Sebab sesuatu yang utuh sering membuat berebut.
Sebab yang lain mungkin karena terasing lebih baik dari menjadi utuh itu.
Sebab di dunia ini semua adalah sebab
Dan sebab-sebab itulah yang membuatmu menelurkan
akibat.
Kita sempat sama-sama tahu bahwa jarak adalah pemisah paling tak tentu. Bahwa ia tidak pernah memiliki ukuran yang pasti. Di depan adalah jurang dan lembah yang curam. Sedang aku terikat ranting yang hampir patah di tepian itu. Kau ada di ujung seberang sana. Dan di antara kita ada detik, menit, jam, hari, pekan, dan bulan yang berlalu begitu saja. Tanganku menyayat tubuhku sendiri. Mematikan ketenangan yang aku buat-buat sendiri. Karena di tepi sini, ranting tak bisa lagi menjadi tameng.
Lalu ada angin yang menyibak. Semakin merenggangkan ujungku dan ujungmu. Rupa-rupanya kita sama-sama tahu, bahwa saat itu jurang tak akan lebih curam. Tapi yang kita sama-sama tahu adalah keliru.
Begitulah kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Pencecah Bumi
PoezjaHidup ini seperti roller coaster. Bukan karena naik dan turunnya. Tapi karena selalu ada kejutan di tiap perjalanannya. Sama sepertimu, selalu memberiku kejutan setiap waktu.