Bab 2 : That's Her!

11 0 0
                                    

Seluruh keluarga sedang berkumpul untuk makan malam. Tiba-tiba ayah mengatakan sesuatu yang keliatannya sangat mendadak dan penting.
" Besok, jangan ada yang kemana-mana,ya!," kata ayah saat makan malam.
Kay dan Jeff mendongak dan menatap ayah heran.

"Mau ada apaan yah?", tanya Jeff, "Besok aku ada latihan basket,yah." " Bolos dulu aja." Kata ayah seakan tidak peduli.

Kay menganga lebar. Kay merasa bingung mengapa ayah menyuruh Jeff bolos kuliah. Pasti ini sangat darurat atau semacamnya.
"Bolos? Emang mau ngapain,yah?," tanya Jeff lagi, seakan ia tidak mau kehilangan satu hari kuliah demi sesuatu yang tidak penting

"Pokoknya bolos aja. Ayah juga minta ijin satu dua jam kantor. Nanti besok kalian juga bakal tau." Kata ayah menutup percakapan.

***

" Kay bangun Kay! Liat udah jam berapa ini?!", seru ibu sambil mengetuk pintu kamar Kay. Kay terbangun dari tidurnya, dengan segera ia membuka pintu kamarnya. Sekarang menunjukkan pukul tujuh. Begitu ia membuka pintu, ia melihat ibu mengenakan pakain yang rapi. Kay menjadi heran.

" Kenapa baru bangun jam segini? Ayo cepetan sana mandi!", seru ibu sambil mendorong Kay ke kamar mandi.
Tapi, sebelum masuk ke kamar mandi, bel berbunyi. "AHH..", seru ibu membuat Kay kaget, " Udah Kay kamu nanti aja mandinya, duduk aja di sana!,".

Kay melihat ruang tamu yang terlihat sangat berbeda. Tidak seperti biasanya, ruang tamu penuh dengan pita, balon, makanan dan juga kue besar dengan angka 20. Kay membutuhkan waktu yang lama untuk menyimpulkan ada yang berulang tahun.

Ia melihat Jeff yang keliatan sangat senang dan ia menyadari ini adlah ulangtahunnya. Dan tentu saja, dirinya juga.

" Selamat ulangtahun!," seru ibu sambil mencium dan memeluk Jeff dan Kay. Kay masih shock dengan keadaaan yang kacau ini. Tak lama kemudian, ayah muncul dari depan pintu dan menyalami Kay dengan sedikit canggung.

" Kay, kok bengong? Kamu gak seneng?," tanya ibu. "Eh, seneng kok bu.", kata Kay berbohong. Sebenarnya,ia masih bingung dan terkejut.

"Yah, tadi siapa yang ngebel?," tanya Jeff. "Hah? Oh, tadi itu tukang susu." Kata ayah. Kay memandangnya tajam.

Kay tau itu pasti bukan tukang susu, karena keluarga ini tidak berlangganan susu.

"Eh, kok kalian gak saling kasih selamat?," tanya ibu. Kay dan Jeff berpandangan bersama, lalu memalingkan muka bersama.

"Um..selamet deh." Gumam Jeff.
"Lo juga deh." Balas Kay.
Kay sendiri menyadari ada yang aneh dari pagi ini. Entah apa dia merasa senang atau apa.
" Yah, mau sekarang aja?," tanya ibu sambil menatap ayah penuh arti.
Kay dan Jeff menyangka dan merasa ada yang aneh. Ayah mengangguk,lalu berdiri, " Ya,udah. Karena ini ulangtahun kalian, Ayah mau kasih kalian hadiah."

Kay mendengus dan berpikir sejak kapan ayah memberikan hadiah saat ulang tahun? Mungkin untuk Jeff. Ayah seringkali melupakan Kay yang ulangtahunnya bersamaan dengan Jeff.
" Hah? Yang bener,yah?," tanya Jeff dengan penasaran.
" Iya, tapi kali ini hadiahnya spesial banget. Kalian pasti gak akan nyangka. Dan kalian harus berterima kasih sama ayah," kata ayah sambil tersenyum misterius, lalu bergerak menuju pintu depan.

" Ayah harus datengin hadiah kamu dari luar negeri lho." Mendengar itu, Kay sangat yakin hadiah itu pasti sesuatu yang diinginkan Jeff. Setelah beberapa menit, ayah kembali dengan membawa koper.
"Siap-siap ya. Ini dia hadiah kalian!," seru ayah , lalu melangkah ke kiri sekitar dua tiga langkah.

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang dan bergelombang berada di pintu masuk. Seorang gadis yang keliatan familier bagi Kay dan Jeff. Selama beberapa menit ruangan itu sunyi. Baik Kay maupun Jeff, mereka tidak ada yang bergerak. Mereka menatap gadis itu dan berusaha mengingat-ingat dan menggali memori yang sudah terkubur.

Aku, Kamu atau DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang