Chapter 10- Overhauling errors, but...

622 60 10
                                    

Sudah seminggu setelah ia pergi mengunjungi jongin, dan seminggu itu pula kyungsoo berusaha memperbaiki kesalahan dari rumah tangganya. Dari menyatukan kamar mereka berdua, menghias ruang keluarga dengan foto pernikahan, dan merubah sikapnya menjadi lebih hangat pada so hyun.

So hyun sendiri bingung dengan sikap kyungsoo, kenapa ia mendadak jadi seperti ini? Apa dari dulu memang seperti ini sifatnya? Entahlah. Ingatan so hyun belum pulih sepenuhnya.

Satu kesalahan lagi, tentang hubungannya dengan hyejin. Sudah seminggu ia mencari Seo Hyejin tapi tak ia temukan dimana-mana, kyungsoo bahkan sudah mencarinya kedesa tempat neneknya tinggal sekalipun. Ia menghubungi hyerin nunna dan hasilnya nihil, hyejin seperti menghilang tanpa jejaknya kali ini.

Ia juga menepati janjinya dengan memperkenalkan so hyun pada jongin, so hyun terlihat antusias sekali saat berada didepan abu jongin. Ia bahkan mengadu jika kyungsoo sering pulang larut dan kadang menolak untuk memakan masakannya. Kyungsoo hanya bisa menunduk malu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Musim gugur sudah berganti perlahanan, kini butir butir salju sudah menutupi seluruh jalanan Seoul. Meskipun begitu, rencana kencan so hyun dan kyungsoo tak dapat dirubah lagi. Kyungsoo sudah menunggu lama karna so hyun tak kunjung tiba, padahal kata so hyun hanya sebentar.

Kini mata kyungsoo terbelalak, ia terpaku melihat so hyun yang tampak cantik dari  biasanya. Tatapan itu membuat so hyun gugup.

"Apa...ada gajah dimataku?" Tanya so hyun polos.

"Eh?" Muka kyungsoo memanas.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Tanya so hyun bingung.

"Sudahlah, ayo pergi sebelum cuaca semakin panas" kyungsoo mengalihkan topik dan menarik so hyun ke mobil.

"Eh bukannya sekarang musim dingin? Mana bisa panas?" Batin so hyun penasaran.

~~~~~~~~~~~~~
So hyun dengan santai menikmati kursi pijat yang disediakan disauna, kyungsoo menjahilinya dengan memecahkan telur rebus dikepalanya. Mereka asik berkencan dengan caranya sendiri.

Mereka melihat 2 anak kembar yang sedang berlarian disekitar sauna, melihat kedua anak itu so hyun menjadi antusias memerhatikan mereka yang sedang asik bermain.

"Mereka lucu ya?" Gumam so hyun.

"Kau mau?" Goda kyungsoo sambil menyenggol bahu so hyun.

"Mmm...tentu...ah! Apa katamu?! Tidak! Aku..." muka so hyun mulai memerah, kyungsoo menahan tawanya.

"Kenapa? Kau ingin punya anak juga? Aku bisa memberikannya untukmu" kyungsoo lebih gencar menggoda so hyun.

"A....pa maksudmu!! Ya! Jangan bicara seperti itu didepan umum!!" So hyun sedikit berteriak sambil menutup mukanya.

"Baiklah..kita bisa membicarakannya dikamar" bisik kyungsoo dengan lembut, muka so hyun sudah sangat merah sekarang.

"Berhenti, jangan menggodaku!! Dasar menyebalkan!" So hyun mulai menjaga jarak dari kyungsoo.

Kyungsoo menatap so hyun kemudian merebahkan tubuhnya, entah sejak kapan ia merasa hidupnya kini tak kosong lagi. Hari harinya mulai terisi penuh dengan berbagai hal yang tak terduga setiap harinya, ia kini merasakan ada sesuatu beban yang hilang begitu saja dalam dirinya. Mungkin itu salah satu fungsi dari seluruh fungsi perasaan cintanya pada so hyun.

So hyun beringsut kesebelah kyungsoo, ia memakai lengan kyungsoo sebagai bantalannya. Kyungsoo menatap so hyun sejenak dan mencuri ciuman dibibir so hyun.

"Apa yang kau lakukan?" So hyun menenggelamkan wajahnya ke dada kyungsoo.

"Menciummu, memangnya kenapa?" Tanya kyungsoo nakal.

"Bodoh, jangan pernah tunjukkan itu didepan orang-orang" so hyun mencubit kecil pinggang kyungsoo hingga ia menggeliat kesakitan.

"So hyun~ah" panggil kyungsoo lembut.

"Hmmm...ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin katakan padamu, tapi janji kau tak akan mencubit apa lagi memarahiku. Arraseo?"

"Arraseoyo...memangnya ada apa?"

"Ini tentang kita. Kau tahu? Sebelumnya kita tak saling kenal..."

"Aku tahu itu..." potong so hyun.

"Kita bahkan tak saling mencintai, kau dan aku bahkan punya pasangan masing masing walaupun kita sudah menikah" lanjut kyungsoo.

"Mworago? Aku bahkan tak tahu siapa pacarku..." so hyun membali memotong penjelasan kyungsoo

"Jika kau tahu memangnya kenapa? Apa kau akan kembali dengannya lagi?" Cibir kyungsoo

"Entahlah...tapi aku merasa nyaman didekat oppa sekarang"

"Aku juga, tapi aku bahkan belum memutuskannya.."

"Apa maksud oppa, sekarang oppa sedang mengakui perselingkuhan oppa padaku, lalu meminta izin untuk menikahinya? Tidak!! Aku ini terkenal dengan keegoisannya" tolak so hyun keras.

"Aku tahu itu, aku hanya memintamu untuk membiarkanku menyelesaikan masalah ini. Aku ingin benar-benar mengakhirinya"

"Eoh..baiklah, jika bisa akhiri secepatnya. Disaat aku masih berbaik hati"

"Baiklah, aku akan berusaha mencarinya dan menyelesaikan semua masalahnya"

So hyun mulai bertingkah posesif, ia mulai memeluk kyungsoo erat-erat mencoba untuk memejamkan matanya perlahan. Dari jauh kyungsoo melihat sosok yang tengah ia cari seminggu terakhir ini, ia kini sedang berbaring dilantai sendirian dengan muka pucatnya.

Sekilas ia melihat so hyun yang sedang tertidur pulas dipelukannya, dengan lembut ia memindahkan kepala so hyun kebantal lalu berjalan kearah hyerin yang terlihat sangat lemah.

"Hyejin~ah, kenapa kau disini?" Tanya kyungsoo dan perlahan hyejin mulai membuka matanya.

"Oppa..." suara seraknya terdengar sangat parau, ia berusaha bangkit walaupun akhirnya terpejam lagi.

Kyungsoo berusaha memanggil nama hyejin namun tak ada jawaban, ia memeriksa suhu hyejin yang terasa sangat dingin. Kyungsoo khawatir terjadi sesuatu pada hyejin dan segera membawanya kerumah sakit, ia menunggu didepan ruang pemeriksaan.

Beda dengan so hyun yang bangun tanpa ada kyungsoo disisinya. Ia berusaha menelpon kyungsoo tapi ponselnya tak aktif, so hyun bergegas keluar dari sauna dan pulang ke apartement. Ia berharap kyungsoo ada meeting mendadak sehingga tak memberitahu so hyun sebelumnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~
Dokter memberitahu kyungsoo bahwa ada janin yang kini tumbuh di rahim hyejin, kondisi hyejin sangat lemah saat ini hingga ia harus menjalani rawat inap untuk memulihkan kondisinya.

Pikiran kyungsoo bercabang tentang siapa ayah dari janin itu dan bagaimana ia harus mengatakannya pada so hyun juga cara ia berbicara dengan hyejin tentang hubungan mereka, ia yakin ini bukan saat yang tepat untuk berbicara pada hyejin.

Ia kira masalahnya akan terselesaikan dengan cepat, walaupun kenyataannya malah bertambah rumit. Entah apa yang harus ia katakan pada so hyun sekarang, ia hanya bisa menghela nafas pasrah....
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Annyeong🙌
Huwaaa😢 mianhe karna udah terlalu lama menelantarkan ff ini, jeongmal mianhee chinggudeul...

Aku merasa bersalah bgt... padahal sering buka wattpad dan baca cerita, tapi nggak pernah ngurusin ff sendiri😭

Maafkan author yang sering labil ini, jiga tentang cerita bertambah gaje ini..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOOK AT ME,PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang