Tepat pukul 5 pagi, Terdengar Suara yang dapat membombardir seisi kamar. yak itu suara yang berasal dari beker kesayangan Elis. Karena kegaduhan suara yang berasal dari beker nya tersebut, Elis tersontak bangun dari tidurnya. "Aghh, berisik banget ni beker! Ganggu tidur aja, lagi enak-enak mimpi hampir dicium pangeran tuh!" ucap nya.
Elis pun mulai melanjutkan mimpi yang tertundanya tersebut, berharap ia bisa melanjutkan ciuman dengan pangeran di alam mimpinya. Tapi alhasil nihil. Kemudian, Terdengar suara ketukan dari luar kamar Elis.
"Sayang, Elis bangun! Udah siang, nanti kamu telat Elis!" ujar seseorang yang berada diluar kamar Elis tersebut. Seorang wanita yang terlihat masih belum terlalu tua itu melangkahkan kaki masuk kekamar Elis. "Yaampun Elis, udah jam berapa ini, bangun!" ujar wanita tersebut sambil mengoncangkan badan Elis secara perlahan. "lima menit lagi ma, tanggung." sahut nya.
Ya, wanita tersebut yang dikenal dengan Donna Primadona adalah mamanya Elis. Memang, usia mamanya terlihat masih muda. Donna langsung menarik kaki gadis remaja nya itu agar putrinya lekas bangun.
"Aduh mama bisa ga si gausah narik narik kaki aku." celetuknya sambil berusaha membuka matanya dengan perlahan."Yaudah, mama tunggu di bawah ya. Kamu cepetan mandi jangan sampe telat." Elis pun langsung mengiyakan perkatan Donna tadi.
Elis menuruni anak tangga dengan jalan yang masih sempoyongan. Ia pun melangkahkan kakinya mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.
Elis yang kini sudah memakai baju seragam baru miliknya dan mulai menata rambutnya yang hanya digerai tapi terlihat rapih. Elis memang tipe yang tidak mau mengambil ribet dalam segala hal apapun. Jika menurut nya nyaman ya walaupun tidak terlihat mewah itu tidak masalah baginya.
Terdengar suara teriakan dari lantai bawah "Elis, sarapan dulu!" teriak Donna.
"Ia ma bentar lagi aku turun." Elis pun mengingat akan barang yang ia bawa agar tidak kelupaan.
"Kotak pensil udah, buku udah, penggaris udah, hmm apa lagi ya," gumamnya. Ia melupakan salah satu barang yang wajib ia bawa.
"Yaampun sisir belum gua masukin, hampir aja gua lupa."
Memang sisir menurut nya benda yang sakral dan sangat penting yang tidak boleh terlupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOMEDAY
Teen FictionNama gue Delicia Giselle, biasanya sih dipanggil Elis. Mereka bilang hidup gue sempurna. Apalagi saat ini gue di masa SMA, yang dibilang banyak orang di masa SMA itu masa paling bahagia, iya ga? BOHONG! Buktinya gue nggak bahagia kaya mereka di sine...