6-Terluka.

86 8 0
                                    


Author pov

" kakek gaakan biarin kalian keluar dari rumah ini dengan mudahnya, kakek akan membunuh kalian semua" jwb kakek yanto dengan mengarahkan gunting besar tepat di perut raesyah.

" aaaaa" ringis raesyah dengan memegangi perutnya yang mengeluarkan byk darah.

" raesyah" teriak shbt2 nya saat tubuh raesyah yang oleng dan tersungkur dengan lemasnya dilantai, dengan cepat riko membopong raesyah untuk dibaringkan disamping ayra.

" shit! Kurang ajar, gw aja sahabatnya gapernah ngelukain raesyah sampe segitunya, dan lo cuma kakek tua yang notabene nya seorang pembunuh dengan enaknya ngelukain shbt gw, gaakan gw biarin lo ngelukain shbt2 gw lagi cukup ayra dan raesyah" ucap muti sangat marahnya dan menunjuk kakek yanto.

" kenapa ga pake kekuatan kita aja si, daripada kaya ginih justru memperlambat waktu" tegas ezar dengan menggulung lengan bajunya.

" gabisa sembarangan juga zar, kalo gw,syifa dan muti ngeluarin kekuatan kita nantinya justru kita yang akan melemah dan semakin leluasa juga untuk kakek yanto ngalahin kita, kita gabisa sepelein mslh ini kakek yanto juga punya kekuatan sama kaya kita bedanya dia bisa ngeluarin ular dari mulutnya, belom lagi ularnya berbisa zar kita harus gimana sekarang" jelas rena dengan menjambak rambutnya sendiri.

" bener juga zar kata rena" ucap avin dengan menyetujui ucapan rena tadi.

" trs sekarang kita harus gimana" tanya syifa frustasi.

" cuma raesyah yang bisa ngeliat kedepannya bakal kaya gimana, tapi kita gabisa nanya ke raesyah sedangkan saat ini keadaan nya lagi ga memungkinkan"sambung muti.

" sudahlah kalian menyerah saja, sebelum kakek yang menghabiskan kalian semua hari ini juga" ucap kakek yanto dengan berjalan maju kearah mereka yang membuat semuanya berjalan mundur.

" stop yaa lo main-main sama mereka ber5, mereka itu cewek , lo banci hah ngelawan cewek lawan gw sinih kalo lo berani jangan beraninya bawa senjata , toh ini semua juga kesalahan lo kan lo ngebunuh anak-anak lo dan lo ngebiarin mereka mati gituh aja tanpa lo kuburin, lo gapantes disebut sebagai orangtua hati lo melebihi jahat nya iblis tau ga seharusnya lo mikir dengan cara lo berubah menjadi pembunuh kaya ginih gaakan bikin semuanya selesai justru lo akan semakin memperkeruh suasana seharusnya lo tau malu anak-anak lo selalu berusaha jadi yang terbaik buat lo" tegas juna dengan meluapkan semuanya yang saat ini sedang ia rasakan.

Sedangkan kakek yanto hanya menahan amarahnya mendengar ucapan juna tadi.

" daripada lo kaya ginih, mending lo insyaf deh sebelum lo mati nantinya dan membawa byk dosa kealam sana, lo kuburin anak dan istri lo biar mereka mendapatkan tempat yang nyaman bukan disini , ini bukan tempat mereka dan mereka layak mendapatkan tempat yang cocok untuk peristirahatan yang terakhir, gw bakal maafin lo asal lo mau bertanggung jawab atas perbuatan lo" sambung ezar dengan menetralkan nada bicaranya.

" tidak, saya tidak salah mereka meninggal atas kemauan mereka sendiri bukan saya yang membunuhnya"jwb kakek yanto dengan menunjuk wajah muti menggunakan pisau yang lumayan panjang.

" dengan lo bicara kaya ginih sama aja lo ngakuin kesalahan lo sendiri, so?gimana sama tamara apa dia ngebunuh dirinya sendiri , engga ? Lo yang ngebuh dia " jelas muti dan..

Cresss..

Kakek yanto menusuk perut muti sama hal nya seperti yang ia lakukan dengan raesyah.

"MUTI" teriak syifa dan rena histeris saat mendapati muti yang sedang menahan rasa sakit yang saat ini ia rasakan.

" gw mo..mohon fa sa..ma lo..kala..hin ka..kek yan..to de..mi sahabat..saha..bat kita" ucap muti terbata-bata lalu kehilangan kesadarannya.

" aaaaa engga gamungkin, lo harus kuat mut gw bakal kalahin kakek yanto demi shbt-shbt gw termasuk lo hikss..lo harus bertahan demi gw dan yang lainnya hikss.." sambung rena dengan sesekali isakannya.

" muti"gumam ezar dengan terduduk lemas disamping muti.

" aaarrrgggghhhh kenapa jadi kaya ginih si, gaada cara lain kita satuin kekuatan kita dan buat lo syifa dan rena lo harus bantu gw dan juna, lo ezar"jeda avin.

" lo jagain muti lo bawa muti kesamping raesyah dan ayra biar makhluk satu ini gw yang urus"lanjut avin yang diangguki ezar dengan secepat kilat ezar langsung menggendong muti dan dibaringkan disamping raesyah dan ayra.

" haha rupanya kemampuan kalian hanya sampai disini" ucap kakek yanto dengan cemohannya.

" syifa, rena kalian siap, ini beresiko untuk tenaga kalian, mungkin setelah kakek tua itu kalah tenaga kalian yang akan terkuras" tanya juna dengan berbisik.

" gw kuat selagi ini semua menyangkut shbt2 gw" jwb syifa yang disetujui dengan rena.

" kita satuin kemampuan kita, dan lo rena lo ahliin pandangan tuh kakek dan lo syifa lo pecahin sesuatu biar nanti pecahannya  gw arahin dan gw lempar ke kakek itu ya,
E

um buat lo jun lo prediksiin tuh kakek kelamahan nya dimana" jelas avin dengan mengatur strategi.

" gw udah tau kelamahan nya di kaki bagian kiri tepat di betisnya"jwb juna penuh percaya diri.

" jangan sampe ada yang goyah, usahain jangan sampe ada korban lagi cukup raesyah,muti dan ayra yang kena akibatnya jangan kalian berdua" tegas avin yang diangguki dengan rena dan syifa.

" ehemm kek, gw nyerah gw sadar diri kalo lo lebih jago dari gw , yaudahlah ya sekarang mah terserah lo aja kek, tapi sebelum gw nyerah boleh ga yah gw nanya satu pertanyaan" tanya rena berusaha mengahlihkan pandangan kakek yanto sedangkan syifa sibuk mencari barang-barang yang nantinya bisa ia hancurkan.

Sedangkan kakek yanto hanya menjawab dengan anggukan kepala.

" gw mau tau alasan lo ngebunuh tamara" tanya rena dengan nada seriusnya.

" saya tidak ingin nantinya dia membeber-beberkan atau memfitnah kalau saya yang membunuh karisma dan istri saya dan itu alasan saya membunuh tamara"jwb kakek yanto yang mulai tidak ngeh dengan sekitar.

Prang..
Prang..

Juna menendang senjata tajam yang sedari tadi di pegang kakek yanto.

" syifa sekarang" teriak avin yang diangguki syifa.

Syifa pun memecahkan kaca dan pecahannya ia lempar kearah avin.
Dengan senang hati avin menerimanya dan pecahan tersebut dilemparkan di kaki bagian kiri kakek yanto tepat dibetisnya.

" yess kena"gumam syifa senang saat pecahan kaca nya melayang dengan sempurna dikaki kakek yanto.

" juna, rena , syifa kita iket kakek itu sekarang" tegas avin yang langsung diangguki juna,syifa dan rena.

Sebelum itu rena sudah menyiapkan tali untuk mengikat kakek yanto.

" huftt..ginih kan enak gausah byk gerak,
Maafin kita ya kek kita kaya ginih supaya kakek sadar sama perbuatan kakek dan kakek harus bertanggung jwb untuk shbt2 kita" ucap rena saat kakek yanto sudah benar-benar diikat.

" ini belom seberapa kali ren sama apa yang dirasain ayra,raesyah dan muti"sambung syifa dengan nada marahnya.

" yaudah sekarang kita bawa kakek ini kerumah warga daerah sini kemarin gw ngeliat ada rumah warga diujung jalan sana, abis itu kita kuburin tamara sama karisma"jelas juna yang hanya diangguki dengan yang lainnya.

.o0o.

-
-
-
TBC..

VOTE NYA JANGAN LUPA YAA GUYS!
MAAF YAA KALO CERITANYA GAJE😂
LISA BAKAL LEBIH SERUIN LAGI KO NANTINYA..😆

Ghost Love Indigo~Hiatus~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang