4-gatau arah.

121 7 0
                                    


~ hari yang sama~

" gimana fa lo ketemu jembatannya ga" tanya juna saat syifa selesai melihat masa-masa yang saat ini sedang terjadi.

" kayanya kita kesasar deh, didaerah sini gaada jembatan yang ada cuma kuburan sama rumah kosong diujung kiri sana" jwb syifa dengan menunjuk rumah kosong yang ada di ujung kirinya.

" hah terus gimana dong, ini udah malem guys, gw takut kalo kita gabakal pulang kerumah lagi" ucap rena dengan meneteskan air matanya.

" lo tenang aja ada gw disini yang bakal jagain lo sama kaya yang lainnya , kita bakal jaga kalian
Toh ini kesalahan kita juga krn udah ngajak kalian kesini" ucap avin dengan menenangkan rena.

" dan gw juga liat kalo kita udah semakin jauh dari jalan raya, dan ini udah di tengah hutan susah buat kita keluar dari sini" sambung syifa dengan memperhatikan sekeliling nya.

" kalian jangan takut kita bakal jagain kalian, sekarang kita istirahat aja dulu ya dirumah kosong yang tadi dimaksud sama syifa" balas afif.

Mereka pun menuju rumah kosong tersebut dengan posisi saling bergandengan, ayra dengan afif, juna dengan syifa, rena dengan avin, muti dengan ezar, dan raesyah dengan riko.

" ini rumahnya fa, ko serem ginih si, manah byk bgt debunya lagi" tanya muti saat mereka sudah berada tepat didepan rumah kosong itu.

" yang gw liat si gitu mut, kayanya emang ini deh rumahnya, masa di tengah-tengah kaya gini si, gw emang anak indigo tapi seumur hidup gw, gw gapernah ngeliat rumah sampe segini serem nya" jwb syifa.

" kita masuk aja yuk, jangan ada yang mencar yaa ttp kaya gini, kalo ada apa-apa minta bantuan satu sama lain" lanjut ezar.

Saat mereka ingin memasuki rumah tersebut, mereka dikagetkan dengan seorang kakek tua yang berpenampilan kumuh.

"Aaaaaaa" teriak raesyah dengan mengelus dadanya.

" yatuhan kakek, kakek ngagetin kita aja si kek" ucap ayra tak kalah kaget nya dengan raesyah.

" kenapa kalian berani-berani nya menginjakkan kaki kalian dihutan ini, kalian tau hutan ini angker,penuh dengan kejahatan dimasa lalu, siapun yang datang kesini tidak akan pernah bisa pulang lagi dan selamanya akan menetap disini, kalian semua ingin mati iya" ucap sang kakek dengan tatapan seram nya.

" kami gatau kek kenapa kita bisa ada disini, kami niatnya ingin ke jembatan yang ada dipojok kiri ini, tapi kita justru kesasar dan gatau arah kek, dan kita nemuin rumah kosong ini hanya untuk numpang istirahat aja kek kami cape " jawab riko yang disetujui semuanya.

" kalian bisa istirahat dirumah ini, ini rumah kakek, tapi ingat jangan sesekali kalian membuka pintu yang ada dilantai paling atas sebelah kanan, siapapun yang berani membuka nya kakek gaakan segan-segan untuk berubah menjadi pembunuh detik itu juga" jelas kakek itu.

" iya kek terima kasih" jwb mereka semua lalu langsung berlari memasuki rumah kosong itu.

Mereka melihat-lihat isi rumah kosong itu untuk dijadikan tempat istirahat.

" uhukk uhukk yatuhan debu nya byk bgt si, manah laba-laba dimana-mana lagi" gumam muti dengan mengibas-ngibaskan tangannya.

" huh udah lumayan bersih nih, sekarang kalian istirahat ya hari udah semakin malem" ucap juna yang diangguki semuanya.

.o0o.

Pertengahan malam ayra dan rena terbangun dari tidur nya krn ingin membuang air kecil.

" ren gw kebelet nih" bisik ayra tepat disamping rena.

" gw juga ay, kita cari toilet aja yuk" jwb rena yang langsung diangguki ayra.

Ayra dan rena pun mengendap-endap menjauhi teman-temannya untuk mencari toilet.

Mereka ber2 menuju lantai paling atas dan akhirnya menemukan toilet yang sedari tadi dicarinya.

" gw duluan ya lo tunggu disini jangan kemana-mana" ucap ayra yang diangguki rena.

Selesai mereka berdua ke toilet, mereka langsung menuju teman-temannya lagi, tapi saat tengah menuju tangga pandangan rena terhenti pada sebuah pintu berwarna hitam yang penuh dengan darah yang hampir kering.

" ay liat deh itu ruangan apaan, ko byk darah gitu si kaya darah segar yang hampir kering" tanya rena dengan menunjuk pintu tersebut.

" eh iyaya ren, apa jangan-jangan itu ruangan yang dimaksud sama kakek tadi" jwb ayra.

" kita kesana yuk ay" ajak rena yang ingin beranjak dari tmptnya namun dengan cepat ditahan oleh ayra.

" ren jangan lah kita kan gaboleh kesana, lo mau nanti kalo tuh kakek marah sama kita dan dengan sekejap berubah menjadi pembunuh" jelas ayra dengan mencengkram tangan rena.

" udah gausah mikir aneh-aneh bukan cuma lo aja yang penasaran gw juga , kalo lo mau tau bsk pagi kita cek bareng-bareng sama yang lainnya, sekarang kita turun aja makin serem aja nih rumah" lanjut ayra dengan bergidik ngeri.

" huft yaudah yuk" jwb rena.

Mereka pun langsung berlari meninggalkan lantai atas untuk menuju teman-teman nya lagi.

- pagi harinya pukul 09:00wib-

" ehhh guys semalem gw sama ayra ngeliat ruangan dilantai atas dan pintunya itu byk bgt darah segar yang hampir kering"jelas rena saat mereka semua sedang berkumpul dihalaman depan.

" oh yah, mungkin aja itu ruangan yang di maksud sama kakek itu"jwb syifa dengan menyisap teh nya.

" iya bener kata syifa, trs kalian berdua msk keruangan itu"tanya muti.

" engga gw gamau ambil resiko gw punya firasat kalo ada yang gaberes sama ruangan itu"balas ayra dengan tatapan seriusnya.

" coba aja kita periksa yuk , tapi jangan sampe kakek itu tau , pelan-pelan aja"sambung afif.

" tapi fif kalo ketauan gimana"tanya raesyah dengan nada khawatirnya.

" gaakan ko syah, kita coba mantau situasi dulu nanti pas udah dilantai atas"ucap riko dengan mengelus punggung raesyah.

"Yaudah yuk langsung kelantai atas aja"ajak juna yang diangguki semuanya.

Mereka pun langsung menuju lantai atas dengan langkah yang sangat hati-hati.

-
-
-
-
Tbc..

Haihai maaf nih kalo lama update nya..lisa lagi sibuk bgt akhir2 ini😂😊cerita nya di gantung terus yaa😅
tolong ya vote nya

Gomawo~😉

Ghost Love Indigo~Hiatus~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang