Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto
☀NaruHina🌙
Suasana kampus yang sudah lumayan sepi, karena hari sudah petang, mentari telah siap diganti dengan rembulan dan siang berganti malam.Kaki mungilnya berjalan dengan tertatih menyusuri tembok gedung yang menjulang tinggi itu, dengan tangan kanan yang menyentuh tangan atas kirinya.
Kepalanya terasa pening dan juga berat. Sejenak ia berhenti, dengan bersandar pada tembok. Menengadahkan kepalanya kearah langit yang sebentar lagi akan gelap. Amethystnya berkaca-kaca, dengan perlahan cairan bening itu keluar, tubuhnya sedikit bergetar.
"Ugh.." menyentuh dadanya yang terasa sakit.
"Hiks..Hiks.."
Ia tak sanggup lagi untuk menahan tubuhnya, secara perlahan Hinata merosotkan dirinya dan terduduk.
Masih menengadahkan pandangannya kearah langit dengan derai air mata, namun seketika penglihatannya sedikit mengabur serta tubuh yang semakin lemas.
Sebisa mungkin Hinata menahan diri untuk tetap memperoleh kesadarannya, namun penglihatannya semakin mengabur.
Bruk
Pertahanan dirinya sudah runtuh, namun kesadarannya masih sedikit ia peroleh.
Tap
Tap
TapHinata masih mendengar suara seseorang berlari kearahnya. Dan berteriak..
"Hyuga" langsung memindahkan kepala Hinata kepangkuannya. Dan sesekali menepuk pelan pipi Hinata yang sedikit memerah itu.
Amethystnya masih bisa melihat sedikit siapa laki-laki itu. 'Ah ternyata gara-san ya' batinnya berucap dan setelah itu kesadarannya benar-benar hilang."Hey bangunlah" ucap Gara khawatir.
"Astaga apa yang terjadi padanya" Gara langsung menggendong Hinata ala bridal style dan melesat pergi ke suatu tempat dimana bisa menolong Hinata dalam keadaannya yang seperti itu.
.
.
.
.
.
Hari sudah malam, namun tampaknya gadis pemilik Netra indah itu sangat enggan untuk membuka kelopak matanya.Jadenya tengah memandang gadis yang tengah menutup mata tanpa kesadaran itu, saat ini gara tengah duduk dikursi samping ranjang pasien dan menunggu kesadaran Hinata. ia sudah mencoba menghubungi kediaman Mansion Hyuga, namun tidak ada jawaban sama sekali, Gara tahu perihal kedua orang tua Hinata yang sudah meninggal, namun rasanya Hinata masih memiliki seorang kakak, namun ia tidak tahu keberadaan kakak Hinata dimana.
Saat mereka mengerjakan tugas bersama Hinata hanya mengatakan bahwa ia sudah tak memiliki kedua orang tua lagi namun ia memiliki kakak yang sangat menyayanginya.
"Hah" gara menghela nafas pelan, menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan menutup matanya.
"Ng.."
Gara langsung membuka matanya saat merasakan kesadaran Hinata mulai kembali.
"Hyuga"Kelopak putihnya secara perlahan terbuka, menampilkan Amethyst yang indah.
"Gara-san?" Ucap Hinata pelan ia ingat bahwa Gara yang telah menolongnya.
"Akhirnya kau sadar juga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Me
Fanficbisakah kau sedikit saja memahami perasaanku Naruto-kun? -Hinata aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini, semua itu membingungkan. -Naruto ☀NaruHina🌙