, dia tidak mau.

Untunglah dia terlahir sebagai werewolf jika dia manusia biasa dia mungkin sudah pingsan saat ini, menyusuri hutan dengan sejuta kengerian di dalamnya.

Felly terus berlari matanya bergerak liar memeperhatikan sekitar, Dia tidak mau mati konyol disini, bagaimanapun ini adalah tempat tinggal kaum Vampir, dia harus berhati hati.

Grap..

Selintas bayangan muncul, Felly berhenti.

Grap..

Bayangan itu muncul lagi, Felly bersiap siap, dan tiba dua pria muncul di hadapannya, Oh tuhan harus Felly akui bahwa kaum Vampir ini memang dikutuk untuk menjadi makhluk dengan penampilan yang sangat sempurna.

Keduanya sangat tampan, Gila.. bagaimana ia bisa bertahan diantara cogan cogan bertaring seperti ini.

Mereka terlihat mengendus endus.

"Waw, Apa yang dilakukan gadis serigala disini? kau memasuki garis teroturial kami,"

"tapi dia cantik, Dan darahnya sepertinya manis," ucap pria yang satunya dengan bibir menyeringai licik.

"pergilah, Aku tidak ingin mengganggu siapapun, aku hanya ingin pergi dari sini," ucap Felly.

"Oh tidak semudah itu sayang, Kau telah menggoda kami, dan karena kami telah tergoda kau tidak akan pernah bisa pergi dari sini, Ah aku merindukan rasa darah seorang serigala,"

Damn!! My Mate Is VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang