Selasa is Bad

424 8 0
                                    

Kriinggg...kringg...

Suara alarm di samping tempat tidur Kirana tak diindahkan oleh pemiliknya, dia keenakan tidur karena tidak memiliki kewajiban di subuhnya.

Waktu sudah menunjukan 07:30 sedangkan jam masuk kelasnya pukul 08:00 tetapi gadis itu belum juga bangun dari tidurnya.

Tok..tok..tok..

Sudah kesekian kalinya pintu kamar gadis itu terdengar ada yang mengetuk sedangkan yang ada didalam hanya tenang memeluk gulingnya.

"Kiran bangu sayang ini sudah siang, kamu bukannya ngampus jam 8 kan ini sudah setengah 8 nak" ucap Lisa

"Aduh anak gadis bunda masih aja kebo" lanjutnya

Untung saja pintu kamar Kirana tidak dikunci olehnya jadi bundanya bisa dengan mudah masuk kedalam kamarnya itu.

Dengan kesal bundanya langsung menuju kamar mandi yang ada dikamar Kirana dan menyipratkan air tersebut kedalam wajah Kirana.

"Banjirrr....." teriak Kirana dengan ampuh terbangun dari tidurnya

"Banjir kepalamu, cepet bangun kamu itu gadis masa bangun jam segini bunda heran harus gimana lagi sama kamu, apa perlu bunda kawinin kamu biar kamu bangun subuh subuh terus" ucap sang bunda

"Kiran udah bangun tadi subuh tapi ya tidur lagi" jawab Kirana dengan cengengesan andalannya

"Cepet mandi terus sarapan 15 menit lagi jam 8 kamu telat tau rasa" ucap bunda langsung keluar dari kamar Kirana

Tanpa babibu Kirana langsung menuju kamar mandi, dia terlihat santai karena di grup kelasnya katanya hari ini dosen tampan bin killer bin cuek tak masuk kelas.

---------

"Bun, ayah sama ade mana ?" Tanya Kirana

"Ayah kamu udah berangkat tadi pagi ada meeting katanya sama klien yang dari London itu, kalo ademu ya dia sudah di sekolahnya" ujar bunda yang hanya di balasan "oh" oleh Kirana.

Difa is calling

"Assalamu'alaikum"

"....."

"Apa lo kata, dosen dateng? Bukannya kaga dateng tuh dosen, gue lagi nyantai gini alamat gue kena ceramahan tuh dosen killer"

"...."

"Gue otw sekarang"

Tut

Tanpa berpikir panjang lagi Kirana langsung menyambar tasnya yang diletakkan diatas meja dan menyambar kunci mobilnya dan segera berpamitan dengan bundanya.

"Bun, aku berangkat kuliah ya dosen banteng keburu ngamuk, assalamu'alaikum" ucap salam Kirana dibarengi dengan kecupan di punggung tangan bundanya. Bundanya yang melihat kelakukan anak gadisnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.

Tak butuh waktu lama Kirana sudah sampai di kampusnya. Dengan langkah tergesa-gesa dan sesekali berlari karena kelasnya hari ini berada di lantai 3 dan sialnya di kelas ujung yang sangat jauh dari jangkauan. Kirana mengerahkan seluruh tenaganya agar cepat sampai di kelasnya tapi dewi fortuna tidak sedang memihak kepada dirinya.

"Assalamu'alaikum, izin masuk pak" ucap Kirana sopan

"Kamu tau ini jam berapa saudari Kirana? Anda sudah telat 2 menit di kelas saya, saya tidak mentolerir keterlambatan mau itu baru satu detik pun saya tidak akan memasukkan mahasiswa saya kedalam kelas saya. Apalagi ini Anda saudara Kirana, silahkan tutup pintu dari luar" ucap dosen killer bin cuek

"Banyak bacot tuh dosen apa susahnya bilang tidak diizinkan lah ini kudu ceramah panjang-panjang sialan" gerutu Kirana

Daripada menunggu kelas dosen killer yang entah kapan selesainya Kirana memutuskan untuk ke kantin kampus saja, barang kali disana dia bisa menyegarkan otaknya.

"Bu lemon tea satu" pesan Kirana

Kirana melirik ke penjuru kantin tak ada kegaduhan disini mungkin pikirnya ini masih pagi jadi belum banyak yang memutuskan ke kantin tapi beda dengan dirinya, gara-gara dosen killernya itu harinya menjadi kacau.

"Oh jadi ini kelakuan kamu kalau tidak diizinkan masuk kedalam kelas" ujar seseorang yang langsung duduk di samping Kirana

"Apaan sih kamvret lo ini kan urusan gue jadi kaga usah ikut campur lo" seenak jidatnya Kirana menjawab pertanyaan tanpa menoleh kepada sang penanya

"Oh, jadi saya kamvret bagi kamu Kirana?" Tanya laki-laki itu

"Lah lo kan ganggu gu--, hehehe eh bapak ko ada disini pak bukannya tadi bapak dikelas ya dan ngusir saya" ucap Kirana kewalahan dengan apa yang dia sadari

"Tadi kamu bilang saya kamvret, dimana sopan santunmu Kirana? Kamu berhijab tapi ucapan kamu kaya orang yang hidup di terminal" ucap Arnav. Ya dosen yang diberi gelar killer itu bernama Arnav Atmaja Ruditama

"Saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa bapak kamvret, saya pikir bapak itu teman sekelas saya yang sama oleh bapak usir dari kelas, saya memiliki sopan santun pak orang tua saya mendidik saya sebaik-baiknya bahkan orang tua saya selalu mengajarkan saya untuk menghargai usaha seseorang bukan mengusir orang dan satu lagi berhijab adalah kewajiban saya sebagai muslimah dan jangan sangkut pautkan hijab saya dengan sifat saya, assalamu'alaikum" Kirana langsung pergi dan meninggalkan Arnav di tempat duduknya.

Didalam hatinya Arnav tidak bermaksud untuk melontarkan kata-kata tersebut hanya saja lidahnya yang tidak bisa diajak kompromi olehnya, Arnav hanya memandang kepergian gadisnya. Ya Arnav sudah mengincar Kirana dari pertama dia mengajar di kelas Kirana tepatnya saat Kirana tingkat 2, dan barusan adalah kata terpanjang yang dikeluarkan Kirana kepada Arnav.

"Aku semakin tertarik untuk mendekatimu Ana" ucap Arnav dengan senyum yang tak bisa diartikan.

---------

Kirana (ketika hati memilih) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang