~1~

18.8K 677 64
                                    

Seorang wanita menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, merentangkan tubuhnya dan membentangkan kedua tangannya. Terlihat jelas keringat telah membasahi wajah dan lehernya. Nafasnya yang tersengal-sengal menandakan lelah yang ia rasakan. Suara embusan dari pernafasannya begitu kencang, jantungnya pun tak beraturan.
Butuh waktu beberapa menit baginya untuk menormalkan detak jantung dan saluran pernafasannya.

Lalu ia duduk dan mengambil tempat minumnya untuk menghapus dahaganya. Sekali lagi dia menghela nafas yang sangat panjang.

Ini adalah kegiatan rutin bagi Kasandra, setiap pagi dia selalu berlari pagi mengitari sekitar komplek rumahnya.

Tepat di hadapannya sebuah lemari pakaiannya dengan cermin yang memenuhi pintu almari.
Kasandra menatap dalam dirinya yang berada di dalam pantulan cermin. Melontarkan khayalannya pada dua tahun silam.

***

"Kau harus mengikuti apa kata Mama!" suara tinggi yang terlontar dari mulut seorang wanita paruh baya.

"Tapi Ma, Ivan tak menyukai Kasandra. Masa Mama tega sih nikahin Ivan dengan gadis menyeramkan itu?" rengekan seorang laki-laki yang berusia 23 tahun itu, seperti anak SD yang meminta permen pada ibunya.

"Ini demi Mama dan Papa, hutang kita yang besar tak sanggup Papamu bayar." Sasi terus berusaha membuat anaknya mengerti.

"Ivan kan kerja, bisa membantu untuk melunasi hutang-hutang itu Ma. Tapi, jangan paksa Ivan menikahi Kasandra, Ma..." Ivan terus-terusan memohon.
"Mama gak malu punya menantu yang modelnya kaya burdoser itu?" Ivan mencoba menggoda Ibunya.

"Mmm... Mau bagaimana lagi? Gajih kamu sepuluh tahun saja tidak akan menutupi hutang-hutang kita Van. Mama cuma berharap padamu, agar kita tidak ditagih-tagih terus. Memangnya kamu mau Mama sama Papa dikejar-kejar hutang sampe ke akherat?" dengan nada agak meledek untuk menakut-nakuti anaknya.

Ivan mengerenyitkan kedua halisnya mendengar perkataan wanita yang dia sayanginya itu. "Baiklah, Ivan mau menikahi anak raksasa itu." Dengan sedikit ketus Ivan menyetujui pernikahannya dengan Kasandra.

Mungkin ini adalah mimpi buruk bagi Ivan, menikahi seorang gadis yang memiliki berat badan 100kg dan tingginya 165cm. Yang mana wanita impiannya itu adalah Kitty dengan tinggi 165cm dan berat badan 55kg saja.
Ivan harus rela meninggalkan kekasihnya demi melunasi hutang orang tuanya.

***

"Mi, aku ga yakin dengan rencana perjodohan ini." Dengan wajah sendu yang tergambar di wajah Kasandra.

"Mami hanya ingin kau bahagia Dra, Mami ingin anak Mami satu-satunya ini segera menikah." Sambil mengelus tangan lembutnya kepada pipi anaknya itu.

"Aku tak yakin jika laki-laki itu mau menikahi wanita sepertiku," lirih Kasandra dengan penuh ketidak-percayaan.

"Yakinlah bahwa dia akan bisa menjagamu, Dra." Lagi-lagi seorang ibu mencoba meyakinkan anak semata wayangnya itu.

Kekhawatiran seorang ibu akan keadaan anak yang dia sayangi membuatnya mengambil keputusan untuk menikahkannya. Orang tua mana yang tidak takut jika anaknya melajang seumur hidupnya?

Postur tubuh Kasandra memang sudah sangat overload, tak jarang orang menghinanya. Ejekan demi ejekan sudah menjadi makanan sehari-harinya.

***

Akhirnya resepsi pernikahan Kasandra dengan Ivan berjalan lancar dan sangat meriah. Garis kebahagian tersirat jelas di wajah Kasandra, Ivan memang lelaki idamannya. Mata tajamnya, hidung mancungnya, bibir kecilnya dan kulit putihnya memang membuat Ivan sangat menawan.

Lain hal dengan hati Ivan yang terus-terusan mengutuknya. Merasa kesialan telah menimpa dirinya dengan menikahi gadis yang seperti gentong. Namun Ivan harus belajar bersikap manis terhadap Kasandra.

JANDA DIGILIR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang