Perasaan mendebarkan baru saja terganti dengan perasaan kecewa.
Setelah seharian menunggu sebuah keajaiban, akhirnya yang didapat adalah sebuah berita menyedihkan.Yah, aku baru selesai memerhatikan dengan teliti nama-nama yang tertera di pengumuman kemenangan, dan..tak kutemukan namaku disana.
Entah untuk keberapa kalinya, kemenangan yang tertunda itu menyapaku.Aku baru saja tertawa terbahak-bahak, menenangkan adikku yang sedang menangis disana dan membicarakan banyak hal-hal yang menggembirakan dengan keluargaku via telefon dan berita kemenangan yang tertunda itu mengurangi kadar kebahagiaanku yang tadinya meluap-luap. Kembali muncul diriku yang tak percaya diri, kembali kulihat diriku yang rasanya ingin menyudahi segala bentuk kompetensi yang seringkali memberikan hasil yang menyakitkan bagiku.
Tapi rasa kecewa itu hanya bertahan sebentar, keluargaku di jauh sana tak pernah lupa bagaimana caranya membuatku kembali tertawa, selalu mengerti bagaimana membuatku bangkit lagi.
"Kaaak.. setiaap orang itu punya jatah gagal. Habisin jatah gagal selagi kakak masih muda nanti kakak baru ngerasain gimana enaknya kakak menang." Nasihat bijak ummiku itu menjadi alasan dominan suasana hati keruhku menjadi membaik kembali.
Ditambah suara tawa renyah abi dan perkataannya padaku, "Kakak udah gagal 100 kali belum? Kalo belum gak pantes kakak nangis gitu. Usaha terus kak.. jangan putus asa. Makin banyak gagal makin bagus. Kalo kakak gak gagal dulu nanti kakak jadi males usaha lagi. "
Adik-adikku juga tak mau kalah untuk menyemangatiku, membuatku tak punya alasan untuk bersedih apalagi putus asa.Yang kurasakan sekarang malah perasaan bahagia. Bahagia karena aku punya keluarga yang tak pernah berhenti percaya padaku yang bukan apa-apa, yang tak pernah lelah menyemangatiku yang sering gagal dalam bidang apapun. Aku benar-benar begitu beruntung...
-----
Untuk keluargaku tersayang, terimakasih karena telah menjadi yang terbaik untukku. Terimakasih karena terus saja membuatku hatiku bahagia. Terimakasih karena membuatku tak pernah punya alasan untuk tidak bersyukur.Sungguh, aku begitu bahagia bahkan ketika aku sedang merasa sulit pun. Kalian membuatku benar-benar bahagia.
Rasanya ingin segera pulang.
01 Mei 2017