2.Salsa

227 13 10
                                    

"Tau gak? Gue jago banget ngelukis.
Apalagi ngelukis nama lo di hati gue."-ASL

#Albertha Salsabila Lincoln

Kriiingg Kriiing

Bunyi alarm berhasil merusak mimpi indahnya. Perlahan namun pasti, ia mulai membuka matanya. Untuk sejenak ia mengutak atik ponselnya sambil menguap beberapa kali. Mungkin ia lupa hari ini hari apa. Dengan santai, ia mulai menarik selimut lagi untuk tidur. Karena ini memang hari libur yang panjang setelah ia berhasil menamatkan sekolahnya 3 tahun di SMP.

"Saa, Salsaa." Teriak Selena-ibu Salsa sambil terus mengedor gedor pintu kamar putri kesayangannya itu.

"Hoaamm, pansih Mama rempong bat." Umpatnya kecil.

"Iyaa, Maa. Tunggu bentar." Sambungnya lagi

Cklek.

Salsa membuka pintu kamar dengan sangat pelan.

"Lho, kamu belum siap siap? Mama mau kamu mandi sekarang! Mama ga mau ketinggalan pesawat, Saa" kesal Selena sambil menarik narik rambut frustasi.

"Lebay." Batin Salsa.

"Pesawat?" Ucap Salsa pelan. Ia mulai melihat ke segala pejuru kamarnya, terdapat 2 buah koper pink besar disudut kamar itu.

"Mamaaaaaa!!! Ko gak bangunin siih." Ujar Salsa sambil berlari kearah kamar mandi sambil mengoceh tak jelas.

"Labil".

Selena mulai memasuki kamar gadis kecilnya itu, walaupun Salsa sudah besar. Tapi, Selena masih tetap menganggapnya gadis kecil. Di dinding dinding kamar Salsa tertempel banyak sekali foto foto, mulai dari fotonya saat masih bayi, balita, SD, dan SMP tertata rapi di dinding dinding. Ini lah yang paling Selena sukai, walaupun hampir setiap hari ia mendapat telpon dari pihak sekolah tentang Salsa yang bolos, ia sangat menyukai darah seni yang mengalir pada anaknya ini. Foto foto yang tertempel pada kamarnya sangatlah rapi dan menarik. Walaupun foto yang paling banyak adalah foto atau poster Cameron Dallas atau fotonya dengan Valerie-teman Salsa sejak smp. Tetapi entah mengapa ini sangat menarik ditambah lagi dengan beberapa lukisan-lukisan indah yang dibuat sendiri oleh Salsa. Sangat sempurna!

"Udaah udaah Maa.. Mama keluar dulu Sasa pengen pake baju dulu" ujar Salsa ngos ngosan seperti habis di kejar pocong.

Tak sampai 15 menit, Salsa sudah keluar dengan membawa 2 buah koper pink miliknya.

***

Setelah sampai di Roma, Italia. Ya, Salsa berlibur ke Roma. Ia sendiri yang memilih tempat ini karena banyak sekali pemandangan indah yang ingin ia coba untuk di lukis disini.

Setelah sampai dihotel milik keluarga Lincoln. Pekerja disana yang sudah kenal dengan Salsa pun segera mengambil barang barang yang semula di pegang Salsa untuk segera dibawa di kamar khusus milik Salsa.

Decitan pintu kamar hotel yang terbuka tidak sama sekali mengganggu konsentrasi Salsa yang sedang bermain ponsel. Sampai tak sengaja ia menyenggol sebuah meja kecil.

"Aww! Shhh." Serunya sambil mengelus ngelus lutut yang agak memerah karna terbentur.

Bibirnya mulai tertarik keatas ketika melihat kamar yang sudah lama tak ia tempati itu. Sebuah jendela kaca yang super besar terpampang disana yang menampilkan keindahan kota Roma. Dengan ranjang yang berada tepat didepan jendela besar itu.

"Miss this room." Ucapnya sambil melompat keatas ranjang.

'Drrrtt drrrttt'

Ponselnya seketika berbunyi dan menampilkan nama 'Valerie syantikss' dilayarnya. Ya! Valerie lah yang menelpon dan dia juga lah yang membuat nama kontaknya sendiri seaneh itu.

We Are TROUBLEMAKERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang