Part 17

3.7K 257 12
                                    

Selamat Membaca^^

Saya menerima dengan tangan terbuka Votenya ^^

**

Mata onxy itu menatap kosong pada langit langit kamarnya, ia tidur terlentang di ranjangnya. Setelah mengantar Sakura kembali ke apartementnya ia memikirkan banyak hal.

"Sasuke berkencanlah denganku."

Sasuke memejamkan matanya rapat saat kata kata itu terluang dibenaknya, kata kata sederhana itu membuatnya berpikir keras.

"Kenapa dia memintaku berkencan ? sedangkan dia jatuh cinta setengah mati pada pria sialan berambut merah itu ? apa mungkin aku hanyalah pelariannya ? "

Banyak fikiran fikiran negative dibenaknya, apa mungkin Sakura memanfaatkan cintanya ? tapi lebih dari siapapun Sasuke tau Sakura tidak mungkin menjadikannya pelarian. Tapi apa dasar Sakura mengajaknya berkencan.

"Arghhhh.."

Ini membuatnya senang dan frustasi, seandainya ia bisa membaca fikiran Sakura. apa ia harus Tanya alasannya ? tapi bagaimana jika Sakura enggan memberitahuanya dan menjauhinya ? Ohhh ini lebih sulit dari soal matematika.

"Apa perlu aku memanggilkan seorang sahabatku, dia seorang dokter jiwa."

Itachi yang sedaritadi bersandar di pinggir pintu Sasuke akhirnya mengeluarkan suara. Mungkin Sasuke tidak menyadarinya, mengingat wajah linglung Sasuke saat datang kerumah. Sasuke melirik sebentar Itachi, biasanya ia marah jika ada yang masuk ke kamarnya sembarangan, tapi kali ini pengecualian.

"Kurasa aku butuh, mengingat perkataan sederhana seseorang membuatku berfikiran keras."

Itachi tertawa ia melihat Sasuke yang tak mengeluarkan ekspresi apapun selain wajah frustasinya.

"Wanita itu memang membingungkan, Konan bahkan pernah memutuskanku gara gara aku mengatainya gendut, aku hanya bercanda tapi aku tidak tau dia sedang datang bulan."

"Aku bahkan merenung dan mengkesampingkan pekerjaanku demi memikirkan mengapa ia memutuskanku. Dan setelah aku dan dia saling terbuka maka kami berbaikan."

Sasuke tak menatap Itachi tapi ia mendengarkannya dengan baik.

"Jadi intinya kalian harus saling terbuka, tanyakan apa yang ingin kau tanyakan."

Sasuke menghembuskan nafasnya lelah, ia rasa mungkin ia bisa mencoba saran kakanya.

"Thanks sekarang kau boleh pergi."

Itachi mengerucutkan bibirnya, ia di usir begitu saja.

"Ok.. Ibu dan ayah menunggumu dibawah untuk makan malam."

Sasuke hanya berdehem, mungkin besok waktu kencan dengan Sakura, ia akan menanyakannya.

**

Rambut berwarna merah muda panjangnya, ia biarkan tergerai, mungkin dengan menambahkan jepit rambut cantik yang baru ia beli. Sakura memoles bibirnya dengan warna soft, ia memakai make up tipis. Sakura melihat jarum jam kamarya menunjukan angka tujuh malam. Sakura melihat dress cantik diatas sedikit lutut berwarna merah, pundaknya terbuka tetapi rambut merah mudanya menutupi sebagian punggungnya. Awalnya ia berencana mengajak Sasuke berkencan ke pegunungan atau menonton bioskop. Tapi sepertinya Sasuke memiliki remcananya sendiri. Sakura tidak tau mengapa dirinya begitu penasaran akan malam ini, dan ia berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat baik emmm mungkin cantik.

Waktunya berangkat, Sakura tersenyum pada cermin, ia membawa tas tanganya dan berjalan keluar, lift terasa lama saat turun, ia sudah tidak sabar untuk segera kebawah.

I want You (SakuraxSasukexGaara)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang