Seorang namja berlari-lari menuju backstage. Dia tergesah-gesah karena terlambat pada acara kelas dan kali ini dia akan bertemu dengan senior nya yg dulu mengikuti ajang yang sama dengannya. Ajang pencarian idol terbaik sepanjang masa.
"Bruk" dia menabrak seseorang. "Chongso hambida" ucapnya. Dia melihat seorang gadis berkebangsaan campuran yang sudah terduduk dilantai kesakitan.
"Maafkan aku." Jihoon membantunya bangun. Omo, kali ini mungkin dia membuat kesalahan fatal kerena menabrak seniornya sendiri. "Maaf kan aku." Jihoon berkali-kali membungkuk.
" tidak apa-apa." Somi melemaskan pergelangan tangannya kanan yang tertekuk akubat jatuh tadi."Sungguh apa kau baik-baik saja, aku tidak sengaja. Maafkan aku." Jihoon menunduk lagi.
"Gwenchana. Masuklah kau akan terlambat nanti." Pinta somi. Jihoon membungkuk. Lalu berpamitan sebentar.
Sesaat sebelum dia pergi dia sempat melirik gerak-gerik somi yg sedang menahan sakit dipergelangan tanganya. Mungkin dia kesakitan karena jatuh tadi. Yasudahlah.***
Semua orang bersorak ketika bintang tamu datang ke sebuah aula besar. Semua peserta pencarian bakat tersebut sangatlah bahagia melihat senior mudanya yg sangatlah cantik dan juga sukses diusia muda. Dia sangatlah menginspirasi banyak orang.
Saat MC memberikan mic. Tiba-tiba tanpa sengaja somi menjatuhkannya. Pergelangan tanganya terlalu sakit untuk diajak memegang sesuatu. Sepasang mata dari jauh melihat hal itu dan sedikit bertanya apa dia baik-baik saja?Somi mengambil mic dengan perasaan malu. "Annyeong hasseo jeon somi imnida~"
"Tahun lalu aku memakai seragam yg sama dengan kalian, juga berjuang dengan keras seperti yg kalian lakukan saat ini. Aku harap muncul generasi baru dari ajang ini dan mampu menjadi contoh idol-idol selanjutnya."Selang lama, dia berbicara dihapadan para peserta. Lalu sambutan itu berakhir. Somi turun menujuh lokasi kerjanya untuk syuting acara selanjutnya.
Jihoon melihatnya dari belakang. Sambil bertanya kapan dia akan bertemu dengan gadis itu lagi. Apa dia akan baik-baik saja?***
Somi masuk kedalam mobilnya. Masih merasakan sakit dipergelangan tanggannya. Apakah dia harus kedokter tapi jadwalnya padat dia harus menuntaskan jadwalnya. Sebelum JYP akan menghukumnya nanti. Somi mengacak-acak poninya frustasi.
Mobil mulai berjalan, tetapi seorang pria sedang mengejar mobil tersebut. "Chakkaman! Stop!" Namja itu berteriak dengan kerasnya tetapi mobil itu tak kunjung berhenti. Dan mobil itu berlaku begitu saja.Jihoon menata nafasnya yg sudah berlari 1 km dari bangunan yg dia tempati sementara untuk ajang pencarian bakat. Tetapi ya sudah dia terlanjur tidak bisa mengikuti arah mobil itu. Mungkin lain kali dia akan bertemu dengan somi lagi.
Jihoon masuk kedalam dormnya. Sudah penuh dengan para pria yg sedang bercanda tawa latihan dan berdiskusi bersama tiba-tiba Kang daniel datang.
"Aku dengar kau butuh pekerjaan paruh waktu ?"
"Apa maksudmu? Kita sedang berjuang kenapa harus kerja part time?"
"Ini dari guru dance kita."
"Memangnya benar? Kenapa tidak memebri tahu semua orang ?"
"Aku juga tidak tau yg terpilih hanya aku, kau woojin dan seungwoo."
"Kenapa ? Untuk apa ?"
"Aku dengar Somi membutuhkan back dancer untuk debut pertamanya sebagai seorang solois."
"Apa tidak apa jika kita ikut ?"
"I Don't know, kita harus tanya guru saja."Jihoon mengangguk mengerti, pelajaran dimualai lagi. Dan guru tari mereka sudah ada didepan melihat perkembangan dance mereka masing-masing.
"Dengarkan hal ini, perhatian. Aku ingin memberikan sebuah tugas untuk park jihoon , kang daniel, lee woojin dan ong seunghoon. Setelah ini datang kepadaku ." Ucapanya.
Jihoon beryemu dengan guru tarinya bersama ketiga member yg ada dibelakangnya."Aku ingin kalian menjadi backdancer somi? Bisa? Tapi pakailah masker dan jangan sampai ketahuan ya ?"
Semua mengangguk dan mengerti.
***
Seminggu setelah berlatih bersama dengan backdancer lainnya. Mereka melakukan jiar dengan Somi.
"Woah dia datang" komentar daniel
"Omo, dia lebih cantik daripada biasanya." Tambah seunghoon
"Woah" woojin hanya bisa mengangga.Jihoon melihat somi terpana dengan kecantikannya. Walau dia hanya berbalut kaos putih dan memakai rok berwana kuning. Dia sangatlah cantik dan energik.
Jantungnya berdegub kencang ketika melihat somi.
Tetapi pekerjaan adalah pekerjaan dia tetap harus bekerja dan tak memandang Somi yg sedang praktek bersama dengannya.Sesudah praktek bersama. Jihoon berlari menujuh tasnya. Dan mengambil beberapa obat yg khusus dia bawakan untuk somi.
Jihoon berlari menemui Somi yang sddang beristirahat. Somi terlihat berusaha menggunakan sumpit dengan tangan kanannya tetapi sunpit itu gagal dia raih dan jatuh. Dia ambil lagi tapi jatuh lagi. Saat itu jihoon tau jika tangan somi masih terluka. Jihoon mendekati somi.
Mengambilkan sebuah sendok yg ada dimeja dekatnya. Lalu menyodorkannya pada somi.
"Mungkin ini tidak lah membantu tapi jika sulit menggunakan sumpit pakailah sendok."
"Kamsahamnida." Somi mengambil sendok dari tangan jihoon.Sekali lagi jihoon terpana dengan somi. Seperti ada bunga yg mengitari wajah somi dan sebuah kupu-kupu berterbangan dihati jihoon.
"Aku ingin memberikan ini." Jihoon menyodorkan kota obat kecil ug dia bawa. Somi melihatnya sekilas. " apa ini?"
"Aku lihat pergelangan tanganmu sakit. Aku juga tidak tau apakah hal ini akan membantumu atau tidak tapi aku berusaha untuk memperbaiki. Semoga ini bermanfaat untukmu.""Kamsahamnida"
Somi menerima kotak obat itu lalu jihoon berpamitan untuk kembali. "Dia sangatlah imut." Ucapnya pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead leave
Short Story"Aku tau jika hal ini akan sulit, bahkan bagimu yg menjadi Idol tingkat atas. ini akan sulit bagi kita untuk menjalaninya" wooshin "Oppa, aku akan berusaha hingga kau menyukaiku" Jeon So mi . . . Aku akan sedikit menembahkan bubuk 18+ jadi aku ing...