"Anindya ada tamu dibawah" ibunya masuk ke kamarnya ketika ia sedang melakukan hobinya..menulis buku diary"siapa bu?"
"Teguh, katanya dia juga bos di perusahaanmu"
"Teguh Prasetya bu?" ia terdiam, mengapa bosnya sampai repot-repot ke rumahnya, apakah ia melakukan kesalahan diperusahan barunya itu. dan bagaimana bosnya tau rumahnya ini.
"sebaiknya kamu cepat turun, jangan sampai calonmu menunggu lama"
perkataan ibunya membuatnya tersadar dari lamunan dan seketika itu juga ia kembali melamun dengan perkataan ibunya. lamunannya tersadar lagi ketika tangan ibunya menyentuh tangannya,"iya bu" jawab anindya sekenanya.
setelah kepergian ibunya, ia mengingat-ingat perkataan terakhir ibunya "calonmu" gumamnya dalam hati, apakah ia tak salah dengar.------
Sesampainya diruang tengah, ia melihat ayahnya yang super sibuk sedang mengobrol dengan tamunya. ia pun berjalan sambil menunduk. ayahnya yang menyadari kehadiran putrinya menyuruh putrinya itu untuk duduk disebelahnya berhadapan dengan laki-laki yang menjadi tamunya.
"sayang, ini nak teguh, meminta izin ayah untuk lebih mengenalmu" ayahnya membuka pembicaraan
"maksud ayah?" ia masih dalam keadaan menunduk, sebenarnya ia tau maksud ayahnya, hanya saja ia ingin memastikan
"biarkan nak teguh yang menyampaikannya" ia memberi isyarat pada laki-laki itu, agar teguh saja yang menjelaskan maksud kedatangnya.
"begini nindya, aku ingin berta'aruf denganmu. aku ingin mengenalmu lebih jauh, sampai akhirnya aku akan menikahimu" jelasnya to the point, ia memang lelaki dewasa yang berkharisma, anindya baru pertama kali melihat bosnya itu seramah ini.
"bagaimana?" tanya lelaki itu padanya
ia tidak tau harus berkata apa, ia sungguh bahagia karena laki laki yang selama ini ia kagumi, meminta izin untuk mengenalnya secara langsung.
tanpa menghabiskan kesabaran laki laki yang didepannya. Anindya pun mengangguk dengan menatapnya sesaat kemudian menundukan pandangannya, ia bersorak dalam hati.setelah ia menyetujui, teguh mulai bercerita dan menanyakan hal yang harus ia ketahui ketika ia akan menjadi suaminya nanti. diselingi candaan ayah yang membuat ia tak secanggung tadi.
----
Anindy'ssetelah teguh pulang, Aku berpamitan pada ibu dan ayah untuk kembali ke kamar. senyumku semakin merekah ketika aku mengingat bagaimana aku mengaguminya dari dulu sampai dia sendiri yang datang ke rumah ini meminta izin pada ayahku langsung. ahhh tak bisa dibayangkan bahagiaku saat ini.
---
semoga ada yang baca,
semoga kalian yang membaca suka ceritanya yaa...vote and comments
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Cerita
SpiritualTa'aruf, khitbah, dan akhirnya menikah?? Tanpa ada hubungan sebelumnya, laki-laki yang ia kagumi dalam diam, tiba-tiba melamarnya.. itu yang dialami Anindya seorang putri direktur ternama, gadis cantik nan periang dengan segala kesederhanaan pribadi...