Kasandra terbangun dari tidurnya di tengah malam. Kering tenggorokannya akibat menangis seharian. Dia pun turun dari kasurnya untuk pergi menuju dapur mengambil air dan menghilangkan dahaga dan membasahi kekeringan dalam tenggorokannya.
Terlihat sosok bayangan seseorang dalam kegelapan. Seperti sedang berbicara. Kasandra mengendap-endap mendekati sosok itu agar bisa mendengar dan melihat lebih jelas sosok itu.
"Iya sayang, sabar sedikit..." kalimat pertama yang didengar Kasandra. Dia sangat hafal betul itu suara milik siapa? Tidak lain dan tidak bukan adalah Ivan.
Wajah terkejut sungguh menguasai wajahnya Kasandra. Dia mencoba lebih tenang dan mendengarkan lagi percakapan Ivan dengan seseorang yang sedang meneleponnya saat ini.
"Ya sudah, sekarang kamu tidur. Besok kita ketemu dan bicarakan lagi... Oke sayang... Good night... Bye... Muach..." Ivan menutup teleponnya dan berbalik arah akan meninggalkan dapur dan pergi ke kamar.
Kasandra sadar tubuhnya tak sanggup dia sembunyikan di balik apapun. Akhirnya Ivan mendapatkan keberadaan Kasandra yang sudah mematung di dekat pintu menuju dapur.
"Kasandra? A-apa kau? Mmm... Sejak kapan kau di sini?" Ivan tak mampu menyembunyikan kegugupannya.
"Sejak..."
"A-ayo cepatlah istirahat! Ini sudah sangat malam." Ivan mencoba memotong ucapan Kasandra karena takut dimintai penjelasan oleh istrinya.
"Saya haus, mau ambil minum dulu." Ucap Kasandra datar dan langsung melangkah menuju kulkas. Ivan bergegas menuju kamar dan langsung memejamkan matanya seolah-olah sudah tertidur
Semalaman Kasandra tidak dapat tidur memikirkan percakapan Ivan dengan seseorang yang dia panggil sayang. Selama ini memang Kasandra seperti tak pernah menikah. Tapi apa sebenarnya yang disembunyikan Ivan?
***
"Tumben nih, pagi-pagi sudah rapih. Mau pergi kemana?" tanya Ivan yang sudah mendapati istrinya di meja makan.
"Hari ini aku akan mengunjungi sahabatku." Kasandra jelas betkata bohong. Kita semua sudah mengetahui bahwa dia tidak pernah memiliki yang namanya sahabat. Tapi tau apa Ivan tentang Kasandra? Walaupun sudah setahun dia menikahi Kasandra tak sedikitpun dia tertarik memasuki kehidupan pribadi Kasandra.
"Oh... Ya sudah, hati-hati di jalan ya, " ucap Ivan. Kasandra hanya bisa membalas dengan senyuman.
"Aku berangkat duluan ya," lanjut Ivan seraya pergi meninggalkan Kasandra.Setelah Ivan keluar membawa mobilnya, Kasandra bergegas ke luar dan masuk ke dalam mobil yang sudah dia pesan bersama sopirnya.
"Kita ikuti dia, jangan sampai kehilangan jejak!" perintah Kasandra terhadap laki-laki yang dia sewa sebagai sopirnya.
"Siap Bu, selama ada saya semua akan berjalan dengan lancar," jawab Rizwan enteng dan mengeluarkan senyuman jahat ala-ala detektif dadakan.
Setengah jam mereka membuntutti Ivan, dan kini berakhir di depan kafe. Ivan masuk ke dalam kafe itu dan menuju meja yang sudah berada seorang gadis.
Kasandra dengan sedikit penyamaran konyol yang disarankan oleh Rizwan. Memakai jas hitam beserta topi ala-ala detektif, beserta kacamatanya. Membawa koran untuk menutupi sebagian wajahnya yang lain.
Tangannya Rizwan menutupi mulutnya yang sedang tertawa kecil melihat penyamaran Kasandra. Kasandra merasa sedikit kesal karena merasa diledek.
"Kau yang menyuruhku menyamar seperti ini, tapi kenapa kau malah mentertawakanku?" dengan wajah kesal dan mendekapkan kedua tangannya di dada.

KAMU SEDANG MEMBACA
JANDA DIGILIR CINTA
Chick-LitPada kenyataannya martabat seorang janda begitu rendah di mata kalangan orang banyak. Bagaimana seorang janda dapat menemukan cinta sejatinya? jika para lelaki hanya memanfaatkan kesendiriannya. Takdir telah membawa Kasandra dalam jalan yang tak per...