Mark berjalan memasuki lapangan diikuti kedua temannya yang setia menemani. Tatapan para gadis menatap lekat kearahnya. Selain terkenal akan wajahnya yang tampan, mark juga memiliki pesona dalam hal musik maupun olahraga.bahkan ia sering menjadi cover dalam beberapa majalah.
" bro,,kenapa sih lu masih aja ngejar-ngejar si amary,, padahal kan masih banyak cewek yang lain, lihat aja tuh sana,, cewek-cewek sekelas ngelihatin lu semua" tunjuk adit kearah para gadis dilapangan yang sejak tadi tak melepas pandang sedikit pun kearah pria disebelahnya.
"gue juga gak tau dit,,kelamaan mikir dia,gue bisa gila" jawab mark singkat, pria itu mengambil salah satu bola basket yang tergeletak dan memasukannya dengan mudah kedalam ring, sontak hal itu membuat para gadis bersorak kagum.
"emang ya nih anak,, paling bisa buat cewek klepek-klepek" senyum adit memandangi mark yang kini sibuk memainkan bolanya.
Jam istirahat berbunyi nyaring. Para siswa bergegas beranjak pergi menuju kantin. Amary mengeluarkan kotak bekalnya dan melangkah pergi menuju perpustakaan.
" tin ntar tunggu gue dikantin ya,,soalnya gue kebelet banget nih,udah nahan dari tadi" ujar axel yang berdiri mengeliat menahan sesaknya.
"dasar nih anak,, siapa suruh lu minum kebanyakan tadi, yaudah cepat sana, ntar kelas banjir lagi karena ulah lu"
"hehehe kalau banjir kan ada lu yang ngepel"
"hmhm masih sempat ya lu becanda, pergi sana" martin mendorong temannya tersebut dengan jari telunjuknya. Axel mengganguk tersenyum dan berlalu pergi.pria itu berlari cepat menuruni tiap anak tangga tanpa memperhatikan jalan.
"brukkkkk" dorongan keras itu berhasil membuat kotak bekal yang dipegang amary terjatuh dan menumpahkan segala isinya.amary menatap kesal kearah orang yang menabrak punggungnya tadi.
" aduh,, sorry banget,, gue gak sengaja,, serius" axel memasang wajah bersalahnya kearah amary.
"lu punya mata gak sih" kesal amary memungut sisa makannya.
"gue minta maaf banget,, gue benaran gak sengaja, hmhm udah dulu ya" axel pun berlari pergi meninggalkan amary.
"dasar gak tau sopan santun,." ketus amary membawa kotak bekal kosong tersebut hingga ke lantai dasar dan membuangnya kedalam tong sampah.
"mark, kantin yuk, haus banget nih" ajak adit yang baru saja selesai berganti baju.
" lu duluan aja, ntar gue nyusul"ujar mark, sejak tadi pandang matanya tertuju pada amary yang baru saja turun tangga hingga gadis itu membuang sesuatu ditong sampah. Mark berlari kearah tong sampah tersebut dan melihat benda yang baru saja dibuang amary.
"kok amary buang kotak bekalnya sih? " tanya mark, pria itu berlanjut mengikuti langkah amary hingga tepat berhenti didepan perpustakaan.
"gimana gue mau belajar kalau perut gue keroncongan gini"gumam amary dalam hati.
"isss ini semua karena tuh cowok, lihat aja nanti pembalasan gue!!! " gerutu amary mengacak rambutnya sendiri. Hal itu berhasil membuat mark tertawa.
"kayaknya cuma gue yang pernah lihat lu ngelakuin hal bodoh kayak gitu" ujar mark berbicara sendiri.
"kayaknya gue emang mesti makan dulu deh soalnya nih perut udah gak bisa berkompromi lagi" amary berbalik badan dan mempercepat langkahnya.
"setidaknya gue masih punya beberapa menit buat makan" ujar amary memandangi jam tangan yang melekat ditangannya.seketika itu juga mark mengalihkan pandang kearah lain agar gadis itu tidak mengenalinya.
"jadi kalau lu lagi lapar, lu bakal bertingkah lucu kayak tadi ya hahaha,, gue benaran bisa gila karena lu ry" senyum mark berjalan mengikuti gadis itu lagi.
Suasana kantin terlihat ramai dipenuhi para siswa yang mengantri rapi.amary menghentikan langkahnya.
"rame banget nih, gimana gue mau mesan makanan" gumam amary menatap barisan panjang tersebut.
"atau gue beli roti aja,,tapi beli roti juga ribet soalnya banyak juga yang ngantri" lanjut amary memperhatikan ramenya para siswa di bagian kantin kiri yang dipenuhi cemilan, roti,snack dan makanan ringan lainnya.
"hmhm mending gue minum susu aja deh,lebih cepat dan praktis jadi gak perlu ngantri panjang" amary pun melangkah menuju sebuah mesin minuman.setelah mesin tersebut berhasil mengeluarkan sekotak susu pilihannya, amary bergegas mencari bangku untuk ditempati. Mark tak melepas pandang matanya kearah gadis tersebut,sampai ia tidak menyadari adit yang berjalan mendekatinya dengan membawa dua nampan makanan.
" lu darimana aja sih, lama banget nonggolnya, nih gue pesanin makanan buat lu,, meja kita nomor 23 ya, ditempat biasa,nih lu bawain makanannya si fino sekalian, soalnya gue masih mau mesan snack"
" oke oke" ujar mark memperhatikan dua nampan makanan dihadapannya.pria itu bergegas mendatangi meja yang ditunjuk adit tadi. Ternyata meja tersebut sudah dipenuhi beberapa temannya yang lain.
"darimana aja lu mark,, kita udah pada selesai makan nih, sisa lu sama si fino " ujar tio memandangi mark.
"fin, ini makanan lu,, oh ya guys gue pergi bentar ya, mau ngasih ini sama seseorang" pamit mark membawa pergi nampan makanannya.
" yaelah tuh anak, pasti pacar baru lagi,, si mark kebiasaan nih,pasti dia tadi ilang buat jumpain tuh cewek juga" ujar tio yang mengenal baik pria itu.
"yoi,, ganti pacar serasa ganti kartu tuh anak hahaha" tawa fino yang sibuk melahap makanannya.
Mark menghentikan langkahnya dan meletakan nampan makanan tersebut dihadapan amary. Pria itu pun bergegas duduk didepan amary dengan senyum ramah diwajahnya.
"kayaknya masih banyak deh meja yang kosong"
"gue cuma mau duduk disini bentar kok" jawab mark tetap dengan senyum manisnya.
"gue lagi gak lapar nih, tapi si adit terlanjur mesanin ini ke gue, lu mau gak,belum ada gue sentuh kok" ujar mark mendekatkan nampan tersebut kearah amary tetapi gadis itu malah berdiri hendak pergi.
"eh eh amary tunggu,, hmhm gue gak ada taruh racun kok didalam, gue cuma lagi kenyang aja makanya gue nawarin ini ke lu soalnya kan mubazir kalau dibuang,,"
"emang lu pikir gue tong sampah"
"eh bukan gitu maksud gue,.."
"kalau lu makan,hmhm gue... "
"kalau lu makan... "
"mending lu kasih ke orang lain aja sana" ujar amary.
"kalau lu makan,gue janji gak bakalan godain lu lagi, gue janji" mark mengacukan kelingkingnya kearah amary.
" pliss,, dimakan ya, gue janji kok, kalau lu makan nanti gue bakal pergi kemeja lain kok" senyum mark meyakinkan gadis itu. Amary menatap nampan makan tersebut.
" dimakan ya,, kalau bisa dihabisin semua,, biar lu tambah konsentrasi dan makin pintar pas pelajaran nanti"lagi-lagi mark memamerkan senyum manisnya kearah amary.
Mark melangkah mendekat dan memberantakan poni amary. Setelah itu melangkah pergi diikuti tatapan para gadis yang cemburu melihat hal tersebut.
" bisa-bisanya ya tuh anak modus megang-megang kepala gue"ketus amary membetulkan poninya.
"kenapa tuh anak tau kalau gue lagi lapar" amary menatap kepergian mark.
"makan,enggak,makan,enggak,makan,enggak....makan" amary mencoba meyakinkan dirinya dengan menghitung jemari tangannya.
"gue gak boleh makan ini, gimana kalau tuh anak masukin sesuatu kedalam,, hmhm kenapa sih gue berpikiran buruk gini, ini pasti efek nih perut makanya bawaanya negatif mulu" amary memegang perutnya yang sejak tadi terus bergejolak.
"yaudah mending gue makan aja,, mungkin niatnya tuh anak lagi baik" amary pun memutuskan memakan makanan tersebut.
" sial, kenapa gue deg-degan gini sih,, padahal kan gue udah biasa ngusap rambut cewek tapi kenapa kali ini kaku banget,, harusnya tadi kan gue usap poni amary bukan malah diberantakin,,bego lu mark" omel mark pada dirinya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amary
RomanceDengan berbagai cara,gadis berusia belasan tahun itu mencoba keluar dari ruang lingkupnya.memasuki dunia luar yang belum pernah ada dalam benaknya.kehidupan yang dimilikinya berubah total sejak ia bertemu dengan seorang pria casanova yang sangat men...