Dear Ummi

15 0 0
                                    

"Just wanna say miss you!!"
Itulah kata-kata yang kubaca dari pesan yang baru kudapat.
Sebelumnya, ummi menelfonku. Tapi karena aku lagi di kelas, maka dengan sangat tidak enak hati, aku membiarkan panggilan itu tak terjawab lalu mengirimkan sms kepada ummi takut-takut ada hal penting yang harus dibicarakan aku bisa izin keluar kelas untuk bicara.
"maaf mi, lagi dikelas. Kenapa nelfon mi?".

Dan jawaban ummi benar-benar membuatku tersipu malu di kelas. Ah, ummi bisa aja... 😌

Kalau memikirkan tentang ummi, rasa-rasanya akulah yang paling beruntung di dunia ini. Karena ummiku bukan wanita biasa, ia terlalu spesial dan mengagumkan. Kupastikan jika kalian mengenal sosok yang kubanggakan itu kalian akan cemburu banyak padaku.. sayangnya aku merasa begitu berbeda dengannya. Nothing special about me.

(Aku sering bertanya-tanya tentang kenapa aku tidak bisa menjadi seseorang yang special seperti ummi. Aku hanya bisa membesarkan hatiku jika suatu saat nanti aku pasti bisa menjadi sepertinya. Semoga saja.)

------

Dear ummi yang katanya sekarang sedang rindu denganku,
Disini aku juga sangat rindu sama ummi . Jarak yang memisahkan kita membuatku merasa sedih. Yah, karena jarak itu membuatku tak bisa melihatmu ketika ku ingin. Membuatku tak bisa menghabiskan banyak waktu denganmu. Terlebih ketika melihat teman-temanku yang bisa bertemu rutin dengan orangtuanya, membuat bara api cemburu di hatiku begitu besar.. tapi hal itu tak pernah kuutarakan, karena aku sendiri yang memutuskan  pergi jauh untuk belajar.

Ummi,
Seringkali aku bertanya-tanya apa yang ummi pikirkan tentangku. Apakah aku adalah anak yang membanggakan atau sebaliknya? Tapi tangismu di sepertiga malam, tulisan di buku dyari-mu, seringkali membuatku menyimpulkan engkau sebenarnya kecewa denganku karena sesekali ku dengar kau mengadu padaNya bagaimana mendidikku agar bisa menjadi anak yang sholihah... itu artinya aku masih jauh dari harapan ummi kan?

Maafin aku, ummi.
Sampai sejauh ini aku belum bisa menjadi anak yang membanggakan.
Aku sering melanggar petuahmu, aku sering membantah, aku terlalu manja, dan terlalu egois. Sering sekali aku mengabaikan perasaanmu..

Ummi, sungguh aku pingin banget jadi anak yang sholihah, anak yang berbakti sama ummi, yang peka sama ummi, yang mau ngelakuin apa aja buat ummi, yang ga suka ngeluh kalau ummi minta bantuan, yang selalu dengar petuah-petuah ummi.

Tapi, bagi seorang aku itu semua ga mudah mi. Terus kasi aku kesempatan untuk bikin ummi bahagia dunia akhirat punya anak kayak aku.

Ummi, semoga harapan ummi punya anak yang sholih-sholihah dikabulkan sama Allah. Aminn...

30 April 2017
00:17

Ayya's DyariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang