Sesuatu terjadi

35 6 0
                                    

Kedua

Jam menunjukan angka 4, artinya semua pelajaran telah usai. Sambil membawa tas ransel ku yang lumayan berat, dikarenakan ada baju basket didalam tas ku. Gini-gini aku adalah atlet basket andalan sekolah, haha!. Sambil berlari menuju ke lokerku yang lumayan jauh dari kelasku, Aku menaruh tas ku dan aku mengambil sepatu basketku. Lalu berlari menuju kamar ganti yang tidak jauh dari tempatku berdiri. Dalam sekejap aku sudah keluar menjadi atlet yang luar biasa. Rambut yang biasanya ku biarkan terurai, kini ku ikat kuda. Dan tak lupa poniku yang mungil dan imut yang membuatku jadi terlihat seperti adik kelas.

Oh ya, ngomong-ngomong tentang adik kelas hari ini aku akan mengajar basket untuk adik kelas ku yang ingusan,mungil, dan lucu. Apalagi sekolah kami ini, terkenal dengan atlet olah raganya yang selalu masuk dalam tingkat provinsi dan pernah mewakili Indonesia di luar negri. Bukannya aku menyombongkan sekolah ku, tapi memang itu nyatanya. Aku pun berjalan menuju ke lapangan basket.

"Ka Rey..." ku harap bukan hantu yang memanggilku, saat ku balikan tubuh ku ternyata itu Dilan, adik kelas ku. Dilan sama seperti ku, calon atlet basket di sekolah ini. Jangan ragukan lagi kemampuannya!

"ada apa?" tanya ku dengan nada manis. "enggak apa-apa Ka. Cuma pengen bareng aja" "oh..". Sedikit cerita, aku bertemu Dilan saat pendaftaran peserta didik baru kira-kira 6 bulan yang lalu. Saat itu, aku sedang berlatih basket untuk mewakili basket tingkat provinsi. Tidak sengaja bola basket ku mengenai kepala Dilan dan malangnya dia, sampai-sampai dia harus rela merelakan darahnya yang keluar untukku. entah kenapa sekarang ia malah ikut Basket sekolah ini. Mungkin ingin memperdalam permainan basketnya yang terbilang bagus untuk kelas X.

Lapangan basket sudah dipenuhi anak kelas X dan kelas XII, kebetulan pak Hendi sebagai pelatih basket sedang ada rapat tentang perlombaan basket di Jawa Timur. Jadi mau tak mau, kami kelas XII mengatur dan mengajari kelas X.

"yah baiklah, untuk pemanasan kita lari sebanyak 3 putaran.." terdengar suara Tedi, Sang ketua basket memerintah untuk berlari. 15 menit pemanasan, berhubung kelas XII yang berangkat hanya 4 orang, yaitu aku, Tedi, Bagas dan Violin. Yah, sebenarnya bete juga sih, seekskul sama si Ratu bermuka dua. Apa lagi, dia suka tebar pesona dimana-mana.

"oke, kelompok 1 sama saya. Kelompok 2 sama ka Reysa, kelompok 3 sama ka Violin dan kelompok 4 sama ka Bagas. Mengerti?"

"Siap! Mengerti" setelah terbagi kelompok, kami pun mengajari basket mulai dari tekhnik dasar seperti dribbling, operan, overhand pass, cheat pass, dan lainnya sampai cara bermain yang benar. Kebetulan kelompok kelas X ku ada Dilan, jadi aku tidak susah-susah amat saat harus mempraktekkan didepan kelas X. Saat sedang terfokus pada Dilan, ku lihat Ratu bermuka dua hanya ketawa-ketiwi dan berduaan dengan si Bagas. Dengan berang aku menghampiri mereka, dengan berpura-pura lewat.

"ekhem.. duh sore-sore berduaan enak yah. Ratu bermuka dua dan juga Si culun, clop dech kalian. Iri deh" tak segan ku sindir dengan nada yang menggoda.

"lo iri yak, mangkannya jadi cewe jangan sok jual mahal. Pantesan aja nggak laku, udah songong, judes lagi"

What! Tunggu, dia bilang aku songong? Judes?. "hey, gue songong? Judes? Ada kaca nggak sih? Kayanya lo belum ngaca, sebenernya siapa yang pantes dipanggil songong dan judes!" ucap ku dengan sadis.

"hey ana apa ini?" ku dengar Tedi menghampiri kami.

"Ted, itu Reysa. Masa bentak-bentak aku. Katanya aku berduaan terus sama Bagas. Padahalkan aku lagi tanya tentang tekhnik basket, kebetulan aku sedikit lupa karna out dari basket. Tau-tau dia dateng marah-marah, ngomongin aku songong, jelek, judes" Violin mengadu pada Tedi yang membuat ku berang saja. yang membuatku geram lagi, Bagas sang kekasih yang juga ikut membela pacarnya. Cih! Menyebalkan sekali. sudah mengatai ku songong dan judes, kini dia malah menjelek-jelekkan ku. Tepat sekali dengan julukan yang ku berikan RATU BERMUKA DUA padanya. Gayanya yang beraku-kamuan didepan Tedi. Gila! Manipulasi banget dia! Ratu bermuka dua dan ular berbisa, itu julukkan baru untuknya.

Reysa SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang