Disclaimer : Naruto Belongs Only To Masashi Kishimoto
☀NaruHina🌙
Kaki mungilnya terus mengikuti langkah Kaki panjang Gara, ia sangat kaget apa yang telah Gara katakan saat dikelas, seharusnya tidak seperti ini. Menghentikan langkah kaki mungilnya sedikit dengan tenaga dan itu membuat Gara ikut berhenti.
"Gara-san apa yang kau lakukan?" Hinata menghempaskan tangan Gara yang menarik tangannya.
"Aku menyelamatkanmu" jawabnya santai.
"Tidak, maksudku k-kenapa kau mengatakan jika aku adalah milikmu" amethyst itu sedikit berkaca-kaca, sungguh saat ini Hinata takut jika Naruto telah salah paham.
"Bukankah sudah kukatakan bahwa aku menyelamatkanmu Hinata"
Hinata tahu bahwa Gara berniat menyelamatkananya dari ketiga gadis yang memaksanya itu, namun ia tidak menyangka bahwa Gara mengatakan hal yang tidak benar.
"Disana ada Naruto-kun bagaimana jika ia salah paham" lirihnya.
Gara menaikkan alisnya sebelah, ia bingung kenapa Hinata harus mengkhawatirkan tentang perasaan Naruto.
"Apa maksudmu? Apa kau memiliki hubungan khusus dengannya, sehingga kau takut jika ia telah salah paham?"
Hinata membulatkan amethystnya, ia telah salah bicara, bagaimana jika Gara mengetahui perihal statusnya dengan Naruto. Tidak, itu tidak boleh terjadi.
"Maksudku, aku takut jika Naruto-kun tidak percaya bahwa aku benar-benar mencintainya."
"Dan itu akan membuatku semakin sulit untuk mendapatkan cintanya" lanjutnya, itu adalah alasan yang bagus. Tidak, itu hal yang benar.
"Jadi begitu. sepertinya tidak ada ruang sedikitpun untukku bukan?" tanya Gara dengan pandangan yang sulit diartikan.
☀🌙
Amethystnya menatap bayangan dirinya dipantulan cermin rias itu, semburat merah menghiasi pipi gembilnya serta senyum manis terlukis di bibir peachnya.
Hinata tidak percaya bahwa dirinya, yang saat ini tengah duduk didepan cermin dengan berbalutkan baju pengantin putih yang cantik akan bersanding dengan laki-laki yang ia cintai sejak senior high school.
Rasa bahagia seakan meluap begitu saja. Ini bukan mimpi. Ya, tapi ini nyata.
"Hinata" Suara yang amat ia kenali menguntrupsinya.
"Nii-san.." ucap Hinata pelan.
"Nii-san tidak tahu harus mengatakan apa.." menatap amethyst yang senada dengannya.
"Hihihi Nii-san tidak usah khawatir, ini keinginan terakhir tou-san bukan?" Ucap Hinata dibarengi dengan tawa pelan dan menangkup tangan besar Neji yang tengah berdiri didepannya.
"Ya kau benar, Tapi ini juga keinginanmu kan?" Ucapnya dengan godaan.
Blush
Apa yang dikatakan Neji membuat pipinya memerah. Sungguh, Neji memang sudah tahu perihal perasaan Hinata pada Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Me
Fanfictionbisakah kau sedikit saja memahami perasaanku Naruto-kun? -Hinata aku tidak mengerti apa yang aku rasakan saat ini, semua itu membingungkan. -Naruto ☀NaruHina🌙