Chapter 1

29 7 8
                                    

Hai. Aku Coxiella Burnetti. Aku manusia, spesies Homo sapiens. Hehe. Tapi sepertinya aku bukan manusia biasa.

Lihatlah, sekarang aku tengah mengaduk green tea ku tanpa memegang sendoknya. Tapi aku tidak pernah menunjukkan dan memberitahu siapapun tentang ini. Biarlah ini menjadi rahasia, entah sampai kapan.

Aku tinggal sendirian di apartment mewah ini. Dulu pada saat aku masih kecil hingga 13 tahun, aku tinggal di panti asuhan. Hingga suatu saat aku diangkat oleh sepasang suami istri kaya sebagai anaknya. Tetapi pada saat aku berumur 15 tahun, mereka meninggal, tidak tahu apa penyebabnya. Mereka menulis surat wasiat dan memberikan semua hartanya kepadaku. Aku memutuskan untuk menjual rumah mewah, perusahaan, tanah, dan semua harta yang aku belum sanggup menanganinya, dan akhirnya aku tinggal di apartment ini.

Aku mengetahui aku memiliki kekuatan ini sejak tahun lalu, sebulan setelah meninggalnya orang tua angkatku. Awalnya aku kaget, lalu karena aku orang yang mudah penasaran dan suka dengan hal-hal baru, aku mencoba mengendalikannya, dan aku bisa.

Ting tung! Oh ada LINE dari Alexandra.

Alexandra: aku ke apartmu skrg, ok?

Me: hey mendadak sekali. Baiklah

Alexandra: sip, see ya

5 menit kemudian...

Ting tung! Itu pasti Xandra.

"Haii sayaang!! Hehehe" kata Xandra dengan tingkahnya yang heboh seperti biasa.

"Ieww, cepat masuk."

Xandra langsung merubah mukanya menjadi seperti orang marah dan masuk dengan menghentak-hentak. Tentu saja dia hanya ber-akting hehehe.

"Eh 5 hari lagi kau sudah berumur 17 tahun loh! Apa kau tidak berencana merayakannya?" Muka Xandra kembali ceria.

"Hmm... Aku tidak memikirkannya."

"Oh demi Tuhan Coxy!! Kau harus merayakannya!"

"Memang kenapa? Memang ada yang mau datang?" Aku tersenyum kecut.

"Tentu saja! Kau ini selalu begitu! Rubahlah dirimu Coxy! Teman-teman di sekolah banyak yang menyukaimu! Sampai kapan kau mau seperti ini?!"

Aku hanya bisa menunduk. Ya, aku terlalu kalut dengan keadaanku dulu dimana aku hanyalah anak panti yang tiba-tiba masuk di sekolah anak-anak kaya. Aku sangat tidak percaya diri.

"Cox, angkatlah wajahmu. Percayalah padaku."

Aku menatap mata biru Xandra nanar.

"Eh ngomong-ngomong, ternyata irismu berwarna pelangi! Bagaimana bisa?!!" Yah, merusak suasana nih orang.

Eh, tapi benarkah?
"Masa sih?"

"Iih masa mata sendiri ga tau, gimana sih."

"Bukan begitu... Masalahnya, dulu mataku warnanya biru biasa sih..."

... Hening beberapa saat

"Ah, udahlah, pokoknya kamu harus ngadain pesta 5 hari lagi. Aku bantu deh."

"Hmm... Ya, kurasa begitu."

"Nah, gitu dong!"

                                 ***

Setelah pulang sekolah, aku dan Xandra menelpon salah satu EO terbaik untuk acara sweet seventeenku. Setelah itu kami memilih undangan untuk disebarkan. Kami memilih tema flower garden dan tempatnya di outdoor belakang Victoria Villa, salah satu villa termewah di kota ini.

Coxiella BurnettiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang