Pengumuman beberapa minggu yang lalu membuat aku semakin bersyukur dan yakin bahwa Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Aku ingin sekali mengabarkan kabar bahagia ini kepada kedua orang tuaku. Sayang, seribu kali sayang, kedua orang tuaku tidak menyetujuiku untuk masuk Islam. Ya, mereka masih berada di jalan yang salah. Aku mengambil jurusan Bahasa Arab di salah satu Universitas Islam Negeri mereka pun tak tahu. Mereka selalu disibukkan oleh pekerjaan kantor yang membuat mereka memiliki pemikiran bahwa dunia adalah segalanya.
Sebagai seorang anak yang baru saja memeluk agama yang berbeda dengan orang tua, aku berusaha mengarahkan kedua orang tuaku secara perlahan dengan perlahan. Karena aku tahu dan percaya, mereka mempunyai sifat keras kepala, yang tidak sembarangan orang dapat merubah sifat itu. Tapi, aku percaya batu yang keras lama-lama akan terkikis oleh tetesan air.Setelah pengumuman itu, aku diwajibkan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan kampus selama 1 tahun. Selama di asrama itu aku merasa bahagia, karena hanya di asrama lah aku dapat menemukan banyak teman yang dapat mengajariku banyak tentang Islam. Asrama merupakan tempat tinggal sekaligus tempat belajar bagiku. Mungkin bagi sebagian mahasiswa asrama merupakan penjara, karena semua kegiatan sudah terjadwal dan ada beberapa peraturan ketat yang menjaga asrama ini.
Di asrama, aku memiliki 3 teman kamar, setiap kamar berisi 4 mahasiswa. Pertama, namanya Indah lulysa, panggil saja Indah, dia mengambil jurusan Pendidikan Matematika, dia teman pertama yang tidak percaya bahwa aku seorang Muslimah, tetapi setelah aku bercerita panjang lebar, dia mulai semangat mengajarkanku dasar-dasar tentang Islam. Kedua, namanya Rulisa Anggraeni Putri, panggil saja Lisa, dia mengambil jurusan Pendidikan ekonomi islam, Lisa teman pertama yang cerewet karena mengetahui bahwa ku seorang mualaf. Ketiga, namanya Gheinisa Aminah Humaira, panggil saja Nisa, dia mengambil jurusan yang sama dengan ku yaitu bahasa arab, tetapi tidak satu kelas, dia pendiam dan malu-malu, dia cantik dan juga baik hati, dia selalu mengajariku perihal ibadah-ibadah sunah seperti sholat tahajud dan puasa senin-kamis.
Aku sangat bahagia karena memiliki teman seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
SpiritualKebahagiaan yang kurang atau mungkin ini yang dinamakan kebahagiaan?