Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto.
☀NaruHina🌙
Kelopak putih itu terbuka paksa karena merasakan tepukan pelan dipipi gembilnya, hal yang pertama ia lihat adalah wajah Naruto yang tampan, sungguh pipinya bersemu merah bak kepiting rebus kala ingatannya mengarah apa yang telah ia lakukan dengan Naruto. Hatinya sangat senang, apa yang telah ia jaga selama ini telah ia berikan kepada orang yang teramat ia cintai yaitu adalah suaminya, Namikaze Naruto."Tch bangunlah ini sudah malam" Naruto menarik paksa Hinata untuk bangun dari kasur king size miliknya.
"K-kenapa?" Sungguh Hinata bingung apa yang dimaksud Naruto.
Naruto memutar matanya bosan.
"Kau ingat? Kamarmu ada disebelah, pergilah aku ingin tidur" ucap Naruto dengan nada malas.
"T-tapi.."
"Apa kau tuli?" Hinata tidak bisa berbuat apa-apa, ia segera melilit selimut ketubuhnya, namun saat ia akan beranjak dari kasur king size itu, Naruto melempar sesuatu kearahnya.
"Minum itu!" Titahnya malas.
"Apa ini Naruto-kun?"
"Tentu saja itu pil pencegah kehamilan"
"K-kenapa aku harus minum ini?" Hinata membulatkan matanya, ia tidak mengerti apa maksud Naruto memberikan pil itu kepadanya.
"Tentu saja agar kau tidak hamil" Naruto memutar kembali matanya bosan.
"T-tapi kita sudah menikah, wajar jika."
"Apa yang kau pikirkan? Kita menikah karena perjodohan konyol ini, aku tidak menginginkan perjodohan ini, kau mengerti?" Ucap Naruto dengan sedikit nada tinggi.
Rasanya terasa sakit. Memang, sepertinya hanya dirinya seorang yang berharap terlalu jauh mengenai perjodohannya dengan Naruto. Namun ia tidak akan menyerah semudah itu, ia harus tetap berjuang agar Naruto juga mencintainya.
☀🌙
Apa maksud dari tatapan Naruto kepadanya, seolah-olah Naruto tengah meremehkannya.
"Ada apa dengamu?" Tanya Gara heran.
Naruto menghampiri Gara dan menyentuh bahunya.
Naruto menarik nafas sembari menutup mata lalu menghembuskannya kembali dan membuka mata.
"Sepertinya aku lebih cepat darimu" dengan sedikit seringai menghiasi bibir merah kecokelatannya.
"Apa maksudmu?" Gara sedikit membulatkan matanya dan menatap tajam netra shappire itu.
"Tidak ada" berlalu pergi meninggalkan Gara yang masih menatapnya heran.
Dengan memiliki pemikiran yang cerdas, sungguh Gara tak ingin berasumsi mengenai hal seperti itu, Naruto masih sahabatnya, namun kemungkinan itu bisa terjadi. Apa lagi tidak ada kabar dari Hinata sejak kejadian Naruto memaksa Hinata kemarin.
Pikirannya sangat kacau sekarang ini, hal pertama yang harus ia lakukan saat ini adalah menemukan Hinata.
.
.
.
.
.
Pemandangan didepannya sungguh membuat hatinya terasa sakit, apa yang kau rasakan saat melihat suami yang kau cintai tengah bermesraan dengan gadis lain didepan matamu sendiri? Tentu, itu akan sangat terasa sakit. Ingin rasanya Hinata menghentikan adegan mesra sang suami dengan gadis lain, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, status pasutri yang Naruto sembunyikan dengan rapat, ia tidak bisa membongkarnya begitu saja, yang bisa menimbulkan kebencian Naruto kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Me
Fanfictionbisakah kau sedikit saja memahami perasaanku Naruto-kun? -Hinata aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini, semua itu membingungkan. -Naruto ☀NaruHina🌙