Dua

35 7 1
                                    

Jam terus berdenting, menunjukan waktu terus berjalan, kini tahun ajaran baru di mulai, aku menempati kelas XI-C

Setahun berada di SMA ini sudah cukup membuatku hafal dengan seluk beluk bangunan ini, ruangan kelasku kini terletak di lantai dua bangunan, tempatnya ramai, aku tidak suka! Begitu juga dengan temanku, Elleza, ia benci tempat ramai, dan terang.

"Elle, mereka yang tinggal di gudang masih sering mengganggumu?". Tanyaku sambil beranjak duduk di rumput taman belakang, hanya tempat ini yang kusukai di SMA Bhakti Bangsa. Tempat ini jarang di tapaki oleh manusia selain aku, oleh karena itu tempat inilah yang aku pilih sebagai tempat ketika bel istirahat telah berdering

"Pokoknya aku benci mereka! Aku benci suara tawa nyaring mereka dan senyum terlalu lebar yang selalu mereka tampakkan ketika aku bertemu mereka, mereka mengerikan!". Jawab Elle yang tiba - tiba saja datang dari arah pohon yang sedang aku sandari sekarang ini, menembus, kemudian duduk di sebelahku

"Ahahah! Mereka memang selalu seperti itu Elle". Jawabku

"Kau tau? Ada pendatang baru di sekolah ini! Dia laki - laki, sangat tampan! Rambutnya coklat sama sepertiku, kamu harus bertemu dengannya setelah pulang sekolah nanti". Kata Elle dengan berapi - api sambil sesekali melayang ke atas pohon kemudian kembali duduk di sebelahku

"Kamu yakin akan mengenalkan dia padaku? Gimana kalau aku naksir dia?". Godaku

"Tidak boleh! Dia milikku, lagi pula sekarang kamu sudah mulai menua, dia tidak suka sama yang sudah tua seperti kamu!". Jawab Elle, aku yakin jika ia masih sama sepertiku, pipinya sudah sangat merah sekarang, sayangnya kini hanya tersisa kulit pucat dan dingin

"Ayolah! Aku hanya bertambah 1 tahun dari mu, lagipula aku hanya bercanda Elle!". Jawabku sambil sesekali terkekeh karena Elle yang sangat mudah terpancing emosinya

Sedang asik - asiknya aku menggoda Elle, mendadak bel kembali berdering, semua murid kembali masuk ke dalam kelas dengan senyum puas di wajahnya karena cacing - cacing dalam perut mereka telah terpuaskan

Tak TerlihatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang