Bertemu

95 10 2
                                    

pertama:



REYSA FRANASTI

Perkenalan itu bukan datang karena sengaja, semua itu sudah diatur. Dan kita patut mensyukuri apa yang tuhan berikan -unknown-

"Kamu tau nggak? Kamu adalah salah satu hal terindah yang pernah tuhan ciptakan untukku". Pipiku menjadi merah merona dengan cepat dia telah membuat ku jadi malu luar biasa. Tiba-tiba jari-jarinya yang besar, mengisi disetiap sela-sela tangan ku yang ... astaga! Membuat ku semakin dag-dig-dug. bukannya apa. Tapi, aku belum pernah dipegang tangannya, apalagi dengan gaya seperti ini. Bukan tipe ku banget deh, keringat tiba-tiba saja bercucuran. Oh tidak, dia mulai mendekatiku, oh maksudku telinga ku. Ada hasrat ingin menolak diperlakukan seperti ini, adapun hasrat ingin tau apa yang akan dia katakan.

"hei, aku pengen..." tiba-tiba saja suaranya terputus.

"aku... kringg... kringgg". Hah, mengapa dia bersuara seperti alarm jam. Oh tidak, mungkin aku salah dengar.

Ku perjelas lagi pendengaran ku "aku mau .. kringg kringg"

Astaga! Ternyata itu hanya sebuah mimpi, tapi kenapa dia begitu sangat nyata. Aku memegangi kepala ku, memijatnya sedikit demi sedikit dan saat ku lihat jam dinding bergambarkan hello kitty menunjukan pukul 6, aku pun berlari mengambil handuk yang terlipat rapi diatas meja belajarku, menandakan ibu ku pasti sudah membangunkanku. Buru-buru aku masuk kamar mandi ku, mandi dengan gaya bebek dan tak lupa juga aku menyikat gigiku. Ku sambar seragam osis ku yang wangi dan rapi, menuruni tangga dan terpampanglah ibuku yang sedang berdiri, yang sepertinya dari tadi menunggu kedatangan ku.

"Reysa, kamu ini. Jam berapa sekarang?? Ini sudah jam 7!. Pak Munir dari tadi nunggu kamu nak, sekarang Pak Munir udah berangkat. mama nggak bisa nganterin kamu, Azam lagi rewel dari tadi, dan papah mu sudah berangkat dari tadi". Aku hanya terdiam dan melamun, Pagi-pagi sudah diberi sarapan omelan membuat ku benar-benar tak berdaya. Aku mengangguk cepat dan segera menyambar sepotong roti ada diatas meja makan, dan sepatu dan kaos kakiku yang tidak jauh dari tempat ku berdiri dan cepat-cepat aku berlari mejauhi rumah ku. Aku berlari menuju halte bus yang jaraknya tak jauh dengan perumahan ku, 3 menit aku menunggu dan untungnya ada bus yang berhenti didepanku. Langsung ku buka pintu bus dengan kasar, buru-buru aku naik dan.... huh aku selamat dari kesulitan pertama.

Dan sepertinya aku masih bisa diizinkan untuk menghirup udara segar dari jendela kaca yang terbuka lebar. Aku mengambil sepotong roti yang belum sempat ku makan, dan ohh... roti buatan ibu benar-benar lezat. Sepertinya wajah ku sama seperti wajah yang ada dikomik-komik dengan mata berlinang bahagia. Mungkin efek aku belum sarapan, atau memang roti ini benar-benar lezat. Tanpa banyak cincong, ku lahap roti ku dengan cepat dan ku teguk air dingin dalam botol tupperware ku.

Huh.. 5 menit perjalanan, aku sampai didepan sekolah ku yang berdiri megah dan juga indah. Terpampang dengan jelas, nama sekolah ku SMA HUSADA PERMAI, yang diukir oleh handlettering terkenal di kota ku. Dan tepat yang ku katakan, masalahku pagi ini belum berakhir. Gerbang sekolah sudah tertutup rapi dan ada 2 satpam yang berdiri tegap, Laksana menjaga gerbang istana milik rajanya. Aku bersembunyi dibalik semak-semak, guna menyelinap dalam pintu belakang saat 2 satpam itu lengah Oke, aku menunggu 2 menit... 5 menit.... 10 menit.... wajahku sampai lumutan, satpam itu tidak pergi dari tempatnya, dan malah memperlihatkan muka sangarnya yang menakutkan. Argh... masalahku akan menambah jika aku dihukum, orang tuaku akan dipanggil, dan....

"hei!"

"arrghh..." jeritku dengan suara agak melengking, sebab sebuah tangan besar menepuk bahuku dan membuatku kaget setengah mati. Saat ku lihat dibelakang ku, ternyata cowo berandal ini sedang tersenyum dibelakang ku.

Reysa SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang